******************
Bicara itu memang gampang, terlalu gampang bahkan. Tidak perlu berlatih untuk bicara, toh bahan obrolan akan datang dengan sendirinya. 2 jam, 3 jam terasa sebentar kalau sudah ngobrol. Apalagi jika bergosip, uhhh, atau pun membicarakan update berita terbaru di tivi, di koran, atau pun sekedar membahas aktivitas dunia maya masing-masing. Yang fesbukan lah, yang twittiian lah, atau chatting lah...



Sepertinya enteng saja untuk bicara.





Bagaimana kalau kita coba untuk menulis?? setengah halaman A4 ukuran font ini pun rasanya jauh lebih berat, walaupun ini relatif, tapi mari kita bicara sesuatu yang umum. Umumnya, menulis lebih susah daripada berbicara, ataupun berpidato, ataupun berdiskusi. Coba saja.



Silahkan kamu rangkum diskusimu dengan teman-teman di kampus dalam bentuk tulisan. Biasanya, ditengah-tengah penulisan kamu akan berpikir : "Lho.. kok cuma dikit ya tulisannya?? Rasanya kok biasa-biasa saja hasilnya, padahal pembicaraan tadi begitu seru". Atau disebuah perdebatan yang seru antara kamu dan rekanmu, silahkan tuliskan, hasilnya kemungkinan besar mirip dengan kasus sebelumnya.

Apa rahasianya?

Sebelum melanjutkan bahasan, saya bahas dulu, kenapa kasus diatas bisa terjadi.

Ketika berdiskusi atau berdebat cenderung banyak kata-kata mubazir yang dikeluarkan, padahal inti pembicaraan hanya sedikit. Apalagi kalo sudah dalam hal berdiskusi, kita cenderung mendapati banyak pendapat, yang mungkin saja hanya pengulangan dari pendapat sebelumnya, ataupun hanya penegasan, atau pun pendapat yang sangat bertentangan dengan pendapatmu, sehingga kamu cenderung mengabaikannya, dan membuatmu "mengeluarkan" kata-kata mubazir lagi. tidak ada bahan baru.

Intinya cuma sekitar itu saja.

Jika ingin tulisanmu meningkat kualitasnya, ingat-ingat saja hal-hal yang bisa membuat obrolanmu semakin hangat, semakin lama. Bisa jadi point yang dibahas pada tulisanmu hanya sedikit, namun kamu bisa mengembangkannya dengan menambahkan penguatan-penguatan disana-sini, pengulangan-pengulangan dan membahas panjang-lebar contoh-contoh kasus yang terkait dengan tema tulisanmu.

Nulis itu semudah ngomong.

Seperti misalnya pada suatu kesempatan, saya menyampaikan materi pada suatu forum pengajian. Saya hanya mempunyai tema tunggal : Memahami Islam dengan dalil-dalilnya. Jika saya jabarkan isinya, secara sederhana adalah :

Islam itu agama yang belandaskan dalil yang berasal dari Allah yaitu Al-Qur'an dan dari Rasulullah Shollallahu 'alayhi wassalam berupa hadist.
Kenapa banyak terjadi perbedaan dalam beribadah dan memahami dalil?
Karena kurangnya ilmu, karena Nafsu dalam memahami dalil, malas mempelajarinya, terlalu mudah berhuznudzon.

itu inti pembicaraanyya, namun saya berhasil membuat forum saya terjaga dari rasa ngantuk, dan tumbuh antusiasmenya, bahkan sangat antusias malah. Mereka dengan sungguh-sungguh mendengarkan materi yang saya sampaikan. Rahasianya adalah dengan memberikan contoh atau realita yang ada terkait dengan materi yang sedang dibahas. Lebih bagus kalau sebagian besar peserta forum mengerti ataupun pernah mengalami contoh yang dibahas.

Begitu pula dengan tulisan kamu. Kamu harus jeli membidik bahan tulisan yang menarik dan membuat pembaca tidak bosan dengan tulisanmu. Berikan pengulangan, penekanan, contoh, bahkan berikan ilustrasi juga bagus. Jika perlu gunakan media seperti gambar atau yang lainnya.

Sederhana saja. Kamu bisa mencobanya. Mulailah belajar menulis, tanpa perlu takut dan tanpa perlu rendah diri. Kamu bisa mulai dengan sebuah blog, atau bisa dengan menulis buku harian. Dengan terus menulis niscaya kualitas tulisanmu akan meningkat. Contohlah penulis-penulis besar sekarang, ada dari mereka yang mampu menulis karya yang bagus, karena kebiasaannya untuk selalu menulis di buku hariannya tiap hari. Bahkan ia merasa dirinya "butuh" menulis, nyaris mendekati kecanduan.

Jangan takut mencoba.

These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati