Archives

Free Ebook Dr. Majid Irsan Al-Kilani Misteri Masa Kelam Islam dan Kemenangan Perang Salib. Refleksi 50 Tahun Gerakan Dakwah Para Ulama untuk Membangkitkan Umat dan Merebut Palestina.

as


Shalahudin dan kemenangan perang salib merupakan bagian sejarah yang penting untuk dikaji. Namun kajian-kajian terhadap sejarah kemenangan perang salib ini, menurut Majid Irsan Al Kailani, seringkali sekedar menonjolkan aspek figuritas atau heroisme militer untuk memahaminya. Pendekatan seperti ini memiliki kelemahan. Setidaknya model pendekatan seperti ini akan menjauhkan perhatian dari penyakit utama yang ada dalam tubuh umat yang menciptakan mentalitas layak terbelakang dan kalah (al qabiliyah li at takhalluf wal hazimah). Pemahaman yang menonjolkan aksi individu juga bisa menjauhkan umat dari peran yang harus mereka ambil, mengandalkan atau menunggu-nunggu munculnya figur pemimpin untuk menyelesaikan masalah.

Studi yang dilakukan oleh Majid Irsan Al Kailani dalam Hakadza Zhahara Jilu Shaluddin Wa Hakadza ‘Adat Al Quds memberikan kita perspektif bagaimana perubahan sosial (atau rekonstruksi sosial) selama lima puluh tahun (jarak antara jatuhnya Al Quds ke tangan tentara Salib Eropa hingga kembali ke tangan Umat Islam) memberikan andil besar dalam melahirkan generasi Shalahudin. Shalahudin adalah wakil utama generasi hasil pendidikan atau gerakan reformasi (ishlah) sebelumnya.


Filsafat Sejarah

Majid Irsan Al Kailani menyandarkan penelitiannya pada filsafat sejarah berikut. Filsafat sejarah ini, hemat saya, merupakan filsafat sejarah Bennabi-an (filsafat sejarah berdasarkan pandangan-pandangan yang awal sekali dikemukakan oleh Bennabi).

  1. Sebuah masyarakat terdiri dari tiga elemen utama; pemikiran (afkar), individu manusia (asykhas) dan benda atau materi (asy-ya’). Masyarakat mengalami kesehatan jika individu dan materi berporos pada pemikiran yang benar.
  2. Matarantai kepelakuan manusia bermula dari niat, pemikiran dan kemauan yang kemudian menjelma menjadi perilaku praktis. Sehingga munculnya fenomena sosial berawal dari muatan-muatan pemikiran yang kemudian melahirkan tujuan, disusul kemauan yang kemudian melahirkan perilaku praktis.
  3. Perubahan sosial memiliki pola. Pola perubahan itu bermula dari perubahan yang ada pada diri manusia disusul perubahan pada bidang sosial, ekonomi, politik, militer dst, Muatan yang ada pada diri manusia meliputi pemikiran, nilai, budaya, kebiasaan dan tradisi. Perubahan pada diri (baik menuju keadaan lebih baik dan buruk) untuk efektif berlaku secara kolektif. Sejarah perubahan diri ini dapat dilacak pada keterkaitan perubahan pendidikan (pemikiran) dan fenomena-fenomena sosial yang mengikutinya. Dalam praktek strategi perubahan yang dilakukan bergantung dengan unsur keikhlasan dan ketepatan (strategi).


Pola Pemikiran Umat Menjelang Serangan Kaum Salib

Berdasarkan filsafat sejarah di atas, Majid Irsan, merekonstruksi kondisi atau pola pemikiran yang berkembang pada masyarakat muslim menjelang serangan kaum Salib. Hal pertama yang menjadi catatannya adalah terjadinya perpecahan pemikiran islam dalam tubuh umat. Fenomena ini bisa dideskripsikan pada munculnya mazhabisme (komunalisme pemikiran atau pemikiran partisan) yang berselisih secara hebat kala itu, dalam aspek aqidah maupun cabang fiqh. Perselisihan mazhab anarkis ini berdampak pada pola pemikiran yang dibentuk atas umat, rusaknya tujuan pendidikan, serta perpecahan dan anarkisme sosial-politik. Selanjutnya pola pemikiran tasawuf dan filsafat yang menyimpang juga memberikan andil besar dalam memformat pola pemikiran umat ketika itu. Iklim pemikiran seperti ini kemudian menjadikan institusi-institusi pemikiran Islam mengalami kejumudan dan menyimpang dari misinya untuk mengarahkan umat.

Dampak Sosial Politik Pola Pemikiran Umat Menjelang Serangan Kaum Salib

Pola pemikiran di atas kemudian memberi dampak pada fenomena sosial umat. Rusaknya aspek ekonomi, karena tidak terformat secara tepat oleh pemikiran, dalam bentuk kemewahan sebagian kalangan konglomerat dan penguasa yang amat kontras dengan kemiskinan banyak rakyat, inflasi yang tinggi. Fenomena kelaparan menjadi gejala yang banyak terjadi kala itu. Anarkisme sosial karena perselisihan antar mazhab muncul dalam bentuk kekerasan-kekerasan yang muncul. Demikian pula aspek politik umat. Tidak banyak tokoh yang memiliki kelaikan untuk menjadi pemimpin umat kala itu. Perpecahan, perseteruan dan kudeta politik merupakan fenomena.
Dalam kondisi seperti ini serangan kaum Salib datang. Secara internal (pemikiran, sosial, politik, ekonomi dan militer) umat tidak memiliki kesiapan. Tidak ada pertolongan yang bisa diberikan untuk umat di sekitar Al Quds ketika itu.

Gerakan Ishlah (Reformasi)

Usaha untuk melakukan reformasi di tubuh umat pasca serangan tentara Salib berusaha dilakukan oleh beberapa tokoh melalui jalur politik, seperti yang dilakukan oleh Nizham Al Muluk. Tetapi efektifitasnya tidak berjalan.
Fase Pertama

Gerakan ishlah (reformasi) selanjutnya, yang dipelopori oleh Imam Ghazali, menggunakan metode al insihab wal ‘audah untuk melakukan rekonstruksi umat. Metodologi ini dilakukan melalui mundur dari lingkungan sosial politik yang penuh syubuhat, memfokuskan pada upaya membenahi diri untuk mengevaluasi dan memperbarui pemikiran, dan kemudian kembali (al a’udah) ke tengah masyarakat dan memulai proses ishlah.

Gerakan Imam Ghazali ini tidak menyentuh secara langsung jihad untuk membebaskan Al Quds, tetapi lebih ditekankan pada kritik diri untuk mengatasi kondisi kelayakan untuk kalah dari tubuh umat dengan melakukan rekonstruksi pemikiran sebagai langkah awalnya. Selanjutnya Imam Ghazali melakukan kritik sosial atas umat; mulai dari ulama-ulamanya, pemimpin-pemimpin sosial politiknya hingga masyarakat pada umumnya. Imam Ghazali juga mendirikan madrasah untuk mendidik kader-kader umat masa depan, dengan pola pemikiran yang baru.


Fase Kedua

Pada fase kedua ini pengaruh Imam Ghazali diteruskan oleh Syaikh Abdul Qadir Al Jilani dengan madrasah dan gerakan reformasinya. Aspek yang ditekankan sama seperti yang ditekankan oleh Imam Ghazali, dengan modifikasi strategi tertentu. Fase kedua reformasi ini persebaran madrasah islah menjadi kian masif dan distributif. Madrasah pusat (seperti madrasah Abdul Qadir Al Jilani) menjadi pusat pendidikan utama (kaderisasi), madrasah model ini tersebar di banyak kota-kota besar dunia Islam timur ketika itu. Sedangkan madrasah-madrasah yang terletak di daerah pedesaan berfungsi untuk membimbing umat.


Dampak Reformasi

Ketika Nurudin Zanki dan Shalahudin Al Ayyubi melakukan reformasi sosial politik ketika itu banyak alumni-alumni madrasah di atas yang mengisi banyak posisi penting. Para ulama (cendekiawan) bergabung dalam institusi politik dan militer. Masyarakat juga sudah memiliki kesiapan untuk menerima reformasi itu. Rekonstruksi sosial-ekonomi-politik kemudian menjadi mudah untuk dilakukan. Puncaknya adalah pada jihad militer untuk mengembalikan Al Quds ke pangkuan umat dengan keberhasilan yang spektakuler.


Catatan Rujukan
Menurut saya pemikiran filsafat sejarah yang mempengaruhi metodologi penulisan buku Dr. Majid Irsan Al Kailani ini bisa dilacak sampai ke Malik Bennabi [dan atau Jaudat Said] . Walaupun dalam daftar referensi di buku ini buku-buku Bennabi tidak disebutkan. Nama Bennabi muncul sekali ketika membahas gerakan reformasi Imam Ghazali ketika Dr. Kailani mengutip konsep Bennabi mengenai qabiliyah lil isti’mar (kelayakan untuk dijajah).
Edisi bahasa arab buku ini juga diterbitkan oleh IIIT, Virginia, USA. 1995.

link unduhannya
https://drive.google.com/file/d/1GQlRHET3mEvNuIFMeAWBf6g84rCSloyL/view?usp=sharing

These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati

Free Download Ebook DUNIA SOPHIE - SOPHIE VERDEN - Bahasa Indonesia - LENGKAP - no HIDDEN PAGE


Filsafat, sebagian orang tahu, namun tidak kenal.

Buku yang diunggah ini merupakan buku pengantar mengenal filsafat yang ringan, namun cukup berkualitas. Buku yang ditulis seperti novel ini telah berhasil menyajikan filsafat secara mudah, dan gamblang, sekaligus menarik untuk dibaca. Namun tentu saja pembaca yang pintar perlu berhati-hati. Sudut pandang filsafat yang digunakan, yang membumbui pemikiran-pemikiran di sana berasal dari barat, peradaban non-islam. Maka sebelum membaca, siapkanlah diri anda agar menjadi pembaca yang tidak mudah terpengaruh dan percaya dengan isi yang tidak benar.

sya ambilkan resensi buku dari kompasiana
http://media.kompasiana.com/buku/2013/08/19/dunia-sophie-ini-buku-yang-indah-584743.html

Judul Asli: Sophie’s World
Judul terjemahan : Dunia Sophie
Pengarang: Jostein Gaarder
Tebal : 561 halama
Penerbit : Mizan
Tahun Terbit :1996
- ini buku yang indah.. -
Setelah membaca sampai bab terakhir, inilah kalimat yang terpikirkan olehku untuk menggambarkan makna buku ini.

Dunia sophie adalah sebuah novel filsafat. berkisah tentang seorang gadis berusia 14 tahun yang sebelumnya hidup dengan wajar seperti anak-anak seusianya, hingga suatu ketika ia dikirimi surat misterius berisi pertanyaan-pertanyaan filsafat. Selanjutnya buku ini akan membawa kita ke dalam dunia filsafat, menembus sejarah mulai dari masa jahiliyah dimana orang-orang hanya percaya pada dewa hingga masa dimana kita berdiri saat ini.

Selama perjalanan kita akan disuguhi hidangan berupa pertanyaan-pertanyaan filosofis seperti; “siapa aku?”, “dari mana datangnya dunia ini?” dan tak jarang kita harus berhadapan dengan banyak pemikiran manusia untuk berusaha mencari tuhan.

Novel ini sangat padat makna dalam setiap kalimatnya, karena dalam novel ini juga ada banyak sekali kalimat berharga hasil pemikiran para filsuf seperti, socrates, plato, aristoteles, descartes, spinoza, hume, kant, hegel, marx, darwin, dll. yang bisa digaris bawahi.

Meskipun sebagian besar novel ini berisi bab-bab filsafat tapi untuk ukuran sebuah buku filsafat, penggunaan bahasa dan sudut pandang yang digunakan penulis membuat filsafat itu lebih mudah dipahami ketimbang kita harus membaca buku teks yang bahasanya sangat rumit.

Siapa pun yang tidak ingin keluar dari zona nyaman pemikirannya, tidak ingin Tuhannya diusik, tidak ingin ideologi yang sudah dibangun bertahun-tahun hancur, tidak ingin mengetahui makna hidup ini dan tidak ingin mengerutkan kening untuk menemui pertanyaan-pertanyaan filsafat lebih baik jangan membaca satu kalimat pun dari buku ini.

tapi jika seseorang suka berpetualang di alam buku dan bersikeras membacanya dari awal hingga akhir, selamat menjadi individu baru yang lebih memahami hidup ini.

Untuk yang terakhir, ada 1 hal dengan tegas ingin kukatakan jika kau membaca novel dunia sophie;
“jangan lupa untuk kembali ke kehidupan nyata..”

mungkin lebih baik kau membawa roti yang banyak, tapi bukan untuk menjadi cemilan ketika kau duduk manis membaca novel ini, melainkan untuk menabur remahnya di sepanjang perjalanan karena bisa jadi pikiranmu tersesat dalam jalan filsafat dan tidak tahu kemana harus pulang.. ^^

Beberapa potongan kalimat dalam novel ini:
“kamu tidak dapat merasakan hidup tanpa menyadari bahwa kamu nantinya harus mati. Namun sama mustahilnya bagi kita untuk menyadari bahwa kita harus mati tanpa memikirkan betapa menakjubkannya hidup itu.”

“pada suatu titik, sesuatu pasti berasal dari ketiadaan. Lalu bagaimana dengan tuhan sendiri? Apakah Dia menciptakan dirinya sendiri dari ketiadaan”

“orang yang tidak dapat mengambil pelajaran dari masa tiga ribu tahun, berarti dia hidup tanpa memanfaatkan akalnya”
-goethe- 

“kejahatan adalah ‘ketiadaan tuhan.’ Kejahatan itu tidak memiliki keberadaan yang mandiri. ia adalah sesuatu yang tidak ada, sebab ciptaan tuhan sesungguhnya hanya kebaikan.”

“Sebuah benda akan tetap berada dalam keadaannya, diam atau bergerak, selama tidak ada kekuatan luar yang memaksanya untuk berubah.”
-galileo lallilei- 

“ketika kita bermimpi, kita merasa sedang mengalami kenyataan. Apa yang memisahkan perasaan kita ketika kita terjaga dan perasaan kita dalam mimpi?”

“Langit berbintang diatasku dan hukum moral di dalam diriku.”

“Seniman menciptakan realitasnya sendiri sebagaimana Tuhan menciptakan dunia.”

“Kamu tidak dapat mengatakan bahwa pemikiran tertentu benar selama-lamanya. Tapi pemikiran itu bisa jadi benar dari tempat kamu berdiri.”


LINK UNDUHANNYA
 https://docs.google.com/file/d/0B8e2CzaWKTmqWUthUnpMX2tJWDQ/edit

These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati

Amalmu hanya bergantung padamu (pendekatan aksiomatik)

 
Setelah menjalani proses belajar, membaca, merenung, berguru dan lain sebagainya, saya telah sampai pada kesimpulan yang meyakinkan, bahwasanya :

Kesimpulan :
"Setiap orang bertanggungjawab atas urusannya sendiri-sendiri, baik itu berupa kebaikan maupuan keburukannya. Orang lain tidak dapat merugikannya, ataupun menguntungkannya, sama sekali."
sumber gambar : http://www.cahayanabawiy.com/ukurannya-adalah-niat/

Pada artikel ini, saya akan menjelaskan sampainya saya pada kesimpulan tersebut. Namun sebelumnya saya memohon maaf sebesar-besarnya jika bahasa penyampaiannya kurang nyaman untuk dibaca. Saya sudah lama tidak menulis, dan memang tidak berlatih menulis lagi sejak lama. Mohon dimaklumi.

Mari kita mulai.

Langkah pertama yang perlu kita lakukan adalah mengetahui mengenai definisi BAIK / BURUK itu.

Definisi 1
"BAIK atau BURUK itu menurut timbangan Allah. Manusia dapat mengetahui sebagiannya melalui petunjuk yang Allah berikan melalui rasulNya atau kitabNya, yang terangkum dalam agamaNya yang sempurna : Islam."

Pendefinisian ini penting, karena kita harus menghindari sifat subjektifitas mengenai BAIK dan BURUK ini. Contohnya misalnya mengenai perintah ber"jihad" (berperang di jalan Allah), manusia menganggap berperang itu buruk, sehingga membencinya, namun tidak dalam pandangan Allah, sebagaimana firman Allah :

2:216. diwajibkan atas kamu berperang, Padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. boleh Jadi kamu membenci sesuatu, Padahal ia Amat baik bagimu, dan boleh Jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, Padahal ia Amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.

Alasan lain adalah karena Allah mengetahui, sedang kita tidak mengetahui.

Langkah selanjutnya akan diajukan proposisi:

Proposisi 
"Ada dua jenis kejadian yang menimpa manusia. Yang pertama berjenis nikmat/kesenangan (kelapangan rizki, kesehatan, dan sejenisnya), yang kedua berjenis musibah (kesempitan rizki, kesehatan dan sejenisnya). Dan keduanya bisa bernilai BAIK/BURUK, hanya bergantung pada sikap orang yang mengalaminya."

Proposisi ini di dasarkan pada hadist Rasulullaah Shollallaahu 'alayhi wassallam :

Dari Syu'aib,Rasulullah bersabda :"Sungguh perkara seorang mukmin itu menakjubkan. Semua perkaranya merupakan kebaikan dan hal itu tidak didapati kecuali pada diri orang mukmin. Jika mendapatkan kesenangan lalu kemudian bersyukur, maka itu baik baginya. Bila terkena kesempitan/musibah lalu bersabar, maka itu kebaikan pula baginya." HR Muslim.

Langkah selanjutnya kita akan menuju kesimpulan, sebagaimana yang tertulis di awal pembukaan artikel ini.

Setiap orang bertanggung jawab atas urusannya sendiri. Orang lain tidak dapat memberikan keburukan kepadanya, ataupun memberikan kebaikan kepadanya. Hal ini sesuai dengan proposisi diatas yang didasari oleh hadist sebelumnya. 

Mari kita membuat permisalan.

Seorang ahli maksiat melakukan perampokan terhadap seorang mukmin, dan ia berhasil. Jika kita sekilas melihat hal ini, terbayang di benak kita bahwa yang dirugikan adalah si mukmin tersebut. Namun tidak demikian hakikatnya. Hakikatnya yang sedang merugikan dirinya sendiri adalah si ahli maksiat. Ia sedang menambah catatan keburukannya dihadapan Allah. Sedangkan bagi seorang mukmin, jika ia telah berikhtiar dan kemudian bersabar dan ikhlash, maka baginya kebaikan di sisi Allah. Meskipun ia kehilangan harta yang telah dirampok, atau ia mengalami luka-luka akibat penganiayaan si perampok. Namun sekali lagi si mukmin bisa tetap mendapatkan kebaikan.

Hal ini dikuatkan oleh  : 

“Barangsiapa melakukan amal salih maka demi kebaikan dirinya sendiri. Dan barangsiapa yang melakukan keburukan maka hal itu akan merugikan dirinya sendiri. Dan tidaklah Rabbmu berbuat zalim kepada hamba.” (QS. Fushshilat: 46)


Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Artinya; barangsiapa yang melakukan suatu amal salih maka sesungguhnya kemanfaatan amalnya itu akan kembali kepada dirinya sendiri. Karena sesungguhnya Allah maha kaya sehingga tidak membutuhkan perbuatan hamba. Meskipun mereka semuanya berada dalam keadaan sebagaimana orang yang hatinya paling bertakwa, maka hal itu pun tidak akan menambah apa-apa terhadap keagungan kerajaan-Nya barang sedikit pun.” (lihat Tafsir al-Qur’an al-’Azhim [6/264] cet. Dar Thaibah)

“Barangsiapa yang bersungguh-sungguh maka hanya saja [manfaat] hal itu [juga] demi kepentingan dirinya sendiri. Sesungguhnya Allah benar-benar maha kaya sehingga tidak membutuhkan alam semesta.” (QS. al-’Ankabut: 6) 

Sehingga, sampailah kita pada kesimpulan diatas.

Maka, benar kata seorang ulama bijak :

Aku tahu rezekiku tidak akan bisa diambil orang lain. 
Karena itu, hatikupun jadi tenteram. 

Aku tahu amalku tidak akan bisa dilakukan oleh selainku. 
Karena itu, aku pun sibuk beramal. 

Aku tahu Allah selalu mengawasiku. 
Karena itu, aku malu jika Dia melihatku di atas kemaksiatan. 

Aku pun tahu kematian menungguku. 
Karena itu, aku mempersiapkan bekal untuk berjumpa dengan-Nya.
(Hasan Al-Bashri) 

These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati

Preman en Koruptor


Beberapa saat lalu kita dikejutkan oleh permasalahan premanisme yang sangat mengganggu. Contohnya nih, para ibu-bapak pedagang kaki lima yang ingin berjualan dipasar, terpaksa harus menyisihkan keuntungannya untuk para preman. Kalau saya dan temans juga pernah merasakan sendiri dampak negatif premanisme. Saya dan teman-teman saya dipalak preman terminal di terminal paling angker (versi saya) di jakarta, yaitu Pulogadung. Perjalanan pulang ke kampung, yang seharusnya hanya 100-200 ribu, kami harus membayar sampai dua kali lipat. Dan ternyata masalah premanisme disana sudah mengakar kuat sedemikian rupa. Sampai-sampai para petugas tidak mampu berkutik mengurus para preman.
source : http://www.tokopedia.com/bendarohani/koruptor-tampan-berhati-preman-balada-jiwa-anak-negeri

Mirip dengan itu masalah yang mirip adalah korupsi, dengan berbagai aspeknya. Kalau yang ini, saya kira semua orang tahu, dan tidak perlu lah dibahas panjang lebar mengenai keberadaan korupsi dan koruptornya. Bahkan tanpa sadar pun bisa jadi kita termasuk bagian dari nya....

nah, saudara-saudara sekalian, saya ingin bercerita. Cerita saya mengenai hasil pekerjaan pengangguran saya. Yaitu mengenai cara efektif untuk membrantas dua hal menyebalkan diatas. Cara ini saya hasilkan dari berfikir mengenai kenapa dan mengapa (sama saja sih), permasalahan premanisme dan korupsi ini muncul. Saya juga tidak mengatakan cara ini adalah cara yang menyenangkan. coba saja ya...

Saya pikir, kedua masalah itu muncul karena ada pelaku. Meskipun terkadang sistem dapat pula memaksa orang melakukan kejahatan, namun tetap saja saya pikir pelakulah yang mewujudkannya. Jadi, mari berfokus pada si pelaku. Premanisme muncul karena ada segerombolan preman, begitu pula dengan korupsi. Sangat jarang aktivitas premanisme dan korupsi yang murni dilakukan oleh satu orang. Sangat jarang.

Jadi mari kita fokuskan pada gerombolan ini, sebagai pelakunya. Nah, untuk menyelesaikan permasalahan dalam gerombolan ini, tentunya perlu diketahui bahwa anggota dari gerombolan itu adalah manusia. satu orang manusia. yang mempunyai pemikiran dan konsepsi yang sama tentang premanisme dan korupsi dan kemudian saling bekerjasama.

Maka, saya menyimpulkan masalahnya pada manusia dan pola pikirnya. Dengan kata lain, pemahaman-pemahaman yang dijadikan oleh manusia tersebut sebagai kepercayaan dan titik tolak segala perilaku. Boleh lah kita sebut sebagai sesuatu yang mirip "akidah", begitu.

Contohnya nih, seorang anak berangkat sekolah. Alasannya, bisa dari model yang paling idealis, sampai yang paling malas, ingin menuntut ilmu agar pintar, atau takut dihukum orang tua kalau tidak sekolah, ataupun karena malu dengan teman-temannya kalau tidak sekolah. Lalu kemudian, keyakinannya tentang sekolah akan menentukan bagaimana ia bersekolah, dengan beragam faktor penentu lainnya tentu saja. Jika dia berfikir ilmu disekolah ini tidak berguna dan tidak bermanfaat, tentu saja kita yakin dia akan malas belajar. Sebaliknya, jika ia yakin seyakin-yakinnya, yaitu keyakinan yang benar-benar diikuti pengetahuan, diikuti kesadaran akan dampak positif dan negatifnya, sehingga menghasilkan motivasi, maka sang anak ini akan bersungguh-sungguh belajar. semoga contoh ini bisa difahami.

jadi begini, langsung kepada inti permasalahannya. Misalkan nih, misalkan saja nih ada mas-mas preman dan bapak-bapak koruptor (ada juga preman dan koruptor wanita, btw, ndak penting lah itu).  Dan kalau mereka tiba-tiba mendapat hidayah dari Allah, dan masuk islam dengan sungguh-sungguh. Dan mereka belajar dua saja keyakinan dalam islam (ini baru ilustrasi, dua itu masih kurang banyak), kemudian mereka mempercayai dengan penuh, menggigit kepercayaan tersebut dengan gerahamnya, sampai kuat menancam dan berbekas, sampai mati. Maka, semua permasalahan premanisme dan korupsi, akan menjadi masa lalu buat mereka. Buat kita juga tentunya, kan preman dan koruptornya jadi tobat.  kepercayaan aapa itu?

Dua kepercayaan tersebut (misalnya )adalah kepercayaan bahwa Allah, tuhannya, menjamin penuh rejekinya, tidak akan tertukar, meskipun hanya satu rupiah. Tidak akan tertukar rejekinya, meskipun saat ini rejeki itu berada didasar laut, atau berada dipuncak gunung. Ia yakin benar dengan hal ini. Ia yakin, apapun pekerjaannya, apapun status pekerjaannya, halal atau haramkah, rejekinya tidak akan tertukar. Satu rupiahpun. Tidak akan tertukar.

Jika ia juga percaya bahwa ada balasan di akhirat, berupa surga dan neraka, bagi mereka yang pantas. Bahwa sipendosa, jika terus-menerus melakukan dosanya, akan masuk ke neraka, dan mendapatkan siksa paling pedih yang tak pernah terbayangkan. Siksa yang membuatnya, dalam sekejapan mata, menjadi lupa dengan semua kebahagiaannya didunia, dengan semua kenikmatan haramnya di dunia.

Dan begitu pula, setiap perbuatan baik, akan mendapatkan balasan setimpal, dan lebih baik di surgaNya. tidak pernah tercurangi sedikitpun, karena hari pembalasan di adili oleh Allah yang Maha Teliti, Maha Adil, dan tak pernah mendzholimi hambaNya. Meskipun di dunianya, ia menjadi terhina dihadapan manusia, karena ia tetap berbuat baik, disaat semua orang membangkang...

Dan, jika saja, para preman dan koruptor, percaya dengan 2 hal ini saja. maka hanguslah perkaran premanisme dan korupsi. Hangus lenyap tak berbekas...

percayakah?

apatah lagi jika semua orang didunia mempelajari islam, secara sempurna... :)

aslim, taslam...

berislamlah... maka engkau akan selamat

These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati

Basa-basi...



apa kabar kawan? siapapun anda yang suka mampir membaca konten blog ini. atau pun sekedar lewat tak sengaja :)

Tulisan ini hanya basa-basi saja kok, sekedar selingan di waktu luang.
Saat menulis ini saya sedang di warnet kecil, di kampung saya, di tegal. Saya baru saja mengirim email untuk istri (oiya, saya sudah menikah lhooo), dan sambil menunggu adzan ashar, iseng2 saja saya mengisi blog ini. Saya sedang belajar menulis dengan predikat + objek. Seperti yang pernah diajarkan bapak-ibu guru bahasa indonesia waktu sekolah dulu :)
Saya rasakan ternyata sulit juga ya :)

Saya sedang di kampung, di tegal. Saya baru saja sampai tadi malam, sekitar pukul 9 malam, dan beberapa hal menarik sepertinya pantas untuk saya ceritakan. kalaupun anda menganggap ini ndak penting, ya maaf, toh ini sekedar basa-basi. Bukankah basa-basi itu kadang tidak berarti apa-apa selain sekedar mencairkan suasana...

Saya datang ke acara akad nikah teman satu angkatan di UGM pada hari jum'at kemarin, bersama 6 kawan lain yang berangkat bersama dalam satu mobil avanza. Tempat yang kami tuju tidak terlalu jauh, di kebumen, sekitar 2 jam dari jogja. Kami berangkat jam 6 pagi, dan sampai di lokasi jam 8 pagi. 

Sayangnya, kami mendapati prosesi akad nikah sudah selesai. Sayup-sayup, kami mendengar mempelai pria membacakan sighot taklik (maaf kalau salah tulis) pernikahannya, persis seperti yang saya baca 3 februari lalu, bedanya saya membacanya jauh disebrang pulau sana. Ya, teman kami telah shah menjadi suami, lengkap beserta kewajiban dan hak yang menyertainya.

Singkat cerita, kami bersama-sama dengan rekan-rekan lain dari UGM, ada pula dari UNY (mempelai wanita dari UNY), menghadiri acara. Kami duduk, mengikuti prosesi acara selanjutnya, dari mulai sambutan, ceramah pernikahan, bahkan infomasi dari pemerintah desa tentang tata administrasi ternyata ada dalam susunan acara. Saya pun berfikir, ini memang acara bersama milik warga :)

saya ingin bercerita mengenai pernikahan. Pernikahan bagi kami, yang berusia serba tanggung. Kami rata-rata berusia 23-25 tahun. Usia ini sering kali menunjukkan tuntutan bahwa sang penyandang angka tersebut haruslah lulus kuliah, dan memang benar, sebagian dari kami sudah lulus kuliah. Sebagian dari kami sudah bekerja, sebagian melanjutkan kuliah, sebagian kecil masih berkutat dengan status mahasiswa tingkat akhir dan seluk beluk tugas akhir yang menyertainya.

Namun tentang pernikahan. Dalam usia ini, pernikahan berarti tanggung.
Kami harus menentukan prioritas untuk didahulukan. Dan hanya yang benar butuh saja yang harus memprioritaskan pernikahan. 

Ya kami masih tanggung sekali. Kami adalah pemuda dengan pekerjaan belum mapan, kuliah belum lulus, apalagi harta benda.

Bagi saya sendiri. Saya harus merepotkan orangtua saya. Saya benar2 merepotkan beliau berdua. Bayangkan saja, Saya menikah dengan orang seberang pulau, tanpa ikut andil dana melainkan sedikit sekali...

bagi saya, prioritas menikah harus disegerakan. Dan saya berbekal janji yang pasti di tepati oleh Pemberi Janji, jika saya juga menepati janji saya pada NYA. 
An-Nuur : 30...

maaf kawan, adzan sudah terdengar... tampaknya basa-basi ini harus berakhir... 

sayang sekali :)

These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati

Mau Sukses? Bayar harganya...



Cuma manusia kayaknya,
yang sifat malasnya itu sudah teramat sangat,
belum lagi suka mengeluh
di sembarang tempat
di berbagai kesempatan
di segala macam keadaan

Memang benar, sungguh manusia itu suka mengeluh lagi berkeluh kesah,
bahkan manusia suka sekali bertemu dan berbincang-bincang
tentang keluhan-keluhan, tentang kepayahan-kepayahan

Allah berfirman :
Sungguh, manusia diciptakan bersifat suka mengeluh
Apabila dia ditimpa kesusahan dia berkeluh kesah
(Al-Ma'arij 19-20)

Keluhannya macam-macam
sebagian besar karena keadaan yang dirasakan tidak memuaskannya

ini menunjukkan kurang bersyukur
tidak lain tidak bukan

karena orang kaya-raya pun masih saja mengeluhkan hartanya yang kurang banyak,
banyak lagi yang mirip

dan tentu saja ada pula si miskin yang tidak pernah mengeluarkan keluhannya, namun malah memperbesar syukurnya,
banyak pula teladan lainnya

ada pula yang mengeluh,
sulit dan beratnya untuk bekerja, untuk menjadi sukses
sulit dan beratnya belajar, untuk menjadi pintar
sulit dan beratnya berolah-raga untuk menjadi kuat

dan betapa beratnya aktivitas untuk mencapai derajat kemuliaan

tentu saja, semuanya berat,

anda ingin menjadi mulia?
anda ingin menjadi sukses?
anda ingin mendapatkan kebahagiaan di dunia?
anda ingin mendapatkan kenikmatan yang kekal di akhirat?

mudah saja,

BAYAR HARGANYA!!!

Perbanyak syukur, hilangkan keluhan, lakukan perbuatan.
Dunia ini penuh dengan kesusahan, dan kesengsaraan,
Surga lah tempat yang penuh kenikmatan dan kebahagiaan.

tiada kejayaan bagi si pemalas

(##catatan kecil untuk menyemangati diri...##)

These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati

Serba susah



Pokoknya, surga itu harga mati deh, ndak bisa ditawar-tawar...

Bandingkan dengan hidup di dunia. Ndak ada yang enak.

Jadi anak-anak ndak selalu enak, selalu diatur-atur orang tua, dilarang begini, disuruh begitu, jail sedikit kena  marah. Ndak mandi sore, kena marah, ndak enak deh pokoknya...

Jadi anak sekolah juga sama. Sama-sama ndak enak. Berangkat pagi, pulang sore, PRnya banyak, pelajarannya bikin pening, gurunya ada yang suka marah, harus pake seragam, banyak aturan . . . ndak enak  deh pokoknya

source : http://warisanindonesia.com/wimedia/2011/06/sengsara-membawa-nikmat.jpg

Jadi mahasiswa, sama juga. Siapa bilang lebih enak, gara-gara ndak usah pake seragam, berangkat kuliah lebih bebas. Jauh dari orang tua. Tapi mahasiswa kudu siap jadi orang dewasa, diminta tanggungjawab, harus punya idealisme, harus berjuang untuk eksistensi dirinya. Mahasiswa itu super banget lho tanggungjawabnya, sampai-sampai mahasiswa itu bisa bikin presiden lengser dari kursi anget dan kinclongnya itu.

Kadang ada yang bilang enak jadi mahasiswa, maen game seharian ndak ada yang protes, lha iya, wong jauh dari orang tua. Tapi nanti kan kalau nilainya jeblok, baru tuh berasa, bapak-ibunya bak bison ngamuk di tengah-tengah pasar. Ditambah lagi kalau sudah di semester tua, kuping harus siap2 pedes dengan pertanyaan sakti "kapan lulus?", apalagi kalau yang tanya adek angkatan.  hmmm...

Jadi mahasiswa aktivis rohis atau bem juga sama, meskipun aktivitasnya segunung, jalan-jalan tiap bulan. Rihlah berkedok tarbiyah jasadiyah, atau touring berkedok studi banding. Tetap saja, ndak enak, soalnya masih mikir tanggung jawab, masadepan, skripsi, nilai, dan "kapan nikah"...

Mahasiswa ibarat manusia setengah matang, sedang enak-enaknya, eh ternyata ditunggu untuk disantap

Sudah menikah juga sama, ndak enak, mikir nafkah, mikir tanggungan anak istri, bayar kontrakan rumah, sosialisasi sama tetangga, jadwah jaga ronda, nyumbang kalau tetangga hajatan. hmm saya belum pengalaman, tentang ini, tapi jelas kelihatan ndak enaknya...

Jadi orang kaya juga sama, kaya bannget, bisa stress, kapan bahagianya. Kaya-nya nanggung juga stress, aduh, belum mapan nih bisnisnya . . .

Sudah tua juga sama ndak enak, mulai pikun, mulai diangggap remeh sama anak, lingkungan dan keluarga. Badan mulai rontoh, mulai pikun, jalan susah, tidur ndak nyenyak . . .

Pokoknya, banyak deh keluhannya kalau di dunia, silahkan tambah sendiri kalau mau,
makanya
SURGA yang kekal, ndak boleh sampai lolos, HARUS DAPAT

Sabar dengan semua ketidak-nyamanan di dunia, bersyukur dengan apa yang ada, lalu gunakan untuk mendapatkan akirat, untuk mendapatkan ridho Allaah, lalu bersenang-senang di surga, selama-lamanya

sepahit apapun hidupmu, tak masalah, karena selalu ada hari akhirat yang lebih baik, bagi orang-orang yang pantas


المؤمن في الدنيا كالأسير يسعى في فكاك رقبته 

Mukmin di dunia bagai tawanan yang berjalan, dengan belenggu di lehernya. 
-Hasan Al Bashri-

These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati

5 menit lebih



Berapa menit jam tangan atau hapemu dipercepat?

5 menit, mungkin ada yang lebih, rata-rata 5 menit lebih. Lebihnya macam-macam, HP saya sendiri 5 menit (saya tidak punya jam tangan). Temen saya yang keren malah 1jam 45 menit lebihnya. Kakak disamping kanan saya 10 menit. hmmm... masih dalam kategori 5 menit lebih.

sumber : http://www.indonesiarayanews.com/sites/default/files/styles/caption/public/072012/jam_new.jpg

Saya iseng-iseng survey orang-orang tentang penunjuk waktu mereka. Lebih tepatnya liat di kaskus, kebetulan ada survey yang membahas itu. Mohon maaf surveynya baru sedikit sampelnya. Dari 58 orang berikut datanya :

Yang diperlambat dari jam sebenarnya = 3 orang atau 5,17 %
Pas, tidak lebih dan tidak dikurangi = 14 orang atau 24,13 %
Dipercepat kurang dari 5 menit = 1 orang 1,72 %
Dipercepat 5 menit = 12 orang atau 20,69 %
Dipercepat 10 menit = 11 orang atau 18,96 %
Dipercepat 15 menit = 10 orang atau 17,24 %
Dipercepat 20 menit = 2 orang atau 3,45 %
Dipercepat 25 - 30 menit = 9 orang atau 15,51 %
dipercepat lebih dari 30 menit = 1 orang atau 1,72 %, diitambah temen saya yang keren jadi 2 orang

sumber : http://archive.kaskus.co.id/thread/14947640/

Well, saya tidak tahu alasanpasti penyebab orang-orang melakukan penambahan pada penunjuk waktu mereka. Kalau saya sendiri karena agar saya tidak terlambat, karena menggunakan penunjuk waktu yang dipercepat lima menit itu. Sepertinya orang lain juga sama. Beberapa responden di kaskus mengatakan agar lebih disiplin, agar lebih santai. Namun banyak juga yang mengatakan, percuma saja dipercepat, kalau ternyata sudah tahu bahwa penunjuk waktu tersebut sudah dipercepat. Nggak ngefek

Kenyataannya saya pernah terlambat. biasanya 5 menit lebih terlambatnya. Baik ketika kuliah, halaqah, atau janjian lain. Alasannya, karena baru berangkat mendekati waktu janjian. Dan juga kurang memperkirakan waktu untuk perjalanan dan persiapan. Para responden kaskus juga beberapa tetap saja terlambat, meskipun tidak semua.

Ini semacam paradoks, banyak orang yang mempercepat jam tangan atau penunjuk waktu, namun tetap saja banyak orang yang terlambat. Sama paradoksnya seperti, banyak orang yang mengebut di jalan raya, namun banyak orang yang terlambat.

Sampai disini tidak ada masalah. Kalau hanya terkait dengan urusan pribadi masing-masing. Terkait dengan jam-tangan masing-masing.

Namun tidak berhenti sampai disitu. Hanya satu dari lima orang yang memilih menyetel jamnya dengan tepat. Empat dari lima orang yang lain, dan itu berarti 750ribu orang dari 1000 orang penduduk, atau 150juta orang di Indonesia dari 200juta penduduknya yang mempercepat jamnya. Dan lazimnya masyarakat, pemikiran yang mayoritas akan mempengaruhi kehidupan secara umum.

Tak usah jauh-jauh, 75% itu termasuk juga para pengurus masjid, atau takmirnya, atau sekedar orang yang suka adzan dimasjid. Jadi, silahkan anda periksa, kebanyakan masjid adzan 5 menit lebih cepat dari jadwal seharusnya. Tentu saja jika jam tangan anda tidak dipercepat. :)

Ini menjengkelkan sekali, saat saya (jadi takmir masjid) berusaha tepat waktu untuk adzan, mesjid lain mendahului, dan jama'ah masjid akan dengan segera menyuruh adzan, padahal belum waktunya. Dibilang pemalas, itu biasa...

Kalau anda berbaik hati, cobalah cek jam dinding masjid. Jika anda dapati jam tersebut dipercepat 5 menit lebih, tolong betulkan ya . . . 

These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati

Penjara bernama negara



Ini pendapat saya lho, silahkan ndak setuju, silahkan mau dibantah, silahkan pula kalau mau memberi informasi lain, biar pemahaman saya berubah. Silahkan. Tapi tolong, silahkan baca dulu, tanpa rasa sebel, dan rasa gerah yang menyebabkan tumpukan cucian baju anda cepat bertambah karena keringat berlebih.
source : http://www.kabobfest.com/wp-content/uploads/2011/08/nationalism.jpg

Pernyataan saya begini :
Diantara sekian banyak hal-hal baru dalam peradaban manusia sekarang, yang sekarang paling menjengkelkan adalah NEGARA, dengan NASIONALISMEnya. Telinga saya agak gatel kalau dengar orang gembar-gembor perjuangan untuk negara, kemajuan untuk negara, atau demi kesejahteraan bangsa. Saya risih...

Janin baru lahir beberapa detik, kemudian esoknya seorang bayi, dimanapun berada, selama tata administasi formal (perangkat desa lah, minimal) sudah ada ditempat kelahiran bayi, maka bayi tersebut akan segera mendapat status pertama bernama warga NEGARA. Saya sebut status ini sebagai KANDANG, tadinya akan saya sebut penjara, tapi kandang sepertinya lebih pas. Kenapa kandang? karena ada batasan, ada kekang, bagi seorang berstatus warga negara tertentu yang ingin keluar kandang, atau masuk ke kandang lain. Wilayah negara. Batas negaralah yang saya sebut sebagai pagar kandang itu.

Orang-orang dengan nasionalismenya, orang-orang sedunia yang saya bahas, telah membuat batas dan sekat menyebalkan bernama negara. Lihat saja, kalau ingin keluar negeri, perbatasan dijaga ketat, keluar harus dengan passport, visa, dan diluar negri, orang dibedakan menurut tempat lahir (kewarganegaraannya). Ingin masuk berkunjung ke negara lain, harus ada visa, atau ijin dari negara yang akan dikunjungi. Ingin melintas, bahkan sekedar melintas dilangit negara lain, harus ada ijin.

Baiklah, memang ada banyak manfaat dari pendataan warga negara itu. Tapi yang sekarang terjadi terlalu berlebihan.

Parahnya, nasionalisme ini, dan batas negara ini, juga membatasi nilai-nilai universal yang harusnya tak mengenal batas dan wilayah. Nilai-nilai universal itu misalnya, nilai kemanusiaan, nilai persaudaraan karena aqidah / kepercayaan dan moral. Rasa kemanusiaan, terhalang karena batas negara. Banyak negara kemiskinan, dan lebih banyak warga negara lain yang tidak peduli dan tidak tahu. Bahkan persaudaraan karena iman ikut pula terhalang tembok nasionalisme ini.

Para pegiat masjid berteriak-teriak "Free Palestine!!", eh ada yang cuek, "Urusan negara sendiri aja belum beres, kok mikir negara lain".

Ajakan penegakan syariah dan khilafah datang, dijawab : "NKRI harga mati".

Lain lagi kalau urusan sepakbola Indonesia VS Malaysia. Semangat sekali mendukung tim Indonesia. Oke, ini baik. Namun menjadi tidak baik jika dibarengkan dengan rasa permusuhan dengan Malaysia.

Susah untuk mengubah mereka yang overdosis menggunakan nasionalisme. dan meskipun nasionalisme membawa mereka terjun bebas ke jurang, atau ke got sekalipun. tetap saja "NKRI harga mati". Tak peduli mati konyol untuk hal konyol macam ini...

Negara dan nasionalisme . . .  menyebalkan

These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati

Followers!!