berhentilah menatap bayangan-bayangan kabur
tentang kehidupan maya
berbaliklah dan tataplah kehidupan nyata, 
yang amat terang, indah lagi menentramkan


SADARLAH!!!


berhentilah meringkuk 
dalam selimut kenyamanan dunia


Qum, fa andzir...




Keluar dari Gua yang Gelap

Ini adalah sebuah ilustrasi, yang dibuat oleh seorang pemikir besar beberapa abad

yang lalu...

Bayangkan ...

Terdapat beberapa orang yang tinggal di dalam gua bawah tanah. Tangan, dan kaki

mereka terikat, bahkan begitu rupa ikatannya, sehingga untuk menggerakkan leher

dan mengalihkan pandangan pun tak bisa. Semenjak lahir mereka tersiksa dengan

kondisi itu. Hingga hanya kepasrahan yang dapat dilakukan...



Mereka diatur agar hanya dapat memandang ke arah dinding gua. Diseberang dinding

yang mereka tatap, terdapat api unggun. di dekat api unggun ini, di belakang

punggung orang-orang tersebut lewat bermacam-macam makhluk yang menyerupai

manusia, memegang berbagai benda bersama mereka. Karena gerakan api yang bergoyang

tak teratur, maka timbullah bayangan berkejap-kejap di dinding gua, yang mereka

tatap...

Mereka mengira, haya bayang-bayang itulah yang ada. Itulah kehidupan yang menurut

mereka nyata. Mereka mulai merasa nyaman dengan "kehidupan" itu.

Suatu ketika, seorang penghuni gua, merasa ia berada dalam keadaan yang salah. Ia

merasakan ikatan-ikatan pada tubuhnya. Maka ia berusaha keras untuk melepaskan

diri dari ikatan-ikatannya. Ia sangat ingin tahu, apa yang sebenarnya asal-mula

dari semua bayang-bayang yang ia lihat dari lahir...

ikatannya pun lepas, karena kegigihannya berusaha...

Ia berbalik,


Badannya terasa remuk redam, karena tak pernah mampu bergerak bebas...

Silau, matanya nyeri, menusuk-nusuk syaraf matanya yang hanya tahu warna

bayangan...

matanya mengerjap-ngerjap, meski sakit, bayangan silau itu mulai terbentuk,...

terpesonalah ia...
Jelaslah benda-benda nyata yang membentuk dunianya sejak lahir...
ia lebih terpesona lagi begitu melihat pintu keluar gua,
ada lebih banyak warna, lebih banyak bentuk

berdarah-darahlah ia memanjat keluar dinding gua...
setelah perjuangan yang berat, ia menatap dunia nyata, untuk pertama kali

terpesona
takjub

bebungaan berwarna-warni
pepohonan menjulang tinggi
makhluk-makhluk hidup bermacam-macam rupa

jauh berbeda dengan bayangan suram yang ia lihat di dinding gua

ia mulai bertanya-tanya ?
darimanakah asal semua kehidupan nyata ini, adakah yang lebih NYATA, yang

menciptakan semua ini? yang menghidupkan semua hal indah ini?

kenapa pula selama ini ia harus terkurung dalam gua
ia pun berfikir untuk segera membebaskan rekan-rekannya.

dia kembali, ia menceritakan apa yang dilihatnya kepada teman-temannya, dan

berusaha meyakinkan bahwa apa yang selama ini dilihat oleh mereka hanyalah

bayangan dari kehidupan nyata di dunia luar...

Sayang sekali, mereka tak percaya, karena teman-temannya sudah tidak mampu lagi

bergerak lebih jauh, tidak mau lagi bersusah-payah, karena sudah merasa nyaman

dengan kehidupan maya mereka.

bahkan beramai-ramai, mereka justru bersusah payah membunuh orang yang

membebaskannya, yang sudah melihat dunia luar...

(di ceritakan kembali oleh penulis blog, diambil dari Mitos Gua, dari buku Plato, Republic)




kehidupan maya, yang terwujud dalam bayang-bayang suram itu, kita saksikan dalam dunia material kita. Kekayaan, jabatan, rutinitas kita, kesibukan kita, segala macam urusan kehidupan sehari-hari kita... yang remeh-temeh.

kehidupan di dunia itu, hanyalah bayangan suram, dibandingkan kehidupan nyata.

Apakah kehidupan nyata itu? kehidupan nyata ada di dalam alam ide, alah kepercayaan. kita mengenalnya dengan bahasa yang indah berupa akidah dan keimanan...

Bisa jadi kita memang menjalani kehidupan di alam bayang-bayang suram itu, namun kesadaran kita senantiasa terjaga. Karena kita mengetahui sumber sebenarnya bayang-bayang suram itu. Kita bergerak di dunia Nyata, dan mewujudkannya dalam kehidupan maya, dalam bayang-bayang suram itu.

kehidupan maya, hanya boleh sampai pada genggaman tangan kita, pada manisnya indra kita, namun tidak pernah merebut kesadaran kita tentang dunia nyata yang sebenarnya. yang bersemayam dalam iman dan akidah kita.

benar kita adalah manusia, butuh dengan harta, dan materi. Namun kita tidak pernah memaksudkan kehidupan untuk mengejar harta dan materi, hal-hal itu hanya kebutuhan, untuk tujuan yang lebih besar, Misi kehidupan kita, yang dimandatkan oleh Allah kepada kita. yaitu menjadi hambaNya dan Abdinya...

semoga dapat dicerna dan mampu ditelan dalam pencernaan akal anda, seburuk apapun tulisan ini. maaf atas keterbatasan ini...

These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati