Pragmatis

kata ini rasanya cukup mewakili karakteristik bangsa kita tercinta, Indonesia. Nah bagi sobat yang belum ngeh banget sama pragmatis, gampangnya gini, kalo sobat mau melakukan sesuatu asal ada impbalan yang nyata, itu pragmatis, kalo sobat baru mau bantuin kerjaan temen asal dapet manfaat, entah dapet snack, entah dapet boncengan gratis, nah itu pragmatis.

Sama juga kalo sobat pengen kuliah, gara-gara duit. Belajar UAN mati-matian biar bisa lulus, dan kemudian ngejar jurusan yang "gampang kerja dan gampang kaya" kalo sudah lulus, nah itu pragmatis.

Trus apa hubungannya sama FISIKA? hei itu kan pelajaran yang membosankan, angka dan rumus semua... trus, kalo kuliah di jurusan Fisika, mau kerja dimana? jadi guru paling...

PRAGMATIS lagi...

Kalo dalam bahasa yang lebih santun, pragmatis itu sindrom ke-tak-ikhlasan, karena ujung-ujungnya kita menginginkan kebahagiaan yang pendek, yang bersifat duniawi, instant. Tidak berpikir lebih jauh kedepan. Disebut riya bisa gak ya? gak tahu sih, soalnya dari awal orang pragmatis itu memang seringkali tidak melibatkan unsur "pengabdian pada SANG PENCIPTA" ketika melukiskan cita-citanya.

Oke, sudah ngalor cukup jauh,, saatnya kita ngidul. Lalu apa hubungannya dengan Fisika??

Orang pragmatis menganggap FISIKA itu "hanya" sekedar Mata Pelajaran yang harus ia lewati untuk menempuh jenjang selanjutnya. Semoga saja jenjang selanjutnya itu tidak berisi ke-Pragmatis-an. cukup untuk lulus UAN saja kemudian dia bisa menekuni bidang lain yang membuatnya tulus ikhlas bekerja didalamnya.

Bahayanya, kalo guru-guru, dosen-dosen fisika, dan tentor-tentor bimbel punya spirit kayak gini. Hasilnya kita akan meluncur dan terpuruk dalam perlombaan pembangunan peradaban di kancah internasional.

Tentu saja, karena orang yang mengajar fisika itu sendiri tidak merasakan arti penting FISIKA itu. apa sih FISIKA?

Mestinya FISIKA dianggap sebagai sains, sama seperti anggapan orang yang bercita-cita menjadi dokter terhadap ILMU KEDOKTERAN. Sama seperti anggapan orang yang ingin menjadi psikolog belajar ILMU PSIKOLOGI. Sama seperti orang yang ingin menjadi politikus menganggap ILMU POLITIK sedemikian penting.

Fisika sebagai Sains berarti, fisika harus diterapkan, dikembangkan untuk mempermudah kehidupan. Dipakai untuk meningkatkan kesejahteraan.

Tidak sekedar dipelajari untuk lulus UAN, ikut SNMPTN, kemudian dilupakan. yah, walaupun kita tidak ingin bekerja di bidang Fisika, minimal pernah mengerti bagaimana seharusnya memperlakukan FISIKA, sebagai salah satu sains. semoga berlaku juga ketika memandang sains yang lain.

Fisika itu penting lho... Makanya, ayo belajar fisika dengan semangat!!!

Mau kan seperti negara-negara lain yang maju karena pengembangan teknologinya luarbiasa, salah satu fondasinya adalah FISIKA.

Begitu juga peradaban Islam, ia bisa maju kalo orang-orangnya memiliki semangat sebesar Ibnu Sina, Ibnu Rusyd, Al-Haitsami, de el el ketika mereka mempelajari ilmu sains. Masak mau kita terbelakang terus???

These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati