24 Juni 2012, bakal menjadi hari yang bersejarah
akankah ia hanya menjadi sejarah terjadinya suatu peristiwa?

ataukah ia akan menjadi hari dimulainya sejarah-sejarah besar berikutnya?

tergantung padamu, kakak2ku tercinta...


1420an tahun (hijriah) lalu, orang tua Hasan dan Husain, telah memulai sejarahnya. Kedua orang tuanya mulai mengembangkan layar bahteranya mengarungi samudra kehidupan yang luas, bergelombang, berangin dan berbadai. Ayahnya sebagai nahkoda, telah sukses mengemudikan bahteranya, menuju tujuan paling mulia, meniti jalan penuh kemuliaan. Ibundanya, dengan penuh kesabaran, menekan semua rasa penat, lelah, letih, dan kemiskinan, terus mendukung nahkodanya untuk terus berlayar menembus ombak dan badai.

Hari pertama pernikahan, kedua pasangan ini langsung mendapatkan hutang yang besar, sebuah rumah. Seorang anshor semula berniat untuk memberikannya kepada kedua pasangan ini, namun Sang Nabi, melarangnya. Keluarganya yang mulia tidak diperkenankan untuk menerimanya. Maka jadilah, pemberian itu berstatus hutang.
Dengan kondisi keuangan yang belum mapan, dan dengan hutang yang harus dibayar, keduanya bekerja untuk menjalankan bahtera rumah tangganya. Sang Ayah bekerja menimba air disumur dengan upah satu genggam kurma sehari, dan sang Bunda menggiling roti dirumahnya.

"Hari ini aku lelah sekali, aku menimba air sumur hingga tanganku bengkak" ucap sang Ayah
"Aku pun sama kanda, dari pagi hingga sore aku tak henti-hentinya menggiling adonan roti, hingga tanganku melepuh" ucap sang bunda.

kejadian ini jauh, sebelum Hasan dan Husain lahir.

apa kata sang kakek? orang tua dari kedua pasangan pengantin baru itu?
Ia mengajarinya sesuatu yang lebih berharga, dari pada menghindar dari kesulitan hidup yang dijalaninya. Dzikrullaah, bersabar, disetiap saat rasa pegal dan penat itu datang. Dzikrullaah...
hingga tepung dan adonan roti itu ikut berdzikir bersama sang Bunda.

Pasangan bersejarah ini adalah Fatimah Az-Zahra putri Rasulullah dan 'Ali bin Abi Thalib, sang kota ilmu, dan salah satu khalifah Ar-Rasyidin.

Nahkodanya tidak pernah ragu akan tujuan bahteranya : Ridho Allah ta'ala, dan keduanya yakin tujuan itu akan tercapai jika keimanan terus terpatri di dada.


Perjalanan bahtera itu tentu saja tidak selamanya berbadai dan bergejolak. Seringkali cuaca begitu tenang dan damai, ikan-ikan menyertai lajunya, mengiring disebelah kanan dan kirinya. Segala sesuatu berjalan dengan damai dan tentram. Maka inilah saat yang tepat untuk bersyukur...

Dari Syu'aib,Rasulullah bersabda :"Sungguh perkara seorang mukmin itu menakjubkan. Semua perkaranya merupakan kebaikan dan hal itu tidak didapati kecuali pada diri orang mukmin. Jika mendapatkan kesenangan lalu kemudian bersyukur, maka itu baik baginya. Bila terkena kesempitan/musibah lalu bersabar, maka itu kebaikan pula baginya." HR Muslim.

Ya, bagi seorang mukmin, semuanya Indah, karena Allah-lah tujuannya. Ketika kenikmatan dunia ini datang, berupa rejeki, anak-anak, harta benda, kesehatan,  ia mempermudah jalan untuk mendekati dan mentaati Allah. Ketika musibah dunia datang, maka semoga Allah menjadikannya jalan untuk menggugurkan dosa dan kesalahan kita.
Adakah terlihat sesuatu yang buruk bagi seorang mukmin?

TIDAK ADA.

yang buruk adalah TIDAK MENJADI MUKMIN

maka dengan ini ku ucapkan do'a indah yang diajarkan oleh kekasih kita Rasulullah shollallaahu 'alayhi wasallam

"Baarokallaahu laka(i), wa baaroka 'alayka(i), wa jama'a baynakumaa fi khoyriin"

Semoga berkah dari Allah untuk mu, dan berkah Allah pula atas mu, dan semoa Allah mengumpulkan kalian berdua dalam kebaikan.

Semoga berkah itu Allah curahkan untuk semua kenikmatan yang Allah berikan untuk kalian.
Semoga berkah Allah itu, juga turun atas kalian, meskipun musibah dan cobaan menimpa kalian, seberat apapun.

dan semoga Allah melipat gandakan kebaikan-kebaikan untuk kalian, karena telah memenuhi sunnah Rasull, untuk menyempurnakan separuh agama. Maka bertaqwalah untuk separuh lainnya.

wahai nahkoda, barang kali ini bisa membantumu untuk menentukan arah tujuan bahteramu.

Apa tujuan hidup kita?

Apa misi hidup muslim itu ?

Hidup kita telah jelas dalam dua ayat yang mulia
Surat 51 ayat 56 dan Surat 2 ayat 120.

Kemudian bagaimana penjabaran misinya?

Rib'i bin Amir radhiyallaahu'anhu, seorang panglima perang muslim dalam periode pemerintahan Umar bin Khoththob radhiyallaahu'anhu, menggambarkan secara padat dan jelas kepada lawan perangnya Rustum, pemimpin Persia yaitu :

http://www.eramuslim.com/video/ustadz-ihsan-tandjung-tiga-misi-utama-umat-islam.htm


1. Mengeluarkan manusia dari penghambaan sesama hamba, kepada penghambaan kepada Allah subhanahu wata'ala
2. mengeluarkan manusia dari sempitnya dunia menuju lapangnya dunia dan akhirat
3. mengeluarkan manusia dari lalimnya agama-agama dunia menuju keadilan Al-Islam

still need more studies about this
~Hadiah sederhana, tanpa bermaksud menggurui~ 
~Selamat memulai membangun sejarah~

These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati