Kita pasti sudah sangat paham dengan

"Jodoh itu ditangan Allah . . . "

Ehm, mungkin perlu diralat kata "paham" diatas, ya minimal dengan kata "tahu" deh . . .
Seorang Ustadz pernah bercerita, beliau pernah ditanya oleh seorang wanita yang sudah cukup berumur, kenapa dia tidak kunjung bertemu jodohnya, tidak kunjung menikah, apakah ini wujud ketidak adilan Allah? Bukankah jodoh itu ditangan Allah . . .

Dengan separuh bercanda beliau menjawab : "ya bu, jodoh itu ditangan Allah, jadi terserah kepada Allah apakah jodoh ibu itu ada atau tidak."


Ya, Allah-lah yang mempunyai kuasa atas hal ini . . .
Orang yang berpacaran ketika ditanya alasan kenapa mereka berpacaran adalah karena sedang dalam masa penjajakan untuk mencari jodoh, kalau dikalangan aktivis yang agak nyleneh mengatakan dengan istilah "ta'aruf" meskipun apa yang mereka lakukan sama sekali berbeda dengan "ta'aruf" yang di syariatkan oleh Islam yang sempurna. Bagi yang merasa melakukan ini, dan juga yang mengarah ke hal-hal seperti ini, seperti pergaulan pria dan wanita yang berlebihan, ngobrol dengan lawan jenis, sms-an, makan bareng dll . . . Masih ada kesempatan untuk kita memperbaiki diri . . . (termasuk saya) . . .

Mari buka hati, buka pikiran kita, berdoa agar dibukakan Allah tabir yang menutup hati dan pikiran kita...

Seperti apapun usaha kita untuk mencari jodoh, yang jelas jodoh kita sudah ditentukan!! Siapa dia & apakah dia "ada/tidak" sudah ditentukan oleh Sang Maha Perencana (ikhlas gak kita dengan-Nya?).

Maka, yang menjadi permasalahan sekarang ini bukanlah siapa jodoh kita atau apakah kita punya jodoh untuk mendampingi hidup dan membantu menyempurnakan separuh agama kita...

Tetapi, adalah bagaimana proses kita, usaha apa yang kita lakukan ketika kita akan bertemu dengan jodoh kita. Ketika proses tersebut buruk, mungkin memang akan berdampak bagi kualitas jodoh kita, (ingat perempuan baik-baik hanya untuk pria baik-baik, dan sebaliknya), namun dampak terbesar adalah bagi kelanjutan kehidupan masa depan kita, dan bagaimana penilaian dari Allah subhanahuwata'ala atas diri kita . . . Apakah kita termasuk orang yang pantas untuk mendapatkan surganya atau tidak? Apakah kita pantas menjadi hambaNya yang di ridhoi?

Karena sudah banyak bukti bertebaran, ada pasangan yang sudah berpacaran sekian lama namun ternyata yang menjadi pasangan hidupnya yang sebenarnya bukanlah sang pacar, namun orang yang sama sekali berbeda, bahkan bisa saja orang yang belum dikenalnya . . .

Bagi kita yang tidak menganggap penting hal ini, (semoga Allah memberi petunjuk kepada kita semua), silahkan direnungkan beberapa pertanyaan ini,

Siapakah sebenarnya kita?? Untuk apakah kita hidup??
Setelah mati kita akan kemana??

pun bagi orang yang cuek dengan pertanyaan ini, suatu saat ia akan berurusan dengan hal-hal terkait dengan hal-hal diatas, dengan pertanyaan diatas, dan mungkin saja saat itu ia sudah sangat terlambat . . .

JANGAN LALAI!!! Kehidupan adalah modal kita yang paling berharga, yang paling menentukan . . .

Kalau habis mati kita gak diapa-apain lagi sih enak banget ya? hidup cuman untuk seneng-seneng... tetapi tidak!! masih ada hidup setelah kita mati dan hidup sebelum mati itu hanya sekali, dan kehidupan inilah yang menentukan kualitas kehidupan kita selanjutnya . . .

These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati