Archives

Apatis


Pagi ini aku bertemu dengan kata apatis ini. Kebetulan kali ini objek atau sasaran kata sifat atau label ini dilekatkan padaku. Apatis, atau apatisme, atau yang mirip2 dengan itu...
Bukan kali pertama aku mendengar kata-kata ini, bahkan sesekali mungkin aku sendri yang mengucapkannya. Namun, ketika itu objek pembicaraannya adalah orang lain, bukan orang secara spesifik, tapi orang secara jamak. Atau sebut saja "segolongan orang" yang memiliki persamaan tertentu. Bisa jadi orang-orang yang sama-sama cuek dengan pekerjaanku dan rekan-rekan ku ketika masih berada di Lembaga Dakwah, atau orang-orang yang menentang pekerjaan kami selaku dai. Kami sebut mereka sebagai bagian dari golongan orang-orang "apatis".

Dari : http://www.artikata.com/arti-319380-apatis.php : Mengatakan arti apatis berarti kata sifat :
1. acuh tidak acuh; tidak peduli; masa bodoh: kita tidak boleh bersikap -- thd usaha pembangunan Pemerintah

dan kali ini....
Kali ini, label itu terucapkan padaku...

Sebabnya adalah, karena keputusanku untuk "memilih" abstain pada pesta demokrasi di Kampusku. Kampus Biru-ku, saat ini sedang menduplikat habis-habisan sistem pemerintahan Indonesia. Segala sesuatu yang terkait dengan pemerintahan di kampus, merasa "harus" diwajibkan untuk sesuai dengan sistem pemerintahan Negara. Kau tahu?? Demokrasi. 
Kalau bangsa indonesia punya istilah PEMILU, kampusku memakai nama PEMIRA (pemilihan Raya), bahkan kami juga punya presiden lengkap dengan kabinet-kabinetnya. Untuk maju menjadi calon pemimpin organisasi pun, kami sudah lihai untuk meniru para pemimpin negara kita untuk berkampanye. Bahkan lebih keren lagi, maklumlah . . . anak-anak muda jaman sekarang lebih kreatif. Tidak hanya sekedar memasang foto raksasa berukuran baliho dan berpose ala "manten" (pake jas, pake kopiah, dasi dan ditambah sedikit mesem). Baliho para calon pemimpin kami lebih keren!! ada yang mirip poster pemilihan model, mirip iklan film, mirip poster jualan di internet, ada yang bikin buletin, yang isinya pujian-pujian untuk calon yang dijunjung. de el el lah... 

yang jelas, kalo dalam hal seperti ini, kami para mahasiswa sudah jauh lebih ahli daripada calon-calon pemimpin negara sewaktu berkampanye. Kalo masalah kepemimpinan... hmmm... siapa yang tahu?

Dan diantara sekian banyak pilihan calon aku memilih : ABSTAIN.
Orang menganggap tidak memilih itu berarti tidak punya pilihan, tidak peduli, cuek, masa bodoh dengan persoalan lingkungannya. atau Apatis itu...

Tapi, siapa bilang abstain bukan pilihan?

Mungkin suaraku untuk abstain larut bersama suara-suara orang abstain yang benar-benar apatis, atau memang tidak tahu ada yang namanya pemira, atau ikut melebur dengan mbah-mbah mahasiswa yang sibuk dengan Tugas Akhirnya, sampai-sampai jarang melihat kanan-dan-kiri. Padahal bilik-bilik suara segede penjual angkringan sudah berjajar dengan pedenya di spot-spot strategis kampus.

Tapi biarlah, ini suaraku. 

Tadinya sempat terpikir untuk jail. bikin kontroversi sekali-sekali. Biar suara abstain ini terdengar lantang. 
Aku pernah berpikir untuk tetap mempergunakan surat suaraku (gak tahu berapa harga satu set surat suara itu, bikin boros aja).
Dan akan kutulis besar-besar di kertas itu : 

AKU ABSTAIN. KARENA AKU BENCI DEMOKRASI, KARENA ALLAH SUBHANAHUWATA'ALA.

Aku ingin mengikuti jejak utusanNya, yang tidak pernah berdamai sedikitpun dengan pemerintahan kufur dan sistem-sistemnya.

Terserah orang mau bilang apa...

apatis? siapa takut!!!

These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati

Belajar Menulis

******************
Bicara itu memang gampang, terlalu gampang bahkan. Tidak perlu berlatih untuk bicara, toh bahan obrolan akan datang dengan sendirinya. 2 jam, 3 jam terasa sebentar kalau sudah ngobrol. Apalagi jika bergosip, uhhh, atau pun membicarakan update berita terbaru di tivi, di koran, atau pun sekedar membahas aktivitas dunia maya masing-masing. Yang fesbukan lah, yang twittiian lah, atau chatting lah...



Sepertinya enteng saja untuk bicara.





Bagaimana kalau kita coba untuk menulis?? setengah halaman A4 ukuran font ini pun rasanya jauh lebih berat, walaupun ini relatif, tapi mari kita bicara sesuatu yang umum. Umumnya, menulis lebih susah daripada berbicara, ataupun berpidato, ataupun berdiskusi. Coba saja.



Silahkan kamu rangkum diskusimu dengan teman-teman di kampus dalam bentuk tulisan. Biasanya, ditengah-tengah penulisan kamu akan berpikir : "Lho.. kok cuma dikit ya tulisannya?? Rasanya kok biasa-biasa saja hasilnya, padahal pembicaraan tadi begitu seru". Atau disebuah perdebatan yang seru antara kamu dan rekanmu, silahkan tuliskan, hasilnya kemungkinan besar mirip dengan kasus sebelumnya.

Apa rahasianya?

Sebelum melanjutkan bahasan, saya bahas dulu, kenapa kasus diatas bisa terjadi.

Ketika berdiskusi atau berdebat cenderung banyak kata-kata mubazir yang dikeluarkan, padahal inti pembicaraan hanya sedikit. Apalagi kalo sudah dalam hal berdiskusi, kita cenderung mendapati banyak pendapat, yang mungkin saja hanya pengulangan dari pendapat sebelumnya, ataupun hanya penegasan, atau pun pendapat yang sangat bertentangan dengan pendapatmu, sehingga kamu cenderung mengabaikannya, dan membuatmu "mengeluarkan" kata-kata mubazir lagi. tidak ada bahan baru.

Intinya cuma sekitar itu saja.

Jika ingin tulisanmu meningkat kualitasnya, ingat-ingat saja hal-hal yang bisa membuat obrolanmu semakin hangat, semakin lama. Bisa jadi point yang dibahas pada tulisanmu hanya sedikit, namun kamu bisa mengembangkannya dengan menambahkan penguatan-penguatan disana-sini, pengulangan-pengulangan dan membahas panjang-lebar contoh-contoh kasus yang terkait dengan tema tulisanmu.

Nulis itu semudah ngomong.

Seperti misalnya pada suatu kesempatan, saya menyampaikan materi pada suatu forum pengajian. Saya hanya mempunyai tema tunggal : Memahami Islam dengan dalil-dalilnya. Jika saya jabarkan isinya, secara sederhana adalah :

Islam itu agama yang belandaskan dalil yang berasal dari Allah yaitu Al-Qur'an dan dari Rasulullah Shollallahu 'alayhi wassalam berupa hadist.
Kenapa banyak terjadi perbedaan dalam beribadah dan memahami dalil?
Karena kurangnya ilmu, karena Nafsu dalam memahami dalil, malas mempelajarinya, terlalu mudah berhuznudzon.

itu inti pembicaraanyya, namun saya berhasil membuat forum saya terjaga dari rasa ngantuk, dan tumbuh antusiasmenya, bahkan sangat antusias malah. Mereka dengan sungguh-sungguh mendengarkan materi yang saya sampaikan. Rahasianya adalah dengan memberikan contoh atau realita yang ada terkait dengan materi yang sedang dibahas. Lebih bagus kalau sebagian besar peserta forum mengerti ataupun pernah mengalami contoh yang dibahas.

Begitu pula dengan tulisan kamu. Kamu harus jeli membidik bahan tulisan yang menarik dan membuat pembaca tidak bosan dengan tulisanmu. Berikan pengulangan, penekanan, contoh, bahkan berikan ilustrasi juga bagus. Jika perlu gunakan media seperti gambar atau yang lainnya.

Sederhana saja. Kamu bisa mencobanya. Mulailah belajar menulis, tanpa perlu takut dan tanpa perlu rendah diri. Kamu bisa mulai dengan sebuah blog, atau bisa dengan menulis buku harian. Dengan terus menulis niscaya kualitas tulisanmu akan meningkat. Contohlah penulis-penulis besar sekarang, ada dari mereka yang mampu menulis karya yang bagus, karena kebiasaannya untuk selalu menulis di buku hariannya tiap hari. Bahkan ia merasa dirinya "butuh" menulis, nyaris mendekati kecanduan.

Jangan takut mencoba.

These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati

Kata-kata yang singkat


Terkadang, daripada bingung ingin mencatat semua hal-hal penting yang telah dilalui, karena saking banyaknya, atau saking minimnya waktu untuk sekedar menulis, Namun, hal-hal tersebut terlalu indah, terlalu berharga untuk dilupakan.
maka dibuatlah catatan ringkas. seperti ini mungkin

November
- Merapi, Glagaharjo, Wedhus gembel, perasaan panik ketika melarikan diri, Letusan besar!!!
Hujan ABU, puluhan ribu pengungsi, kontribusi, mendampingi anak-anak kecil
bermain, tertawa, mengajak mereka belajar...

Desember
- Pengungsi yang bingung tanpa rumah, anak2 yang bingung ingin pulang, anak-anak yang selalu ingin dimanja dan bermain...
Keluarga, dimanapun berada, senantiasa mengingaku...
Kerabat, baik jauh atau dekat, meski baru dikenal selama 2 bulan, namun begitu lekat dihati
Banyumeneng, dusun kecil yang nyaman...
Saudariku... aku berjanji akan menjadi saudara laki-laki yang baik

Saudara seiman, staffku.. dan rekan kerjaku... 3 tahun telah terlewati, diujung perjalanan ini, hanya penyesalan dan perasaan haru yang ada. Menemani kenangan tentang kesalahan-kesalahan yang pernah kuperbuat, kenangan-kenangan indah yang pernah diabadikan, masa-masa yang tidak boleh terlupakan
Dompet Shalahuddin, dengan mimpi besarnya yang indah...

Jama'ah Shalahuddin.... selamat tinggal, selamat tumbuh dan berkembang...

1432 H

akhir dan awal perjuanganku!!!!

These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati

Menyatukan Tujuan Berbagai Harakah

begin:vcard
fn:Ibnu Jihad
n:Jihad;Ibnu
org:Manager Dompet Shalahuddin 1431 H;Jurusan Fisika, FMIPA UGM
adr;dom:;;Kricak Kidul, RT 33 RW 07, Tegalrejo, Sleman
email;internet:jeehad.physics@gmail.com
title:Mahasiswa Fisika, angkatan 2007
note:Terus berfikir, tiada henti...
url:http://alloh-only.blogspot.com
version:2.1
end:vcard

Metode dan Tujuan

Dua syarat diatas harus memiliki status yang benar, ketika suatu pergerakan melakukan kegiatannya, atau memutuskan arah manhajnya, maupun fiqrohnya. Akhirnya, setelah melalui proses pemikiran yang panjang, penelaahan dalil-dalil maupun ijtihad yang dilakukan oleh para ulama, ataupun pelopor pergerakan, muncullah beragam harakah islam dengan masing-masing metodenya, namun mestinya memiliki tujuan yang sama. Perbedaan dalam tataran metode. Namun sama dalam tujuan.

Namun pada kenyataannya, perbedaan metode ataupun manhaj yang dimiliki pergerakan terkadang menimbulkan pergesekan yang tidak layak untuk muncul. Antar pengikut suatu harakah dengan harakah lainnya saling menghujat, saling mengkritik keras, dan bahkan saling menjegal dan menyikut pergerakan lainnya.

Ulama salaf rahimahumullah (salah satunya adalah Al-Imam Asy-Syafi’i rahimahullah, wafat 204 H.) berkata, ”Pendapatku, menurutku, adalah benar, tetapi ada kemungkinan salah. Dan pendapat orang lain, menurutku, adalah salah, namun juga ada kemungkinan benar”.


Barangkali ucapan ulama diatas perlu di lancangkan sekali lagi, agar para pengusuk pergesekan antar harakah kembali berfikir dan kembali mengintrospeksi perbuatannya. Saat mereka disibukkan dengan perbedaan antar manhaj, musuh-musuh diluar islam masih terus memperkuat serangan-serangannya ke Islam. Menghancurkan kita, sehancur-hancurnya.

Karenanya, perbedaan ini, meskipun sulit untuk disatukan, namun dapat diminimalisir dampaknya.
Masalah yang muncul hanya karena ada kekeliruan dalam mensikapi perbedaan. Terutama dalam tatanan metode dakwah. Padahal perbedaan ini merupakan hasil ijtihad masing-masing ulama. Karena di bangun dari dalil-dalil yang bersifat dzhan( sangkaan) yang memungkinkan adanya perbedaan pemahaman. Ada yang ikut Pemilu, ada juga yang enggak. Ada yang berorientasi pada dakwah fardhiyah(individu) seperti pembenahan akidah atau akhlak. Ada juga yang berorinetasi pada dakwah fikriyah(pemikiran) dan terjun di dunia politik, dsb. Dan tentunya waktulah yang akan berbicara, metode mana yang lebih tepat, efektif, efisien, dan tentunya sesuai syariat untuk membangkitkan Islam dan kaum muslimin di seluruh dunia.


Perlukah perbedaan ini dihilangkan dan disatukan??

Sangat bagus kalau itu bisa terjadi.

Namun nampaknya mustahil, karena masing-masing memegang keyakinan terhadap masing-masing metodenya dengan sangat kuat, mirip seperti meyakini aqidah kita. Jadinya, tak perlu bersusah payah untuk melakukan penyatuan itu.

Namun perlulah kita pikirkan langkah-langkah untuk meminimalisir dampak dari perbedaan tersebut.
caranya adalah dengan memantapkan kembali pemahaman kita terhadap tujuan dakwah kita. Yaitu tegaknya kalimat tauhid. Sebagaimana yang terucap dalam syahadat kita.

Menyadarkan setiap muslim, bahwa tujuan Allah subhanahuwata'ala menciptakan manusia adalah untuk menjadi Khalifahnya di bumi. Jadi berfungsi sebagai wakil atau kepanjangan tangan Allah subhanahu wata'ala. Kitalah bertindak mestinya menjunjung tinggi Rabb kita. Menjunjung tinggi kepentingannya, tidak semata-mata berdakwa untuk mengharapkan surgaNya. Namun berdakwah untuk memperjuangkan eksistensiNya di dunia. Agar setiap thagut yang ada hilang dan hancur sepenuhnya. Hilang tidak ada syariat yang tegak selain milik Allah saja. Tidak ada hukum yang berlaku, melainkan bersumber dariNya melalui RasulNya.

Jadi, bukan semata-mata agar syariat tegak, namun Syariat yang tegak itu menandakan Kekuasaan Sang Pembuat SYARIAT telah tegak di muka bumi. Bukan perkara "yang penting syariat diterapkan", namun kenapa dan untuk siapa syariat tersebut diterapkan, itu lebih penting.

Terlepas dari metode yang kita pilih, mari saling bahu-membahu untuk mencapai tujuan kita bersama.
TEGAKNYA KALIMAT TAUHID




Ibnu Jihad
Ibnu Jihad
Mahasiswa Fisika 07
Manager Lembaga ZIS BSO Dompet Shalahuddin, dari Lembaga Dakwah Kampus Jama'ah Shalahuddin UGM


These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati

Kontribusi Industri Rokok tidak sebesar itu


Abdillah Ahsan (Foto: Irwan N/detikcom

Jakarta - Kontribusi industri rokok terhadap perekonomian nasional sering dipakai sebagai argumen untuk tidak melarang penjualan dan peredaran rokok di Indonesia. Akan tetapi, sesungguhnya sumbangan industri rokok terhadap perekonomian Indonesia itu tidak sebesar yang didengungkan.

"Kita bagi kontribusi itu terhadap PDB, secara tenaga kerja, dan secara cukai," kata peneliti dari Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Abdillah Ahsan, usai mengikuti pertemuan Komisi Nasional Pengendalian Tembakau dengan Wapres Boediono di Kantor Wapres, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (12/11/2010).

Dimulai dari cukai terlebih dahulu, Abdillah mengatakan, cukai rokok sebetulnya bukan perusahaan rokok yang membayar, melainkan pembeli atau perokok. Artinya. pembayaran cukai itu dibebankan kepada konsumen, sehingga para perokoklah yang memberi sumbangan terhadap penerimaan negara.

Penerimaan negara dari cukai ini, ia menghitung sekitar Rp 56 triliun. Namun, jumlah tersebut hanya 5-7 persen dari seluruh penerimaan negara yang tahun ini berjumlah lebih dari Rp 1.000 triliun.

Kedua, sumbangan dalam bentuk pendapatan domestik bruto (PDB). Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 1995-2005, diketahui sumbangan dari industri rokok menurun. Ia mengaku tidak ingat secara pasti angka penurunan tersebut, namun sekitar 2 hingga 1 persen.

"Sehingga itu tidak sebesar yang diklaim oleh industri rokok," katanya.

Industri rokok, lanjutnya, selama ini hanya terpusat di Jawa Tengah, Jawa Timur, sedikit di Yogyakarta, Jawa Barat, dan Sumatera Utara. Artinya, dari 33 provinsi di Indonesia, hanya 28 daerah yang menjadi tempat memproduksi rokok.

Lalu mengenai lahan pertanian tembakau, menurut Abdillah, 90 persennya berpusat di Jatim dan Jateng juga. Itu pun tidak semua kabupaten di Jatim menanam tembakau dan memproduksi rokok. Hanya di sentral-sentral tertentu saja.

Bagaimana sumbangan industri rokok dalam hal penyerapan tenaga kerja? Abdillah menghitung, untuk tenaga kerja langsung, jumlah pekerja di industri rokok hanya sekitar 300 ribuan saja se-Indonesia. Sedangkan petani tembakau berjumlah 500 ribuan berdasarkan data BPS.

"Kenapa angka yang disodorkan dari industri rokok jauh lebih banyak? Karena mereka juga menghitung tenaga kerja tidak langsung kemudian dikalikan dengan jumlah anggota rumah tangga yg ditanggung. Jadi kalau satu petani tembakau menanggung 4 orang, maka yang dihitung 4 petani tembakau. Jadi dinaikkan seperti itu," tutupnya.

Sumber : detik.com

These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati

Memahami : KECEPATAN

Ketika berbicara tentang kecepatan (sebagai skalar), akan lebih mudah kita memahami arti atau makna dari kata "kecepatan" tersebut. Kecepatan adalah suatu besaran yang menunjukkan besarnya jarak tempuh terhadap waktu. Dengan kata lain, jika motor kita bergerak dengan kecepatan 10 meter/detik, itu berarti selama 1 detik motor kita telah menempuh jarak 10 meter. Dalam 5 detik berarti telah menempuh jarak 50 meter.
Selama 1 jam?


Kalikan saja dengan 36000. Maka didapat 36000 meter dalam 1 jam. Atau 36 km/jam.


Masih terasa lambat untuk bebek merah mempesonaku, Pesona 5.


Setidaknya kecepatan sebesar itu bisa membuat pahaku pegal-pegal ketika mengayuh kuda abu-abuku, Monarch. Polygon-ku tersayang.



Tulisan ini mencoba mengajak para pembelajar fisika untuk lebih memahami, bukan sekedar menghafal rumus, sehingga nantinya kita bisa dengan mudah menyelesaikan persoalan-persoalan yang kita jumpai, terkait dengan kecepatan.


apa sudah ada rumus yang tertulis sejak tadi?



nah, ini dia. v adalah kecepatan (skalar atau biasa disebut kelajuan). S adalah jarak tempuh (tentu saja skalar), dan t adalah waktu.


Itu rumus. dan rumus tidak berarti apa-apa kalau kita tidak memahami apa maksud dari kecepatan itu sendiri.



Let's try out with some examples.


Paijo mengendarai motor bebek sho*un dan sedang bergerak ke arah selatan diJalan Kaliurang (dalam perjalanan ketempat pengungsian, untuk membantu korban letusan gunung merapi).

These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati

Merapi : Sebuah jurnal


Kurang lebih 14 hari sejak merapi memakan korban, 26 oktober 2010. Diketahui 15 orang meninggal, terpanggang hingga matang, sulit untuk dikenali. Keseluruhan korban berada di Dusun Kinahrejo, tempat Juru Kunci Merapi yang terkenal, Mbah Maridjan.
2 hari setelahnya, setelah warga mulai menyadari, bahwa merapi tidak seperti biasanya. Bahkan sang juru kunci pun, gagal memprediksi perilakunya. Merapi sedang murka.
Rekan-rekan mulai mengerahkan tenaga, waktu, dan barang-barang seadanya untuk membantu para pengungsi. Dan mulailai kami, Jama'ah Shalahuddin sibuk dengan kegiatan penggalangan dana dan rehabilitasi psikis untuk pengungsi, khususnya anak-anak.
Anak-anak harus mendapat penjagaan mental dan psikis yang baik. Karena mereka lebih rentan, ketimbang orang-orang dewasa yang lebih lama menjalani kerasnya kehidupan.
hari kedua di pengungsian.
Kami ber-enam sedang mujur. Luncuran awan panas menyambut kedatangan kami. Hingga jadilah kami bagian dari arus pengungsi yang panik meninggalkan lokasi pengungsian yang sebelumnya. Karena lokasi pengungsian yang lama hanya 10 km dari puncak merapi. Terlalu dekat.
Jum'at malam, jam 2. Merapi menggelegar. Ia muntah sejadi-jadinya. Bukan lagi abu yang telah membuat warga kota kebingungan. Ia muntah pasir, hingga radius 20 km.
Muntilan luluh lantak, salam porak-poranda. Pohon-pohon tumbang, tak kuat menahan beban muntahan merapi. Rumah-rumah pun ambruk, atapnya terlalu ringkih menahan muntahan merapi.
150.000 orang mengungsi. Merapi tidak lagi mengancap penduduk jogja. Magelang dan Klaten pun terancam.
Jarak aman 20 KM
Saat jurnal ini ditulis, merapi masih terus mengepul. Ia terus saja bergemuruh.
9 November 2010
Jogja tidak lagi hujan abu, kami tidak tahu apa yang terjadi dengan merapi. Langit terus menerus suram selama seminggu terakhir. Korban bertambah. Relawan meninggal, tercatat 4 orang yang sedang menjalankan tugas dikepung awan panas.
Para pengungsi mulai panik. 1 orang bahkan memilih terjun dari lantai 3 stadion Maguwoharjo, ketimbang merasakan derita pengungsian.
14.00 siang, mungkin sekitar itu. Aku merasakan gempa, seperti seseorang sedang menggoyang meja yang ada dihadapanku. Cukup Kuat.
Merapi mungkin sedang bersiap. Atau mungkin sedang mulai beristirahat.
150.000 orang. itu berariti lebih dari 900 juta rupiah tiap harinya dana yang diperlukan untuk keperluan makan. Lebih banyak lagi untuk keperluan lainnya.
Namun sejauh ini, Indonesia masih perkasa, kami masih sanggup mengurus negeri kami. Pemerintah dan Masyarakat saling membantu. Bahu-membahu. Belum ada bantuan asing.
Seluruh mata tertuju ke salah satu daerah istimewa di Indonesia ini. Sejenak orang-orang lupa dengan Tsunami di Mentawai, Banjir di Wasior, dan kedatangan president Obama ke Indonesia.
Kami, masih terus berjuang, semampu kami.
End note : 17.12 pm. 9 nov 2010

These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati

Jogja Kelabu


Pagi ini
Jogjakarta berwarna
tidak lagi warna semarak, khas edupolitan

kusam

kelabu

gersang

kotor

merapi telah memberikan berkahnya
seluruh kota penuh abu

nafas tidak lagi bebas
mata terancam terkontaminasi

Jogja

Semoga Allah lekas menurunkan hujan
agar jogja kembali seperti dulu

kembali bersih

(Sentolo, pinggiran DIY, masih terkena dampak hujan abu)

These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati

Demokrasi Itu Busuk?

Demokrasi di abad milenium ini telah menjadi mesin 'pembunuh' terhadap golongan yang tidak disukai. Dengan mesin propaganda media, dan seorang agitator yang ‘idiot’ sekalipun, asalkan mendapatkan ‘covered’ media akan menjadi seorang pahlawan. Berikutnya dia akan menjadi pemimpin politik, yang dapat bertindak sesuai dengan nalurinya. Inilah saat sekarang yang terjadi di di negara Barat, khususnya di Uni Eropa.

Tengoklah peristiwa yang terjadi di Belanda. Bagaimana Belanda sekarang berubah menjadi ‘big bang’ bagi seluruh daratan Uni Eropa. Semuanya bermula dari mulut seorang tokoh sayap kanan, Weelders, yang memimpin Partai Kebebasan (PVV), yang dengan lantang meneriakkan pengusiran kaum imigran dan muslim dari negeri itu. Weelders yang mula-mula sebagai tokoh phobia Islam, dan penghina Islam, terus beranjak, dan sekarang masuk dalam pemerintah Belanda, dan mempunyai posisi kunci, karena berhasil memenangkan sejumlah kursi, yang cukup signifikan. Sehingga, memiliki posisi tawar yang sangat kuat di dalam ‘mainstreams’ politik negeri Kincir ini.

Tetapi, gaung dan teriakan Weelders, yang sangat ekstrim, dan selalu meneriakan pandangan yang sangat benci terhadap imigran dan Islam, ternyata mendapatkan sambutan gegap gempita, di hampir seluruh daratan Uni Eropa. Indikasinya semakin nampak kasat mata. Perubahan-perubahan politik terus bergulir di seantero Eropa, dan dengan masuknya kelompok sayap kanan di hampir semua pemerintahan baru di Uni Eropa.

Partai-partai berkuasa di seantero Eropa yang dominan, seperti di Perancis, Jerman, Inggris, Swedia, Belanda, Austria, dan Spanyol, harus berkolaborasi dengan partai-partai baru yang berhaluan sayap kanan. Partai-partai yang berkuasa tak dapat membentuk pemerintah baru, tanpa harus mengikut sertakan partai baru yang berhaluan kanan. Sepanjang sejarah politik di Eropa, baru sekarang ini kaum sayap kanan,yang memiliki pandangan yang naif terhadap imigran dan Islam menjadi sebuah ‘mainstream’ baru.

Peristiwa WTC yang terjadi di New York, yaitu 11 September 2001, seperti dentang ‘lonceng’ di Gereja, yang menyeruak ke seluruh penjuru dunia, terutama di Barat, yang memberikan ‘warning’ tentang bahaya teroris dan fundamentalis Islam, yang akan menghancurkan Barat. Inilah yang sekarang terus berlangsung, yang disebut dengan perang global melawan terorisme.

Sekalipun sang pencetus telah turun dari tahtanya di Gedung Putih, yaitu George Walker Bush, dan digantikan Barack Obama, tetapi persepsi dan perasaan dikalangan masyarakat Barat telah tertanam adanya ancaman dari Islam dan umat Islam. Sekalipun, berulang kali para pemimpin Barat, selalu menegaskan perang melawan terorisme itu bukan perang melawan Islam dan umat Islam.

Tetapi, semua fakta telah membantah, dan semuanya menunjukkan, bagaimana Barat, termasuk Uni Eropa sekarang dibenak rakyat dan para politisinya telah tertanam dalam-dalam tentang ancaman dari funamentalis Islam. Belum lama ini, intelijen Inggris memberikan peringatan yang sangat signifikan tentang kemungkinan akan terjadi serangan teroris terhadap kota-kota penting di Eropa.

Semua bumbu-bumbu yang disuguhkan para pejabat intelijen Barat itu, semakin menambahkan kalangan politisi di negaranya meneriakan dengan teriakkan yang lebih lantang mengusir kaum imigran muslim yang sekarang telah berada di negeri-negeri Uni Eropa.

Mereka melupakan sejarah perkembangan negara-negara Eropa, yang sekarang menjadi modern dan makmur, dan dengan kehidupan yang sangat mentakjubkan, tak lain dari dari hasil merampok dan menjajah negeri-negeri muslim. Mereka tidak akan dapat sekaya seperti sekarang ini, tanpa mereka merampok dan menjajah negeri-negeri muslim. Mereka tidak mungkin mencapai peradaban industri seperti sekarang ini, tanpa mereka mengeksploitasi kekayaan yang dimiliki negeri-negeri muslim. Sampai hari ini. Para imigran itu mereka ikut andil dalam membangun Eropa.

Belanda menjajah Indonesia selama 350 tahun. Mereka telah menguras dan mengeksploitasi seluruh kekayaan yang dimiliki bangsa Indonesia. Perancis, Inggris, Jerman Itali, dan Spanyol, mereka telah pula menjajah dan merampok negara-negara Arab dan Afrika Utara, yang sampai hari ini masih bercokol. Berapa banyak kekayaan yang telah mereka rampas?

Weelders politisi sayap kanan Belanda, yang mempunyai cita-cita ingin mengusir imigran muslim dari negaranya, menunjukkan sikap yang sangat paradoks.

Weelders yang masih keturunan Yahudi, mempunyai pandangan yang tak berbeda dengan Perdana Israel Benyamin Netanyahu dan Menlu Israel Avigdor Lieberman, yang juga mempunyai sikap sangat rasis dan rasialis, dan akan mengusir seluruh orang Arab yang ada di Israel, termasuk di wilayah yang diduduki Israel seperti Jerusalem Timur dan Tepi Barat.

Jadi demokrasi yang didengung-dengungkan Barat itu, tak akan memberikan kesempatan secara ‘equal’ kepada penduduknya, khususnya terhadap umat Islam. Bahkan, sikap itu terjadi di negeri-negeri muslim, di mana para penguasanya yang merupakan kaki tangan penjajah itu, mereka tidak memberikan kesempatan secara ‘equal’ terhadap kelompok-kelompok umat Islam untuk eksis secara politik.

Ini terbukti seperti yang terjadi di Aljazair, di mana saat FIS memenangkan pemilu, kemudian dibubarkan dan para pemimpinnya dipenjarakan. Di Palestina, Hamas tidak diberikan kesempatna untuk eksis, justru yang mendapatkan dukungan adalah kelompok Fatah yang dipimpin Mahmud Abbas, yang tak lain adalah boneka Barat. Begitulah demokrasi. Wallahu’alam.

www.eramuslim.com

These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati

Para Pemimpin Yang Sebaiknya Ditolak


Di antara Nubuwwah (prediksi Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam) ialah persoalan para pemimpin yang sebaiknya ditolak. Dalam hadits tersebut digambarkan bahwa suatu ketika di masa yang akan datang bakal muncul para pemimpin yang dikenal di tengah masyarakat namun tidak disetujui karena sikap dan perilakunya yang zalim dan fasiq. Kemudian Nabi shollallahu ’alaih wa sallam memberi tahu kita bagaimana sikap yang semestinya ditegakkan bila para pemimpin seperti itu muncul. Untuk lebih jelasnya inilah tex hadits itu secara lengkap:

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ سَتَكُونُ أُمَرَاءُ

فَتَعْرِفُونَ وَتُنْكِرُونَ فَمَنْ عَرَفَ بَرِئَ وَمَنْ أَنْكَرَ سَلِمَ

وَلَكِنْ مَنْ رَضِيَ وَتَابَعَ قَالُوا أَفَلَا نُقَاتِلُهُمْ قَالَ لَا مَا صَلَّوْا

Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: “Akan muncul pemimpin-pemimpin yang kalian kenal, tetapi kalian tidak menyetujuinya. Orang yang membencinya akan terbebaskan (dari tanggungan dosa). Orang yang tidak menyetujuinya akan selamat. Orang yang rela dan mematuhinya tidak terbebaskan(dari tanggungan dosa).” Mereka bertanya: ”Apakah kami perangi mereka?” Nabi shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: ”Tidak, selagi mereka masih sholat.” (HR Muslim 3445)

Dengan jelas Nabi shollallahu ’alaih wa sallam menyatakan bahwa orang yang membenci para pemimpin yang zalim dan fasiq itu akan terbebaskan dari tanggungan dosa. Orang yang tidak menyetujui mereka akan selamat. Berarti hadits ini menegaskan sikap yang semestinya dimiliki seorang mukmin ketika berhadapan dengan pemimpin yang memiliki penyimpangan akhlak. Berbeda sekali dengan anggapan sebagian orang yang mengatakan bahwa di dalam ajaran Islam bagaimanapun perilaku seorang pemimpin ummat harus tetap mematuhinya dan menganggapnya sebagai ulil amri minkum (pemegang urusan di kalangan orang-orang beriman). Hadits ini jelas membantah anggapan naif tersebut.

Lalu dengan tegas Nabi shollallahu ’alaih wa sallam memperingatkan mereka yang rela dan mematuhi para pemimpin zalim dan fasiq itu. Beliau mengatakan bahwa ”Orang yang rela dan mematuhinya tidak terbebaskan(dari tanggungan dosa).” Di sinilah ajaran Islam memandang bahwa urusan menyerahkan loyalitas dan kepatuhan bukanlah perkara ringan. Sebab tidak saja si pemimpin berdosa karena kezaliman dan kefasikannya. Tetapi rakyat ikut menanggung dosa juga bila mereka tetap rela atas kezaliman dan kefasikan pemimpin tersebut, apalagi kemudian mematuhinya. Sehingga Allah melarang seorang beriman untuk mentaati siapapun dan apapun tanpa ilmu dan kesadaran akan mana yang benar dan mana yang batil.

وَلا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ

وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولا

”Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.” (QS Al-Israa 36)

Namun suatu hal yang memang Nabi shollallahu ’alaih wa sallam juga anjurkan ialah agar ummat jangan berfikiran untuk memeranginya selagi si pemimpin tersebut masih sholat. Menarik untuk diperhatikan ialah pandangan Imam Nawawi mengomentari potongan hadits ini ”Apakah kami perangi mereka?” Nabi shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: ”Tidak, selagi mereka masih sholat.” Beliau menulis sebagai berikut:

وَأَمَّا قَوْله : ( أَفَلَا نُقَاتِلهُمْ ؟ قَالَ : لَا ، مَا صَلَّوْا )

فَفِيهِ مَعْنَى مَا سَبَقَ أَنَّهُ لَا يَجُوز الْخُرُوج عَلَى الْخُلَفَاء

بِمُجَرَّدِ الظُّلْم أَوْ الْفِسْق مَا لَمْ يُغَيِّرُوا شَيْئًا مِنْ قَوَاعِد الْإِسْلَام .

Maknanya ialah tidak dibenarkan keluar dari kepemimpinan khilafah hanya semata berdasarkan kezaliman dan kefasiqan selama para pemimpin itu tidak merubah sesauatupun dari kaedah-kaedah Al-Islam.

Ulama salaf ini dengan jelas sekali menggaris-bawahi bahwa selagi pemimpin masih menegakkan secara formal sistem kekhalifahan dan tidak merubah sesuatupun dari kaedah kaedah ajaran Al-Islam, maka tidak dibenarkan bagi seorang mukmin meninggalkan atau keluar dari kepemimpinan tersebut, walaupun akhlaq pemimpinnya zalim dan fasiq.

Saudaraku, permasalahan kita ummat Islam dewasa ini adalah bahwa bukan saja negeri-negeri Islam dipimpin oleh sebagian besar pemimpin yang berkepribadian zalim dan fasiq, tetapi sudah jelas mereka tidak menegakkan sistem kekhalifahan dan bahkan nyata benar bahwa kaedah-kaedah Islam telah banyak yang dirubah, baik oleh sang pemimpin tertinggi maupun oleh kepemimpinan kolektif kolaborasi lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif.

Untuk membuktikan kebenaran sinyalemen di atas tidaklah sulit. Karena dalam realitas keseharian terlalu banyak contoh kasus yang membenarkannya daripada membantahnya. Sungguh benarlah kita dewasa ini sedang menjalani masa fitnah sebagaimana telah disinyalir Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam.

بَادِرُوا فِتَنًا كَقِطَعِ اللَّيْلِ الْمُظْلِمِ يُصْبِحُ الرَّجُلُ مُؤْمِنًا وَيُمْسِي

كَافِرًا وَيُمْسِي مُؤْمِنًا وَيُصْبِحُ كَافِرًا يَبِيعُ دِينَهُ بِعَرَضٍ مِنْ الدُّنْيَا

Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Bersegeralah beramal sebelum datangnya fitnah seperti sepenggalan malam yang gelap gulita, seorang laki-laki diwaktu pagi masih mukmin dan diwaktu sore telah kafir, dan diwaktu sore masih beriman dan paginya sudah menjadi kafir, ia menjual agamanya demi kesenangan dunia.“(HR Ahmad 8493)

رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا

وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

"Ya Rabb kami, tuangkanlah kesabaran atas diri kami, dan kokohkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir". (QS Al-Baqarah 250)

These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati

Donasi Untuk Sesama

Judulnya Donasi untuk sesama
karena postingan ini dalam rangka membantu promosi Lembaga Sosial
Dompet Shalahuddin dan membantu memberikan sumbangan untuk saudara-saudara kita

AYO BANTU, cukup dengan memposting artikel ini di blog anda,
atau dengan memasang link http://www.dompetshalahuddin.ugm.ac.id
Maka anda akan turut membantu proses perbaikan umat dan bangsa indonesia!!!

Artikel ini pernah terpasang di blog : http://alloh-only.blogspot.com, dan http://jemput-rizki.blogspot.com ,silahkan tambahkan link blog anda. mohon jangan dihapus sampai jumlahnya 10 link, kalau sudah mencapai 10 link, silahkan hapus link pertama, ini akan membantu penyebaran link anda. SAMBIL MEMBANTU, juga PROMOSI BLOG.!!!!


Sunday, October 03rd, 2010

Mulai dari jumlah yang kecil
turut membangun ummat
menuju kejayaan Islam
Pada akhir bulan oktober ini, tepatnya 24 oktober 2010, Dompet Shalahuddin yang bernaung di bawah LDK Jama’ah Shalahuddin UNIVERSITAS GADJAH MADA akan kembali memulai program Unggulannya, yaitu program pembinaan Intensif untuk siswa dan mahasiswa. Program ini akan memasuki angkatan ke IV, dimana tiap angkatan terdiri dari siswa SMA dan Mahasiswa. Siswa SMA ini mulai dibina semenjak mereka masih kelas satu di awal tahun pelajaran hingga mereka Lulus dari SMAnya. Sedangkan Mahasiswa dibina dalam rentang 1 tahun efektif saja. Meskipun mahasiswa masih berkesempatan untuk ikut kembali dalam program pembinaannya di tahun berikutnya.
Take 'n Give Januari 2010
Siswa-siswa SMA di ambil dari beberapa SMA yang cukup favorit di DIY seperti : SMA 9, SMA 6, dan MAN LAB UIN. Sedangkan dari Mahasiswa berasal dari UGM dan UNY. Besarnya beasiswa yang diberikan sebesar 100rb/bulan untuk siswa dan 250rbu/bulan untuk mahasiswa. Untuk selanjutnya akan dinaikkan besar nominalnya, menyesuaikan dengan besarnya kebutuhan yang semakin meningkat.
Hasil dari program pembinaan untuk angkatan ke III ini pun cukup menggembirakan meskipun belum sebaik yang diharapkan.
Program Pembinaan yang diadakan meliputi :
1. Program bimbingan kepribadian dan keislaman melalui MENTORING rutin mingguan
2. Program peningkatan kemampuat belajar melalui BIMBEL
3. Program pendukung yang bertujuan memberikan motivasi dan tambahan wawasan sekaligus acara penyerahan beasiswa yang diadakan tiap bulan dengan nama TAKE ‘n Give.
“Alhamdulillah, untuk angkatan ke III, saya telah mengikuti perkembangan dan ikut pula merasakan perjuangan untuk membina adik-adik SMA dari sejak mereka masuk, tepatnya Bulan November 2007, ketika Take n GIve (acara penerimaan beasiswa,red) perdana, hingga bulan Juli kemarin adik-adik SMA lulus dan sekrang sudah menyebar ke berbagai tempat untuk bekerja dan kuliah. Beberapa diantara mereka, 3 orang berhasil masuk ke universitas Gadjah Mada, dan alhamdulillah masih mau melanjutkan proses pembinaan mereka selama masih menjadi mahasiswa. Sedangkan untuk penerima beasiswa, karena sifatnya selama ini difungsikan sebagai pemdamping dan penyokong belajar adik-adik, jadi pergantian peserta mahasiswa relatif cepat, apalagi dinamika kehidupan mahasiswa lebih cepat berubah. Dulu, pada tahun pertama pembinaan, salah satu PB (penerima beasiswa, red) sudah menikah, jadi langsung keluar dari daftar PB. Kemudian ada yang cepat lulus, ada yang merasa sudah cukup berkemampuan, sehingga merasa tidak berhak untuk menerima beasiswa. Memang banyak kekurangan, namun kelebihan pun banyak, saya cukup optimis dengan program pembinaan ini.” Kata Ibnu Jihad, selaku Manager Dompet Shalahuddin 1431 H, yang sudah selama 3 tahun berkecimpung di Dompet Shalahuddin.
Untuk program pembinaan angkatan ke IV ini, dari konseptor dan bagian Pendidikan mengharapkan output binaan adalah :
1. Memiliki kepribadian dan karakter yang kuat
2. Memahami dasar-dasar Islam dan menerapkannya
3. Unggul di Bidang akademik
4. Memiliki pengetahuan dan kemampuan dibidang enterpreneurship, agar mereka memiliki kemampuan untuk mandiri secara finansial
Maka untuk menuju output tersebut, Program pembinaan beasiswa angkatan ke IV ini akan menitik beratkan pada :
1. Program pembinaan kepribadian dan keislaman dalam wujud MENTORING
2. Program training atau pelatihan untuk menumbuhkan motivasi, membangung kepribadian dan karakter dan kemampuan enterpreneurship dalam program TAKE ‘N GIVE bulanannya.
3. Program penunjang akademik, seti Bimbingan belajar, UJI COBA Ujian akhir, dan lain-lain
“Harapan saya, kami selaku pengurus dan pelaku program ini, bersama para peserta terus bersemangat dan terus istiqomah menjalankan program-program ini. Kebanyakan program masih mirip dengan yang dulu, hanya saja yang sudah berjalan ternyata belum optimal, sehingga banyak kekurangan di sana-sini. Kemungkinan penyebab terbesarnya adalah semangat “pemuda” yang mengurus program ini tidak terpuaskan di Dosha (nick name dari Dompet Shalahuddin, red) ini. Maklum, sebagian besar adalah program rutin, dan sebagian besar mingguan. Jadi cepat bosan. Disitulah tantangannya.” ujar sang Manager.
Apabila anda tertarik untuk memberikan bantuan, baik berupa Donasi untuk beasiswa, atau sekedar infaq untuk membantu kelancaran kegiatan, pintu donasi dibuka selebar-lebarnya. silahkan hubungai saudara AMRIH TUHU PRASETYA di 085691882550 atau komen via http://dompetshalahuddin.ugm.ac.id
Atau pilih beberapa pilihan donasi berikut :
1. Donasi tidak tetap : bisa langsung mengirimkan donasinya melalui rekening Bank Muamalat 926 42410 99 an Dompet Shalahuddin, atau hubungi saja saudara AMRIH, maka kami akan menjemput donasi anda.
2. Donatur Tetap, tidak ditentukan besar maksimumnya. Langsung kontak saja saudara AMRIH
3. Bagi MAHASISWA atau PELAJAR, tapi mempunyai keinginan besar untuk membantu, ada program 5000 perak, besar donasinya minimal 5000 rupiah perbulan, nanti anda akan mendapat kartu donasi dan akan diminta untuk menyetorkan donasinya setiap bulan.
4. Menjadi ORANG TUA ASUH.
Untuk info lebih jelasnya hubungai saudara AMRIH selaku bagian Public Relation dan yang menangani hal-hal terkait DONASI.
“Mungkin terlihat sepela, hanya 20 orang yang kami bina, namun siapa yang menyangka seperti apa masa depan mereka dan seperti apa kontribusi yang bisa mereka berikan untuk Ummat dengan mengatas namakan ALLAH subhanahuwata’ala. Kami tahunya ya, ini yang bisa kami lakukan.” tutup sang Manager.
Anda ingin mengetahui lebih jauh tentang Dompet Shalahuddin? hubungi saja kami via
WEB : www.dompetshalahuddin.ugm.ac.id
email : dompetshalahuddin@yahoo.co.id ini JUGA FACEBOOK
atau via HP di 085640449177 (Ibnu Jihad), kalau ditelpon tidak diangkat, silahkan sms saja.
ATAU BAGI ANDA PEMILIK WEB ATAU BLOG, CUKUP BANTU MENYEBARKAN ARTIKEL INI ATAU MENYEBARKAN LINKNYA SAJA sudah cukup. TERIMAKASIH. Jazakumullah khoiron katsir.

Lihat juga program kami lainnya di http://dompetshalahuddin.ugm.ac.id/login/index.php/kegiatan

These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati

Senyum menjelang Kematian


Kematian bukanlah hal yang menyakitkan, menakutkan
kalau kita menjemputnya dengan syahid...
dan Allah pun meridhoi kita sebagai seorang syuhada

bahkan
kita akan dengan senang hati menyambutnya
dan kemudian
tersenyum gembira, begitu gembira

sembari mengucapkan....

Laa ilaaha illallaah...
Muhammadarrosuulullah...

Selamat jalan sang mujahid...

walaupun orang barat mengatakan engkau teroris

tapi kenapa aku harus percaya dengan orang-orang kafir itu...




http://www.eramuslim.com/berita/dunia/tersenyum-as-saddam-tersenyum-sebelum-dihukum-mati.htm

Tentara AS: Saddam Hussein Tersenyum Sebelum Dihukum Mati



Sebuah surat kabar Yordania melaporkan bahwa seorang tentara Amerika membenarkan bahwa mantan presiden Saddam Hussein terlihat tersenyum sebelum pelaksanaan hukuman mati terhadapnya dilakukan.

Surat kabar Iris Yordan telah mendapatkan sejumlah pesan media AS yang dikirimkan oleh seorang tentara AS kepada istrinya yang menggambarkan saat-saat terakhir dalam kehidupan mantan Presiden Irak Saddam Hussein.

Tentara AS tersebut menggambarkan pada saat akan dilakukan pelaksanaan eksekusi mati terhadap Presiden Saddam Hussein, tentara Amerika itu melihat Saddam lebih dekat dengan keajaiban dan tersenyum dalam menghadapi kematiannya.

Surat kabar itu menambahkan, mengutip perkataan tentara Amerika tersebut yang mengatakan: "Saddam tersenyum setelah pengucapan kesaksiannya sebelum eksekusi, terus tersenyum sampai dia meninggal, hal ini menunjukkan bahwa Saddam seperti sedang melihat sesuatu yang membuat hatinya senang dan karena itu mengulang pengucapan kalimat syahadatnya lebih dari sekali sampai dia meninggal."

Sebagian dari apa yang dinyatakan dalam surat itu, menurut surat kabar Yordania adalah: "Saddam terlihat tegar, sementara para eksekutornya terlihat takut, beberapa dari mereka gemetar ketakutan dan yang lainnya untuk menutupi ketakutan menutup wajahnya dengan penutup wajah menyembunyikan kepanikan mereka. Saya hampir keluar dari ruang eksekusi, ketika saya melihat Saddam tersenyum setelah dia mengatakan simbol kaum muslimin (Laa Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah/tidak ada tuhan selain Allah, Muhammad adalah utusan Allah) .. Saya berkata pada diriku sendiri, tampaknya tempat ini penuh dengan bahan peledak yang terkunci dalam eksekusi. Ini adalah kesimpulan yang normal. Hal ini tidak terbayangkan bahwa seseorang tertawa beberapa detik sebelum eksekusi terhadapnya dilakukan."

"Saya yakinkan Anda bahwa dia (Saddam) tersenyum seperti ia melihat sesuatu yang tiba-tiba muncul di depan matanya .. kemudian ia mengulangi simbol kekuatan umat Islam dan sejenisnya mungkin kejadian ini mempunyai pesan moral yang kuat .. Percayalah, aku telah melihat sesuatu!" tegas tentara AS tersebut.(fq/imo)


These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati

Evaluasi KKN-PPM


Celoteh tangan jahil

Sebenarnya ingin berbagi tentang pengalaman ber KKN-PPM di Gunungkidul. Namun tak kunjung punya kesempatan untuk menuliskannya. Akhirnya daripada tidak sama sekali, saya ingin membagikan evaluasi saya tentang KKN-PPM di Dukuh Banyumeneng, Kecamatan Panggang, GK, DIY.
Sebenarnya ini evaluasi saya untuk DPL (Dosen Pembimbing Lapangan), jadi bahasanya kaku. tidak menarik untuk di baca. Cukup panjang sekitar 5 halaman. Jadi saya ringkas tampilannya dalam bentuk spoiler.


EVALUASI KKN-PPM unit 30
antar semester tahun 2010
Penjernihan dan Pendistribusian air di Kecamatan Panggang


Evaluasi KKN-PPM..




Ibnu Jihad

07/253220/PA/11570

Prodi Fisika, Jurusan Fisika

FMIPA UGM

Email : jeehad020190@yahoo.com

Website : http://alloh-only.blogspot.com

Evaluasi pada KKN-PPM di Dukuh Banyumeneng, Desa Giriharjo, Kecamatan Panggang, GUNUNGKIDUL

Dua bulan pelaksanaan KKN telah berlalu, selama 2 bulan itu pula mahasiswa dituntut untuk mampu memberikan konstribusi dan mampu berperan sebagai agen penggerak masyarakat atau empowerment agent. Mahasiswa yang telah kurang lebih 3 tahun menerima bekal keilmuan di kampus di terjunkan kemasyarakat untuk mulai belajar dan bekerja secara nyata, tidak melulu berhadapan dengan suasana ideal kampus dan perkotaan, mahasiswa pun dituntut untuk mampu beradaptasi dan juga menjadi empowerment agent yang mampu menghasilkan hasil-hasil kerja (berupa development / pengembangan) yang berdampak secara langsung pada masyarakat dan juga menghasilkan hasil kerja yang berkesinambungan atau sustainable.

Seperti itulah bayangan saya ketika dipertengahan jalan menempuh kegiatan KKN, sayangnya pemahaman ini belum saya dapatkan ketika awal pelaksanaan program, meskipun beberapa rangkaian pembinaan KKN telah di ikuti. Hal ini tentu saja berdampak pada pembuatan rencana program dan pelaksanaan program KKN yang di kerjakan oleh kami mahasiswa.

Beberapa evaluasi yang saya mampu kemukakan terkait dengan kegiatan KKN yang telah terlaksana saya urutkan sebagai berikut :

- Pra pelaksanaan

Secara Umum KKN-PPM dilaksanakan selama 2 bulan penuh di lokasi kegiatan. Namun beberapa tema KKN mempunyai kesempatan yang lebih untuk mempersiapkan program KKN yang dapat dilakukan sebelum mahasiswa berangkat dan mulai melaksanakan program KKN di lokasi.

Sebagian besar unit-unit KKN baru mulai terbentuk setelah LPPM mengumumkan daftar mahasiswa beserta unitnya. Namun sebagian lain, seperti unit KKN tematik, sudah mulai membentuk tim dengan cara open recruitment. Sama halnya dengan KKN ini.

Hal ini seharusnya memberikan keuntungan pada unit KKN kami. Kami memiliki waktu persiapan tambahan, yang dapat kami manfaatkan untuk mulai melakukan survey, mulai melakukan sosialisasi, bahkan mulai menyusun program-program yang akan dilakukan. Hal ini sudah dapat terlaksana jauh sebelum waktu pelaksanaan KKN. Namun sayang pada kenyataan di lapangan, tidak semua mahasiswa di unit ini terlibat untuk melakukan persiapan pra pelaksanaan ini. Sehingga hal-hal penting terkait KKN hanya diketahui oleh sedikit orang. Hal ini berpengaruh pada mahasiswa lain, karena mereka tidak mendapatkan informasi yang diperlukan untuk mempersiapkan KKN yang akan di jalani.

Pada pra pelaksanaan ini, sedikit orang, yang termasuk sebagai inisiator tema mulai melakukan survey ke lokasi. Mereka mulai melakukan identifikasi terhadap permasalahan yang ada dan mulai melakukan sosialisai awal (pendekatan) kepada masyarakat. Namun karena keterbatasan waktu mereka, (terkait jadwal perkuliahan) sehingga hal ini belum optimal.

Survey yang dilakukan hanya terbatas pada segelintir warga, dan data survey yang didapatkan pun kurang akurat. Seperti misalnya data tentang kondisi sosial warga hanya di dapatkan dari satu atau dua orang dan datanya kurang akurat. Terkait dengan kondisi sosial masyarakat tentang pendistribusian air dan percabangan pun seringkali data yang dipakai terpengaruh oleh prasangka dari mahasiswa yang melakukan survey, jadi kurang akurat. Mungkin dikarenakan keterbatasan waktu yang menyebabkan pendekatan awal ke warga kurang optimal dan mempengaruhi proses survey ini.

Pada KKN ini, tema utama yang diangkat adalah tentang Penyaringan dan Pendistribusian Air. Tema ini sudah cukup spesifik, sehingga membuat kerja mahasiswa menjadi terfokus. Namun ternyata menimbulkan beberapa kesulitan di lapangan. Seperti misalnya peran bidang Peningkatan Produksi yang kurang memiliki andil dalam tema besar. Hal ini berdampak pada kesulitan menentukan program pokok tema ketika proses pembuatan program KKN.

- Pelaksanaan : Survey awal

Pekan pertama, bertujuan untuk melakukan survey. Mirip seperti melakukan identifikasi medan yang akan di hadapi oleh anak-anak KKN. Kami dituntut untuk mampu beradaptasi dengan cepat dan di tuntut memiliki kepekaan yang tinggi, daya analisa yang tajam, dan wawasan yang luas untuk mampu mengidentifikasikan permasalahan yang ada di lokasi KKN.

Suatu hal di katakana masalah apabila ada ketidak sesuaian antara kondisi ideal dengan kondisi real di lapangan. Namun kondisi ideal yang di miliki oleh tiap persepsi bisa berbeda, hal ini juga mempengaruhi proses identifikasi masalah.

Bisa jadi menurut sebagian orang suatu fenomena merupakan masalah, namun menurut sebagian yang lain tidak.

Beberapa metode seperti melakukan survey terhadap stakeholder, masyarakat setempat, ataupun pengamatan langsung telah dilakukan. Hasil yang didapatkan bisa berupa permasalahan menurut pengakuan dari responden dan permasalahan yang di analisa oleh mahasiswa. Hasil ini harus diolah terlebih dahulu oleh mahasiswa agar di dapatkan identifikasi masalah yang tepat. Identifikasi masalah ini sangat penting, karena dari identifikasi masalah inilah kemudian mahasiswa akan mencari solusi untuk permasalahannya dan mewujudkannya dalam bentuk program.

Jadi program KKN yang ideal muncul karena ada permasalahan real di masyarakat yang diperlukan solusi pemecahannya. Hal ini penting untuk menghindari program yang muncul tanpa di dahului oleh permasalahan. Sehingga program tersebut tidak tepat sasaran, tidak efektif, dan tidak dibutuhkan oleh masyarakat.

Pada penyusunan identifikasi masalah, kami kurang mengetahui bagaimana seharusnya melakukan identifikasi masalah. Mahasiswa cenderung memikirkan terlebih dahulu program yang akan di lakukan, baru kemudian mencari masalah yang mendasari kenapa program ini muncul.

MISALNYA : pada permasalahan tidak mengalirnya air dari tandon utama ke tandon pak Paito, (penampung air yang paling tinggi diantara penampung air distribusi lainnya). Mahasiswa mengatakan permasalahannya adalah penempatan tandon pak Paito, karena sudah terbayang untuk melakukan program Pemindahan Tandon sejak di awal mulai. Padahal survey yang dilakukan belum cukup. Mahasiswa sudah terlanjur berkesimpulan letak tendon distribusi pak Paito ini kurang rendah.

Sebaiknya focusnya adalah pada “apa sebenarnya permasalahan yang terjadi”. Pada kasus ini permasalahan yang terjadi sebenarnya adalah “tidak mengalirnya air dari tendon utama ke tendon pak Paito”. Kalau ini masalahnya solusinya adalah mencari tahu apa penyebab air tidak mengalir dan kemudian menyelesaikan penyebabnya. Seperti misalkan melakukan pengukuran beda ketinggian antara kedua tendon tersebut. Atau melakukan survey terhadap perpipaan. Atau mungkin hal lain yang perlu dilakukan untuk mencari tahu penyebabnya. Dengan kata lain MENCARI AKAR PERMASALAHAN dari masalah tersebut. Karena permasalahan bisa saja akan terus muncul selama akar masalah belum terselesaikan. (Dikutip dari metode Analisa Sosial, LDK Jama’ah Shalahuddin UGM)

Setelah di ketahui akar masalahnya, baru kemudian di buat solusi-solusi untuk menyelesaikan permasalahan itu. Seperti misalnya pada kasus tidak mengalirnya air diatas, diketahui beda ketinggian antara kedua tendon adalah 1,5 m (dengan ralat sekitar 10%), dan jalur pipa sudah dibersihkan dari kotorans. Ketika diujicoba ternyata air bisa mengalir ke tendon pak Paito dengan syarat Tandon utama memiliki banyak air dan percabangan ketandon lain harus tertutup. Kenyataan di lapangan terjadi seperti ini. Dan dari hasil analisa ternyata tidak perlu memindah tendon pak Paito, sebab masalah dapat terselesaikan dengan menaikkan ketinggian tendon utama sekitar 0,5 m saja. Ini kenyataan yang terjadi, hal ini membuat rancangan program kerja “Pemindahan tendon” tidak terlaksana sama sekali.

Kesulitan kami untuk mengidentifikasikan masalah yang memang benar-benar masalah memang cukup membuat kami kerepotan dalam pelaksanaan. Banyak rancangan program kerja yang tidak terlaksana. Atau terlaksana namun hasil yang diharapkan tidak optimal.

Saya menyadari kekurangan demi kekurangan yang dilakukan juga muncul karena tuntutan dari kegiatan KKN yang mengharuskan kami melakukan survey dengan cepat, mengidentifikasikan dengan tepat dan membuatnya cocok dengan tuntutan jumlah jam yang diminta oleh LPPM. Karena tuntutan ini pun sebagian besar waktu pada pecan pertama hanya dihabiskan untuk mereka-reka program yang akan dilaksanakan dan mereka-reka jumlah jam agar sesuai dengan buku panduan LPPM. Jadi yang seharusnya waktu dihabiskan untuk melakukan survey dengan baik, mengidentifikasi masalah dengan baik , sehingga seharunya mampu memunculkan program yang tepat ternyata dimakan oleh penyusunan RPK yang berbelit belit dan yang sudah diotak-atik. Jadilah banyak program kami yang tidak terlaksana, atau dipaksa dilaksanakan meskipun masyarakat tidak membutuhkan.

Contoh lain misalkan pada program pemasangan filter. Program ini muncul terlebih dahulu sebelum diketahui data yang pasti tentang kondisi air yang dipakai warga. Jadi, saya selaku penanggung jawab program filter ini mengandaikan hasil akhirnya adalah akan ada pemasangan filter di lokasi KKN. Kemudian saya membayangkan filter ini dipasang karena dibutuhkan. Maka dibuatlah program : - Uji kelayakan air yang dipakai warga, - Sosialisasi Air sehat dan filter - dan pemasangan filter.

Namun hasil di lapangan menunjukkan kondisi air yang dipakai warga masih layak sesuai dengan standar kesehatan. Maka, untuk apa dilakukan pemasangan filter? Dan untuk apa dilakukan sosialisasi Air sehat dan sosialisasi Filter air? Sementara masyarakat ternyata belum membutuhkannya. Ini adalah hasil analisa saya, bisa saja tidak tepat. Namun yang jelas program-program seputar filter ini hanya berjalan sampai ujicoba saja. Yang lain batal karena beberapa alas an teknis.

- Pembuatan Rancangan Program Kerja

RPK dibuat berdasarkan identifikasi masalah dan solusi yang dibuat. Seperti yang saya kemukakan diatas, karena banyak kekurangan dalam identifikasi masalah, maka solusi yang muncul terkadang kurang solutif dan kurang tepat guna (banyak juga yang tepat guna). Sebagian waktu kami tersita untuk membuat “akal-akalan” agar program-program dalam RPK sesuai dengan jumlah jam minimal yang ditentukan oleh LPPM. Ada juga kasus bagi-bagi program bagi mahasiswa yang masih kekurangan jam. Karena sebagian besar waktu habis untuk ini, maka proses sosialisasi dengan warga pun terganggu. Dampak negative yang cukup besar adalah munculnya program-program tanpa memikirkan keberlanjutan dan kesinambungan program ini pada masyarakat (program yang menghasilkan sustainable development). Program seperti pemberian pakan, pembagian barang jadi, sifatnya hanya temporer dan kurang mendidik.

Dampak lain dari pembuatan RPK dengan metode bagi-bagi program adalah kesulitan dalam melakukan koordinasi ketika akan melakukan kegiatan yang nyata. Seperti misalnya PJ filter, ternyata harus berurusan dengan hal-hal lain. Kemudian program filter menjadi terpecah pada beberapa mahasiswa, dan kami sama-sama tidak mengetahui bagamana alur kerja yang harus dilakukan. Dampak negatifnya adalah setiap orang hanya tahu bahwa ia harus menyelesaikan program yang tertulis di RPKnya, terkadang tanpa berkomunikasi dengan pengampu program yang satu rumpun dengannya.

Idealnya terdapat PJ dan berfungsi sebagai pengatur dalam tiap kegiatan yang dilakukan yang bisa saja berbeda dengan yang tertulis pada RPK mahasiswa.

- Pelaksanaan

Pelaksanaan program telah saya cantumkan pada LPK saya, sehingga tidak saya bahas di sini.

Namun secara umum, saya mengevaluasi pelaksanaan program yang telah dilakukan oleh kami. Dalam pelaksanaan program, rasa “tertuntut” itu sering muncul. Seperti misalnya kami memiliki tuntutan sekian jam harus dikerjakan untuk memenuhi K- kami. Kami harus membantu rekan kami untuk memenuhi K-2 kami, dan kami harus mengisi waktu lain dengan kegiatan yang bermanfaat untuk mengisi K-3 kami. Seharusnya hal ini menimbulkan dampak positif yang baik. Namun ternyata muncul pula dampak negative seperti misalnya terlalu memikirkan program kerja sendiri sehingga kurang memperhatikan rekan-rekan lain. Sering kali misalnya salah seorang mahasiswa harus mengajar TPA sendirian karena rekan-rekan lain tidak membantu. Bisa jadi karena kesibukan mereka, bisa jadi karena kurangnya rasa tanggung jawab karena “itu bukan program saya”, jadi membantu sekedarnya saja. Dan beberapa contoh lain yang tidak perlu saya bahas.

Kesimpulan saya, kami memang mengidealkan waktu KKN ini sebagai ajang kami untuk berkontribusi sebaik-baiknya. Namun seringkali idealisme ini tergerus dan tergadaikan oleh tuntutan nilai KKN ini, oleh tetek bengek administrasi KKN yang tanpa kami sadari membuat semangat kami luntur. Kami belum mampu membedakan mana yang urusan yang harus di utamakan sebagai kesempatan kami untuk berkontribusi dengan urusan nilai KKN.

Ternyata saya merasakan dampak dari rasa “kurang ikhlas” karena tuntutan ini cukup besar bagi kami. Namun saya juga merasa, bagaimana kalau kami tidak mendapatkan tuntutan, bisa saja kami bekerja sekenanya…

- Penutupan

Sebagai penutup evaluasi saya, yang terkesan hanya mampu “mengkritik tanpa memberikan solusi” ini, saya mengucapkan rasa syukur yang teramat sangat karena Allah subhanahu wa ta’ala telah menunjukkan jalan ke kegiatan KKN ini. Idealisme saya selama di kampus mengalami gempuran yang dahsyat. Kepekaan saya dipaksa untuk meningkat. Kemampuan sosialisasi saya dan kemampuan adaptasi saya pun terus di paksa agar berkembang. Kondisi yang lain dari biasanya di lokasi KKN telah menumbuhkan kedewasaan saya. Saya kira kami semua merasakan hal yang sama.

Saya merasa harus memberikan sumbangan yang terus terasa bagi masyarakat setempat, dan juga sebagai perwujudan sustainable development yang kami inginkan. Dan akhirnya kami bersepakat untuk terus mengawal beberapa program kami yang telah dimulai ketika KKN agar terus berkesinambungan. Beberapa program tersebut diantaranya pengontrolan dan pengawasan TPA di tiap masjid serta pengontrolan dan pengawasan perawatan pompa tenaga surya.

Rekomendasi : menurut saya, yang terpenting adalah mahasiswa harus benar-benar menyadari bahwa kegiatan KKN ini bukanlah ajang mencari nilai. Bila perlu, lupakan saja nilai itu, dan berkontribusi secara optimal. Konsentrasi penuh ke kegiatan KKN ini. Agar hasil yang didapatkan optimal, untuk pelaku dan untuk masyarakat. Artinya mahasiswa perlu memahami motivasi yang tepat sebelum melakukan KKN ini. Agar tidak lagi muncul pandangan pada masyarakat bahwa mahasiswa KKN itu sedang mencari nilai di tempat kita agar bisa lulus dari kampusnya.

Mungkin bukan evaluasi, cerita lebih tepatnya…



These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati

Mengoptimalkan waktu | MALAM HARI

Malam



Malam, orang bilang ini saat untuk istirahat. Suara dengkur, selimut tebal dan bantal menjadi hal-hal yang banyak di pikirkan oleh sebagian besar orang. Malam. Terkadang dingin menggigit, terkadang sangat tenang tanpa angin. Ah, apa yang bisa dilakukan olehku malam ini?

Sedikit orang, dalam rasio yang sangat kecil dibandingkan dengan jumlah manusia di bumi ini. Mereka masih saja beraktivitas di malam hari. Kerja-kerja produktif tetap masih bisa mereka lakukan, meskipun malam hari. Aku tidak membahas orang yang memiliki kebiasaan berkeja di malam hari dan tidur di siang hari. Yang kumaksudkan di sini adalah, betapa luar biasanya orang-prang yang siang harinya dipenuhi dengan kerja keras, namun masih sanggup menghiasi malamnya dengan hal-hal produktif.

Kebiasaan kah?

Mngkin begitu, tapi usaha sebesar apa yang mampu membuat orang tersebut membiasakan diri untuk tetap bekerja di malam hari. Bukan usaha yang ringan pastinya.

Pernah ku dengar ucapan yang sangat inspiratif.

Ketika orang masih tertidur aku sudah bangun

Ketika orang mulai bangun aku mulai melangkahkan kakiku

Ketika mereka mulai melangkah dan berjalan

Aku sedang berlari

Dan ketika semua orang sedang berlari

Aku telah terbang melintasi samudra dan benua

Sangat inspiratif menurutku. Bagaimana menurutmu?

Mungkin, hanya sebatas kemungkinan. Hanya sebatas dugaan. Bisa jadi motivasi semacam inilah yang membuat orang-orang besar muncul dari berbagai penjuru dunia tanpa diduga sebelumnya. Mereka adalah orang-orang yang mempunyai daya saing teramat tinggi, mereka mempunyai semangat juang yang teramat besar.

Atau bisa jadi karena mereka benar-benar menyadari keterbatasan waktu yang mereka miliki, sehingga tidak ada pilihan lain selain memanfaatkan setiap detilnya sebaik mungkin.



Hanya Allah yang tahu.



Malam ini akan kuhabiskan dengan sedikit tidur, dan akan mulai kubiasakan menghiasinya dengan produktifitas. Sebagaimana para generasi terbaik menghabiskan waktunya dengan sedikit tidur. Insya Allah.

Mungkin sekedar menulis. Atau sekedar membaca.

Langkah kecil ini akan dimulai, karena aku tahu, hidupku terlalu singkat untuk sekedar bersantai-santai. Tugasku sangat berat, bahkan untuk sekedar mengeluh.





Banyumeneng 1, 25 juli 2010,

Kala bulan purnama menghias langit yang mendung

These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati

MALAS


Celoteh tangan jahil


Aku yakin, hampir sebagian besar orang, kalau tidak semuanya, pasti memiliki potensi yang sangat besar. Yang semestinya mampu membuat prestasinya melangit. Atau setidaknya membuat seseorang mampu untuk memberikan kontribusi terbaik untuk lingkungannya. Manusia mempunyai potensi yang juga berpotensi untuk terus berkembang, sampai-sampai tidak pernah ku ketahui batasan yang pasti tentang kemampuan manusia. Rekor yang terpecahkan, itu salah satu buktinya. Keajaiban demi keajaiban yang terus bermunculan, bahkan dari suatu sudut dunia yang tidak pernah kita duga.

Otak kita, mungkin beratnya hanya berkisar 1,5 kg, cukup mudah untuk kita angkat dengan sebelah tangan, namun inilah factor penentu kekuatan terbesar manusia. “ Otak Anda terdiri dari triliunan sel otak. Setiap sel bagaikan gurita kecil yang begitu kompleks. Ia memiliki sebuah pusat dan banyak cabang. Setiap cabang memiliki banyak koneksi. Tiap-tiap sel otak tersebut jauh lebih kuat dan canggih daripada computer. Masing-masing sel saling berhubungan dan bertukar informasi dengan puluhan ribu sampai ratusan ribu sel yang lain. Jaringan ini paling memesona, begitu kompleks dan indah. Setiap orang memilikinya.”(Tony Buzan).

Jika keseluruhan sel otak saling berhubungan maka kombinasi hubungan tersebut sangat lah banyak. Dan semakin banyak kombinasi hubungan antara sel otak itu berarti kemampuan otak akan meningkat, kecerdasan seseorang akan bertambah pula. Kemampuan otak untuk membentuk kombinasi berkisar antara 100 miliar factorial kombinasi. Itu seperti menghitung 100miliarx(100miliar-1)x(100miliar-2)x . . . x 1. Itulah salah satu modal besar kita. Namun sedikit saja yang mampu di latih dan dibentuk oleh otak manusia pada umumya.

Kupikir, memang seperti itulah manusia. Ia telah diberi kesempatan. Aku tidak berani berkata kesempatan itu tak terhingga, karena hanya Allah saja yang tahu. Tapi yang jelas, kesempatan itu sangat besar. Sangat luas. Seluas bertera-tera pikiran dan ide yang pernah terlintas di pikiran manusia. Atau seluas alam semesta, yang masih sangat mungkin kita jelajahi.

Dari awal mula penciptaannya, manusia terus berkembang. Bersama berkumpul dan berinteraksi membentuk masyarakat. Kemudian membentuk suatu peradaban. Beragam peradaban yang pernah terbentuk. Masing-masing memiliki perkembangan yang unik dan luar biasa. Peradaban yunani yang memiliki sejarah filsafat yang sangat masyhur. Bangsa Viking yang pemberani. Dan juga peradaban paling spektakuler dan paling indah yang pernah terbentuk : Peradaban Islam. Sebuah peradaban dengan kekuatan militer dan semangat tempur yang membaja dan membara. Tak pernah kalah dalam perang panjang pada beberapa abad lampau, perang salib.

Aku hanya akan membahas sebuah kata, yang dengan kata tersebut bisa jadi peradaban luar biasa tersebut tidak akan pernah terbentuk. atau setidaknya : tidak pernah berkembang. Kata ini pula yang menyebabkan kita sulit untuk berprestasi. Kita sangat enggan untuk bergerak. Atau pun untuk sekedar belajar.

MALAS

Sadarkah? Ia adalah malas. Kata-kata yang terkadang, atau bahkan sering kita terapkan dengan sepenuh jiwa. Setiap sendi tubuh pun, tanpa perlu dikomando, ia dengan sendirinya akan menikmatinya. Kemudian tetap tersungkur dalam lubang kebodohan, keterbelakangan dan kemandekan.

Jagalah ia, kalau kau tidak pernah bosan untuk menjadi pecundang.

Tinggalkan ia, kalau engkau ingin menjadi luar biasa.

Menjadi secerah matahari, atau bulan, yang sinarnya membawa kebahagiaan pada manusia.

Atau pun, menjadi bintang, bersama-sama dengan orang lain,

dan beramai-ramai menerangi kegelapan malam.

Meski tanpa bulan, malam tetap indah, karena taburan bintang yang penuh kebersamaan.


Banyumeneng 1, aku tidak tahu kondisi langit malam ini, tapi aku tahu pasti bintang-bintang itu tetap berada di sana. Mungkin terlalu malu untuk muncul, karena awan atau terkalahkan oleh cahaya bulan.

These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati

Kenapa kita HIDUP?



ia memulai hidupnya dari sebutir benih,

kecil,

keras,

kering,

begitu mudah ia di patuk oleh burung,

atau tertiup oleh angin

atau di makan oleh tupai


kemudian ia tumbuh

menjadi tunas mungil

ringkih

sedikit saja terinjak

ia akan mati

tanpa air, ia akan mati

namun ia terus tumbuh

hingga batangnya mengeras

cabangnya menyeruak ditubuhnya

daunnya menghijau dan muncul di ujung2 cabangnya

hingga akhirnya

ia dewasa dan ia akan melaksanakan tugas mulianya

untuk berdzikir pada Rabbnya

untuk beribadah padaNya

dan untuk menyucikan penciptanya

ia pun berbuah....






dari sebutir telur,

atau dari rahim hangat sang bunda

hewan di seluruh dunia mulai menetas, lahir

dan mulai menghirup udara pertamanya

perih

kering

panas

namun ia tahu

tugasnya jauh lebih mulia untuk sekedar mengeluh

mereka tahu mereka harus tumbuh

mereka harus berlatih

burung yang mungil pun tahu

bahwa ia harus belajar menggunakan sayapnya

karena ia harus terbang!


kucing kecil pun tahu

tak masalah mengejar gulungan benang

atau mengejar ekor induknya

atau sekedar menubruk rumput kecil yang diam

ia hanya tahu

ia harus lincah, harus gesit dan harus secepat mungkin

karena ia akan berburu


rusa yang baru saja lahir pun tahu

bahwa ia harus segera berdiri

segera memulai langkah kecilnya

lalu mulai berlari kecil

karena ia tahu ia harus melesat

agar ia bisa bertahan dan melaksanakan tugas mulianya

atau ia hanya akan menjadi santapan singa


sang singa pun tahu dengan jelas

ia harus makan

makan sejak kecil ia akan mulai berlari dan terus berlari





Mereka semua tahu

tentang tugas hidup mereka masing-masing

itulah dzikir mereka

itulah ibadah mereka




"dan tidak Ku ciptakan jin dan Manusia melainkan untuk ber-ibadah kepadaku"

makan, minum, tidur, berkomunikasi, bersahabat, berbelanja,kuliah

dan segala macam perbuatan kita dalam rangka HIDUP

haruslah bernilai Ibadah

kalau tidak untuk apa kita hidup?

kitalah sang kholifah

makhluk paling berkuasa di bumi


tapi terkadang

kita tidak lebih pintar

dari pemilik otak udang

atau wajah kambing

atau badan kerbau


karena kita tidak mau tahu

KENAPA KITA HIDUP?


banyumeneng 1, giriharjo

These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati

Efektivitas

Kunci dari efektivitas pemakaian waktu adalah
Adil

Efektif itu mudah. Mudah itu efektif. Jadi mari permudah urusan dan efektifkan urusan itu.

Semakin lama, semakin mudah untuk memahami bahwa sesuatu itu dibuat sesuai dengan tujuannya tidak boleh lebih dari itu. Selebihnya adalah mubazir.

Dalam hal kehidupan pribadi misalnya. Kalau makan hanya di butuhkan separuh piring dengan lauk secukupnya namun sudah mampu menyuplai tenaga dan menyehatkan, kenapa harus makan banyak? Kalau hanya butuh hiburan sekedarnya, kenapa harus menghabiskan banyak waktu untuk mencari hiburan? Bahkan, dalam hal berwudhu pun, kalau bukaan kran yang kecil cukup, kenapa merasa tidak sreg jika alirannya tidak deras? Kalau tidur cukup dengan 4 jam sehari, kenapa harus 8jam sehari?

Sesuatu yang berlebih, artinya sudah tidak efektif lagi fungsinya. Itulah mubazir, dan mubazir itu membawa kepada keburukan semata.
Kelebihan makanan jelas memberikan peluang munculnya penyakit ditubuh kita lebih besar. Kelebihan makanan tidak membuat tenaga yang kita miliki berfungsi optimal, justru kelebihan makan membuat tubuh lebih mudah lesu, lemas, dan sulit untuk berkonsentrasi.
Kelebihan hiburan, membuat harta kita yang paling berharga hilang, yaitu WAKTU. Waktu yang kita miliki sekarang tidak akan pernah kembalil lagi, maukah kau menyesalinya?
Air yang terpakai untuk wudhu Rasulullah Muhammad Sholallahu'alaihi wassalam tidak mencapai satu liter. Percayakah anda?
Mandi Rasulullah hanya menghabiskan 1 gantang air saja. Itulah Efektif.

Tidur Rasulullah hanya sekedar melepaskan lelah saja, tidak pernah berlebihan. Beliau adalah orang yang paling efektif memanfaatkan waktunya. Setiap hak dipenuhi dengan adil. Hak untuk beribadah, untuk jasadnya, untuk keluarganya, untuk ummatnya.

Kuncinya adalah efektivitas.

Kalau bisa dipermudah, kenapa dipersulit?
Kalau bisa dipercepat, kenapa ditunda-tunda?

Kalau urusan bisa diselesaikan dalam waktu 1 jam, kenapa mengulurnya menjadi 1,5 jam?

Let's change!
MULAI DARI HAL YANG KECIL,
MULAILAH DARI DIRI SENDIRI,
MULAI SEKARANG JUGA



hanya sekedar coretan
juni 2010

These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati

Pacarku Sayang, putus yuukkk....

Meskipun bukan karya sendiri, yang penting niatnya untuk dakwah!!
Untuk pembaca yang masih pacaran silahkan di baca sampe tuntas, habis itu putusin deh pacarnya... atau ajak nikah aja langsung. Sip kan?
Allahu ta'ala a'lam

Buat komporin aja nih yang belum juga putus sama “pacar”nya, santai aja lagi kalo “pacaran” cuma buat seneng-seneng waduh yang cewek jangan mau coz, kalian yang dijadikan “objek” untuk kesenangan para kaum adam, dan para cowok kaya ga ada “maenan” lain apa?, ngapain bales dendam karena pernah disakitin (ga baik loo!). Lagi pula siapa suruh “pacaran” weeeeeeeeeeee.....

Kalian mau kenal pasangan lebih “dalam”? Buat apa? Kecocokan? Bullsh*t semua tuh (mode sensor on).dalam islam tuh ga ada namanya pacaran sebelum nikah bahkan ta'aruf pun ga ada. Jadi putusin aja si doi deeh, dunia ga bakalan kiamat kok (suer deh!)

“Mencari jodoh yang baik adalah senantiasa memeperbaiki
diri hari demi hari. Lalu kita menjemputnya dari tangan
Allah diiringi senyuman sang bidadari”
(Salim A. Fillah, gue never die)

These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati

Followers!!