Hamba memohon perlindungan pada Mu ya Allah...
dari rasa malas, yang menggerogoti keistiqomahan hamba, dan yang membuat
amanah hamba terlalaikan...



Saya kira kita sangat familiar dengan logo diatas, bahkan setiap hari kita dengan rasa penasaran dan bergairah mengetikkannya di keyboard komputer kita, atau di hape kita, atau pun rela meminjam hape teman untuk "sekedar" update status, melihat status teman, mengomentarinya.. upload foto, dan sejenisnya...

ataupun jejaring sosial sejenis

Apakah anda tahu efek negatif dari jejaring sosial tersebut, apabila kita tidak bijak menyikapinya?
contohnya adalah artikel dari detik.com dibawah ini...


Banyak Pelamar Kerja Ditolak Gara-gara Facebook

Banyak Pelamar Kerja Ditolak Gara-gara Facebook

Mem-posting sesuatu di Facebook memang tak boleh sembarangan, khususnya bagi para pencari kerja. Sebuah survei mengungkapkan, hampir separuh perusahaan telah menolak calon pekerja yang sebenarnya potensial cuma gara-gara Facebook sang pelamar.

Satu dari 10 pelamar kerja ternyata ditolak karena ketahuan telah mem-posting sesuatu tentang minum-minuman keras dan obat-obatan terlarang. Kemudian, 13% karena membuat komentar rasis, dan 9% lainnya ditinjau ulang karena kedapatan menempatkan foto cabul di halaman situs jejaring sosial tersebut.

Perusahaan-perusahaan itu mulai mengecek jeroan Facebook sang pelamar untuk membandingkannya dengan resume curriculum vitae (CV) yang dikirimkan. Bahkan, seperti dikutip detikINET dari Telegraph, Rabu (13/1/2010), empat dari perusahaan telah membuang lamaran yang masuk setelah melihat Facebook sang pelamar.

Gambaran tentang dampak Facebook ini didapat dari hasil survei Career Builder terhadap 450 karyawan perusahaan. Farhan Yasin, presiden Career Builder mengatakan, situs seperti Facebook bisa menjadi bom waktu.

"Banyak yang memakai situs jejaring untuk menguak hal "kotor" di dunia maya. Maka, bersihkan konten "kotor"-mu sebelum mencari pekerjaan. Hapus semua konten foto dan link yang bisa menjadi batu sandungan dalam mencari pekerjaan," imbau Yasin soal hasil survei tersebut.

Salah satu perusahaan bernama Big Brother mengakui kesalahan terbesar yang dibuat oleh pencari kerja ialah tak bisa menjaga perilakunya di Facebook. Meski telah memoles sebaik-baiknya CV mereka, namun percuma saja kalau masih memiliki catatan online yang kurang baik dan bisa dilihat semua orang.



Itu hanyalah salah satu efek negatif saja...

Saudaraku yang semoga selalu di rahmati Allah...

Kita dihormati, kita di hargai oleh orang-orang di sekitar kita, hanya karena Allah Subhanahuwata'ala yang MENJAGA AIB kita. Sungguh, jika aib kita di beberkan tanpa ada satupun yang di tutupi, maka tidak ada satu orang pun yang mau melihat kita, ataupun hanya menganggap kita pernah "hidup".

Kita perlu BIJAK, dalam berinteraksi, khususnya dalam jejaring sosial semacam ini. Kalau artikel di atas mengatakan salah satu efeknya adalah tidak DITERIMA bekerja, itu belum seberapa, ada yang jauh lebih penting...

HARGA DIRIMU.... saudaraku...
kalau kita merasa hanya menuliskan hal-hal yang remeh-temeh dan tidak penting, yang tidak akan mempermalukan kita... Apa itu benar?

ini contoh update status :
"sifat malas, sepertinya sudah terinstall di softwareku sejak aku lahir..., membuat pekerjaan tertunda..."
terus ada komen :
"berarti keluar dari perut ibu juga telat dong lahirnya..?"

*

Seorang wanita menuliskan "Hujan-hujan malam-malam sendirian, enaknya ngapain ya.....?"------kemudian puluhan komen bermunculan dari lelaki dan perempuan, bahkan seorang lelaki temannya menuliskan "mau ditemanin? Dijamin puas deh..."

*
Seorang wanita lainnya menuliskan " Bangun tidur, badan sakit semua, biasa....habis malam jumat ya begini...:" kemudian komen2 nakal bermunculan...

*
Ada yang menulis " bete nih di rumah terus, mana misua jauh lagi....", ----kemudian komen2 pelecehan bermunculan

*
Ada pula yang komen di wall temannya " eeeh ini si anu ya ...., yang dulu dekat dengan si itu khan? Aduuh dicariin tuh sama si itu...." ----lupa klu si anu sudah punya suami dan anak-anak yang manis

*
Yang laki-laki tidak kalah hebat menulis statusnya "habis minum jamu nih...., ada yang mau menerima tantangan ?'----langsung berpuluh2 komen datang

*
Ada yang hanya menuliskan, "lagi bokek, kagak punya duit..."

*
( mohon maaf sebelumnya) Ada juga yang nulis " mau tidur nih, panas banget...bakal tidur pake dalaman lagi nih"

*
Dan ribuan status-status yang numpang beken dan pengin ada komen-komen dari lainnya

Dan itu sadar atau tidak sadar dinikmati oleh indera kita, mata kita, telinga kita, bahkan pikiran kita.

Ada yang lebih kejam dari sekedar status facebook, dan herannya seakan hilang rasa empati dan sensitifitas dari tiap diri terhadap hal-hal yang semestinya di tutup dan tidak perlu di tampilkan.

*
Seorang wanita dengan nada guyon mengomentarin foto yang baru sj di upload di albumnya, foto-foto saat SMA dulu setelah berolah raga memakai kaos dan celana pendek.....padahal sebagian besar yg didalam foto tersebut sudah berjilbab

*
Ada seorang karyawati mengupload foto temannya yang sekarang sudah berubah dari kehidupan jahiliyah menjadi kehidupan islami, foto saat dulu jahiliyah bersama teman2 prianya bergandengan dengan ceria....

*
Ada pula seorang pria meng upload foto seorang wanita mantan kekasihnya dulu yang sedang dalam kondisi sangat seronok padahal kini sang wanita telah berkeluarga dan hidup dengan tenang

yang dilanjutkan dengan komen yang lain, yang sebagian besar TIDAK BERMUTU...

waktu yang tersia-sia

dan SEMUA orang pun jadi tahu, kalau kita pemalas, dan kita merasa tidak malu dengan hal itu.
Ataupun status-status lain yang menceritakan kehidupan kita, ada sedikit kejadian, langsung update, mengharap ada komentar. Jadi merasa menjadi pusat perhatian, dan NARSIS yang gak ketulungan...

Apa bedanya sama ibu-ibu... atau bapak-bapak atau preman-preman yang duduk ngobrol, bergosip ria, update berita dengan yang lain, update berita orang lain??

mungkin bedanya, kita sendiri yang rela membagi bahan gosip tentang diri kita kali..

Apa pentingnya coba?
Kalo hanya sekedar silahturahmi, saling kontak, mungkin masih bisa di maklumi, tapi kalau sudah berlebihan, itu sudah tidak baik. Apapun yang berlebihan, selalu memberi dampak negatif, bahkan berlebihan dalam beribadah sekalipun. apalagi berlebihan facebookan? ya gak

Iffah-mu itu lhoo saudaraku... kemuliaanmu, yang engkau korbankan habis-habisan untuk kesenangan seperti itu. Seharusnya engkau jaga habis-habisan...

Malu adalah sebagian dari iman!!

masih gak malu juga?

pertimbangkan ini, untuk wanita/akhwat, yang senang memasang foto-fotonya di fb, silahkan bayangkan foto-fotomu di simpan dan dikoleksi oleh teman pria mu, karena ia "cinta" mungkin, karena ia terpesona dengan wajahmu mungkin, atau foto itu di manipulasi untuk menjadi foto porno?

Ini terkait dengan menjaga pandangan saudaraku... bantulah orang lain yang sedang menjaga pandangannya, dengan mengganti fotomu dengan yang lain...

saya pribadi tidak rela kalau istriku, misalnya, dinikmati fotonya oleh laki-laki lain. ya gak para suami??

untuk para lelaki, berlebihan dalam mengekspos diri, dapat membuat antum tidak dihargai lagi oleh orang sekitar, ya seperti artikel di atas... mungkin kita menjadi kurang dipercaya, ketika kita menceritakan kalau kita sering ingkar janji, sering lupa, sering telat... dan sebagainya

Meskipun lebih penting untuk memperbaiki kekurangan diri kita, namun penting untuk menjaga aib kita, memelihara rasa MALU kita.


Rasanya hilang apa yang diajarkan seseorang yang sangat dicintai Allah...., yaitu Muhammad, Rasulullah kepada umatnya. Seseorang yang sangat menjaga kemuliaan dirinya dan keluarganya. Ingatkah ketika Rasulullah bertanya pada Aisyah " Wahai Aisyah apa yang dapat saya makan pagi ini?" maka Istri tercinta, sang humairah, sang pipi merah Aisyah menjawab " Rasul, kekasih hatiku, sesungguhnya tidak ada yang dapat kita makan pagi ini". Rasul dengan senyum teduhnya berkata "baiklah Aisyah, aku berpuasa hari ini". Tidak perlu orang tahu bahwa tidak ada makanan di rumah rasulullah....


Jaga kemuliaan diri, jaga aib diri, jaga kehormatan kita.
Mari terus saling memperbaiki diri, meningkatkan takwa kita. Agar Allah subhanahuwata'ala memberikan barokah dalam kehidupan kita, dan mengijinkan kita menjali sarana menuju kejayaan Islam

dan

tentu saja
Menuju surga Allah yang indah, dengan bidadari-bidadari yang menunggu kita

Subhanallah, walhamdulillah, Allahu AKBAR!!!

These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati