Selera makanku mendadak punah, yg tersisa hanya perasaan kesal dan jengkel yg memenuhi kepala ini.

Duh….
Betapa tidak gemas...
Dalam keadaan lapar memuncak seperti ini, makanan yg tersedia tak ada yg memuaskan lidah....

Sayur sop ini rasanya manis bak kolakpisang....

Sedang perkedelnya asin
nggak ketulungan....
Ummi…ummi, kapan kau dapat memasak dengan benar…?
Selalu saja, kalau tak keasinan, kemanisan, keaseman, ato kepedesan….!!!

Ya....
Aku tak bisa menahan emosi untuk tak menggerutu. ...

Sabar abi…., Rasulullah juga sabar terhadap
masakan Aisyah dan Khodijah……

Katanya mau
kayak Rasul....? Ucap istriku kalem.
Iya…tapi abi kan manusia biasa....!
Abi belum bisa
sabar seperti Rasul...
Abi tak tahan kalau makan terus menerus seperti ini…. !!!
Jawabku dengan nada tinggi.

Mendengar ucapanku yg bernada emosi, kulihat istriku menundukan kepala dalam
dalam.

Kalau sudah begitu, aku yakin pasti air matanya sudah tertumpah merebak...

Suatu hari aku tugas ke luar kota. Sepekan sudah aku keluar kota, dan tentu, ketika pulang benak ini penuh dng jumput jumput harapan untuk menemukan
''BAITI JANNATI'' dirumahku.

Namun apa yg terjadi…?
Ternyata kenyataan tak
sesuai dengan apa yg ku impikan.

Sesampainya di rumah, kepalaku malah mumet tujuh keliling....

Bayangkan saja, rumah kontrakan ku tak ubahnya
laksana kapal burak [pecah]...

Bagaimana tidak...?
Pakaian bersih yg belum di setrika menggunung disana sini....

Piring'' kotor berpesta pora didapur...
Dan cucian
wow…….berember ember berjajar seolah melambaikan tangan, berharap ada seseorang menyentuhnya....
Di tambah lagi aroma bau busuknya yang
menyengat, karena berhari-hari direndam dengan
deterjen tapi tak juga di cuci...

Melihat keadaan
seperti ini, aku Cuma bisa istigfar sambil mengurut
dada...

Ummi…Ummi, bagaimana abi tak selalu kesal kalau keadaan terus menerus begini…? Ucapku lirih
sambil menggeleng gelengkan kepala.

'Ummi….
Istri sholeha itu tak hanya pandai ngisi
pengajian, tapi dia juga harus pandai dalam tetek
bengek urusan rumah tangga....

Harus bisa
masak,nyetrika ,nyuci, jahit baju, beresin rumah…dst.

Belum sempat kata kataku habis sudah terdengar
ledakan tangis istriku yg kelihatan begitu pilu.

Ah….
wanita memang gampang sekali untuk menangis….'
Batinku

''Sudah diam mii…,tak boleh cengeng....
Katanya mau jd istri sholehah....? Istri shalihah itu tdk cengeng... bujukku hati'' setelah melihat air
matanya menganak sungai dipipinya....

''Gimana nggak nangis… baru juga pulang sudah ngomel2
terus...

Rumah ini berantakan, karena memang ummi tak
bisa mengerjakan apa2...

Jangankan untuk
bekerja, untuk jalan saja susah...

Ummi kan
muntah2 terus...!
Badan ini rasanya tak bertenaga
sama sekali,' ucap istriku diselingi isak tangis.

'Abi nggak ngerasain sih bagaimana maboknya orang yg hamil muda…. 'Ucap istriku
lagi, sementara air matanya kulihat tetap merebak.

Bi… siang nanti antar ummi ngaji ya..? pinta istriku.

'Aduh, mi.. Abi kan sibuk sekali hari ini....berangkat
sendiri saja yaa? 'ucapku.

YA sudah, kalau abi sibuk...
Ummi naik bis umum saja, mudah mudahan
ngak pingsan dijalan...,'jawab istriku.

Lho, kok bilang begitu…?
Iya, abi tahu gak, dalam kondisi muntah2 seperti ini, kepala Ummi gampang
pusing kalau mencium bau bensin...

Apalagi ditambah
berdesak desakan dalam bis dng suasana panas
menyengat. ..

Tapi mudah mudahan sih ngak
kenapa'' ,'ucap istriku lagi..

Ya sudah,kalau begitu naik bajaj saja,' jawabku
ringan....
Istriku pun cukup mengerti.

Disisi lain ternyata pertemuanku hari ini di undur pekan
depan....

Kesempatan waktu luang ini ku gunakan untuk menjemput istri ku.

Entah kenapa hati ini tiba'2 saja menjadi rindu padanya .

Motorku sudah sampai di tempat istriku mengaji. Di depan pintu ku lihat masih banyak sepatu berjajar, ini pertanda acara belum selesai.

Kuperhatikan sepatu yg berjumlah delapan pasang itu
satu persatu...

Ah,semuanya indah indah dan kelihatan harganya
begitu mahal.

Wanita ,memang suka yg indah indah, sampai
bentuk sepatupun lucu lucu,' aku membatin
sendiri....

Mataku tiba2 terantuk pandang pada sebuah sandal jepit yg diapit sepasang sepatu indah .

Dug...dug tar...
Hati ini menjadi luruh.
Oh… bukankah ini sandal jepit istriku? Tanya
hatiku.

Segera ku ambil sandal jepit kumal yg tertindih sepatu indah itu.
Tes.. tes.. tes...Air mataku jatuh
tanpa terasa .

Perih nian rasa nya hati ini,kenapa
baru sekarang sadar bahwa aku tak pernah
memperhatikan istriku.Sampai sampai kemana ia pergi harus bersendal jepit kumal.

Sementara
teman2nya bersepatu bagus.

Maafkan aku istri ku,' pinta ku dalam hati

Krek…,' suara pintu terdengar dibuka. Aku terlonjak ,lantas menyelinap ke tembok
samping....

Kulihat dua ukhti berjalan melintas sambil menggendong bocah mungil yg berjilbab indah dan cerah,secerah warna baju dan jilbab
umminya.

Beberapa menit setelah kepergian dua ukhti itu, kembali melintas ukhti2yg lain.

Namun,belum juga ku temukan istriku.
Aku menghitung sudah delapan orang keluar dari rumah itu,tapi istriku belum juga keluar.penantia nku berakhir ketika sesosok tubuh berbaya gelap dan
berjilbab hitam melintas. 'Ini dia
mujahidahku..'' pekik hatiku.

Ia beda dengan yg lain,ia begitu bersahaja. Kalau yg lain memakai baju berbunga cerah indah,ia
hanya memakai baju berwarna gelap yg sudah
lusah pula warnanya. Hebaatnya dia gak pernah mengeluh.

Diam diam hatiku kembali dirayapi perasaan berdosa karena selama ini kurang memperhatikan istri.

Ya,aku baru sadar, bahwa semenjak menikah belum
pernah membelikan sepotong baju pun untuknya.

Aku terlalu sibuk memperhatikan kekurangan''
istriku,padahal dibalik semua itu begitu banyak kelebihanmu,

Wahai istriku . Aku benar2 menjadi malu pada Allah danRasulnya...
selama ini aku terlalu sibuk mengurus orang lain ,sedang
istriku tak pernah ku urusi. Padahal Rasul telah berkata : '' Yang terbaik
diantara kamu adalah yg paling baik terhadap
keluarganya. 'Sedang aku…? Ah kenapa pula aku
lupa bahwa Allah menyuruh para suami agar
menggauli istrinya dng baik . sedang aku… ?

Terlalu sering ngomel dan menuntut istri dng sesuatu yg ia tak dapat melakukanya.

Aku benar2 merasa menjadi suami yg dzalim...

Dalam lamunanku kulihat istriku keluar...

Ummi….panggilku, tubuh itu lantas berbalik kearahku, pandangan matanya menunjukan ketidak percayaan atas kehadiranku ditempat ini.
Namun, kemudian terlihat perlahan bibirnya
mengembangkan senyum....
Ya, senyum bahagia.

Abi…. Bisiknya pelan dan girang. Sungguh,aku baru
melihat istriku segirang ini.

Ah, Kenapa tidak dari dulu kulakukan ritual menjemput istri? sesal hatiku.

Esoknya aku membeli sepasang sepatu untuk
istriku.ketika tahu hal itu ,senyum bahagia kembali
mengembang dari bibirnya.

Alhamdulillah...
Jazakallah khairan….. ucapnya dng suara tulus .

Ah ... Ummi...
lagi2 hatiku terenyuh melihat
polahmu...

Lagi2 sesal menyerbu hatiku ...kenapa baru sekarang aku bisa bersyukur memperoleh istri
zuhud dan iffah sepertimu?

Kenapa baru sekarang pula kutahu betapa
nikmatnya menyaksikan matamu yg berbinar'' karena perhatianku..?

Kisah ini sengaja kutulis, semoga mampu menginspirasi para suami, dlm membangun biduk rmh tangga.

''Hamba Allah''

✏ Copas semoga bermanfaat

These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati