Hamba berlindung pada mu ya Allah...
dari sifat munafiq, sifat riya, sombong, tamak dan tertutupnya hati
agar diri ini mampu menerima limpahan ilmu-Mu yang luas dan tak pernah habis

Saksikan bahwa aku adalah seorang muslim,
artinya seseorang yang berserah diri. Orang yang sudah merasakan keterendahannya, ketakberdayaannya, kelemahannya dan kehinaannya, di hadapan Dzat yang Maha Tinggi, Maha Kuasa, Maha Mulia, Maha Agung....
Allahu Akbar!!!

Sebagai seorang muslim yang sudah memiliki azzam untuk berkomitmen, terhadap ikrar dua kalimat Syahadatnya, tentu harus terus mempertahankan dan membuktikan azzamnya untuk komitmen tersebut. Komitmen yang menuntut seorang Mush'ab bin Umair, meninggalkan kehidupan glamournya, kehidupan serba mewahnya, yang menjadikannya orang paling tampan di makkah, orang paling bersih, layaknya Michael Jackson atau artis kondang kelas dunia. Ia rela tinggalkan untuk mengabdikan dirinya untuk Islam. Komitmen tersebut kita lihat, dalam kesuksesan dan kegemilangannya menjadi duta besar Islam terbaik, mempersiapkan kondisi masyarakat Madinah pra Hijrah Rasulullah Sholallahu 'alaihi wassalam...
Komitmen yang menuntut Bilal bin Robbah, terus menerus mengatakan kalimat kecintaan terhadap Rabb-nya, meski panas gurun menggoreng tubuhnya, meski beratnya batu yang menghimpit tubuhnya, dan beragam penyiksaan tak beradab terus ditimpakan kepadanya, Semoga Allah meridhoi beliau...

Bagaimana dengan kita?


Mampukah kita memiliki komitmen seperti itu? Mungkin kita berpikir kondisi sekarang sangat berbeda jauh dengan kondisi shohabat jaman dahulu. Tapi ketahuilah kawan, kita seharusnya lebih beruntung, dan lebih bersemangat untuk menjaga komitmen kita... Ingatkah dengan perkataan Rasulullah, bahwa orang shalih di jaman kita lebih baik daripada orang shalih di jaman para shohabat?
Kalau sekarang, hanya untuk sekedar menjaga ibadah wajib kita, melaksanakan sunnah yang kelihatan kecil saja kita sudah sedemikan berat dan malesnya... maka pertanyaan kapan umat Islam akan bangkit? itu terasa jauuh... sekali...

Beberapa saat yang lalu saya, alhamdulillah diberikan kesempatan untuk mengikuti kegiatan, yang di sana saya dipertemukan dengan kawan-kawan dari seluruh penjuru Nusantara. Sebutlah semacam kompetisi sains, semacam OSN waktu SMA dahulu, hanya saja tingkat mahasiswa. Dan Alhamdulillah, saudara-saudara muslim yang ikut cukup membuat tentram hati saya. Karena saya bertemu pula dengan orang-orang yang memiliki komitmen yang luar biasa terhadap keislamannya. Dan yang membuat lebih bahagia lagi adalah mereka termasuk orang-orang pilihan yang memiliki kecerdasan intelektual yang diatas rata-rata. Siapa tahu orang-orang seperti Al-Haytsami, Ibnu Rusyd, Ibnu Sina, Jabbir Ibnu Hayyan, akan muncul kembali dari orang-orang ini. Dari saudara-saudara muslim di seluruh penjuru nusantara...

Tentu saja diperlukan kualifikasi yang tidak sembarangan untuk menjadi ilmuwan-ilmuwan besar seperti pada masa kegemilangan Islam tersebut. Yang perlu kita ingat baik-baik adalah, orang-orang tersebut memiliki keseriusan yang sangat besar dalam mempelajari Agamanya, jauh lebih besar daripada ilmu-ilmu kimianya, geometrinya, kedokterannya...
Karena dari sanalah sumber motivasi belajar terbesar itu muncul, dari keindahan dan kemuliaan Islam.

Maka benarlah, orang-orang eropa memang berhasil maju ketika mereka meninggalkan Agamanya, namun orang-orang Islam justru terpuruk ketika Agama hanya di nomor sekian kan, meski hanya nomor 2. Dan Islam akan berjaya kembali ketika komitmen dan kesungguhan dalam berAgama sudah menjadi prioritas utamanya.

Maka marilah kita ikrarkan dalam diri kita
Saksikan bahwa aku adalah seorang Muslim!
Yang dengan segenap kesungguhan hati akan menjadi orang yang bertaqwa,
mematuhi perintah dan menjauhi larangan,
Keberadaan kita, menjadi penyejuk dan menjadi solusi untuk orang-orang di sekitar kita
kitalah orang yang paling jujur, berintegritas, paling santun ucapannya, paling baik akhlaknya, paling pemurah terhadap saudaranya,
kitalah seorang muslim, yang paling serius dalam berbuat, paling serius dalam belajar, paling semangat dalam menuntut ilmu. Paling terdepan dalam beribadah...
kitalah seorang muslim, yang membuat orang terpesona dengan kedermawanan kita, namun juga paling hemat dalam keseharian kita.
Bukankah mubazir dan boros itu adalah sifat syaithan?
Kitalah seorang muslim yang semangat juang kita, mampu membakar orang-orang di sekitar kita untuk melesat maju bersama kita.
Tidak ada lagi kata malas, tidak ada lagi kata nanti, mari bergerak sekarang juga!!!!




jeehad020190
teruslah menjadi seorang pejuang!!!

These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati