Dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu ia berkata: "Rasulullah
shallallahu'alaihi wa sallam bersabda: "Islam datang dalam keadaan asing,
dan akan kembali asing, maka Thuba-lah (beruntunglah) bagi orang orang yang asing."
[HR. Muslim 2/152 no. 232-145].
"Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu'anhuma berkata: Rasulullah
shallallahu'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya Islam datang keadaan
asing, dan akan kembali asing seperti semula, maka Thuba-lah (beruntunglah)
bagi orang orang yang asing." Dia berkata: telah dikatakan siapa ghuraba'
(orang orang asing?) Beliau menjawab: "Yang dirampas dari kabilahnya."
shallallahu'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya Islam datang keadaan
asing, dan akan kembali asing seperti semula, maka Thuba-lah (beruntunglah)
bagi orang orang yang asing." Dia berkata: telah dikatakan siapa ghuraba'
(orang orang asing?) Beliau menjawab: "Yang dirampas dari kabilahnya."
[HR. Ibnu Majah 2/1320 no. 3988, Darimi (2/211-312), Ahmad (1/398), Berkata Al
Albani: Shahih, tanpa ucapan 'berkata' dan 'dikatakan'].
"Dalam riwayat Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu'anhuma, Dikatakan: "Siapa
mereka, ya Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam?", beliau menjawab:
"Orang orang yang baik, ketika manusia telah rusak."
Albani: Shahih, tanpa ucapan 'berkata' dan 'dikatakan'].
"Dalam riwayat Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu'anhuma, Dikatakan: "Siapa
mereka, ya Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam?", beliau menjawab:
"Orang orang yang baik, ketika manusia telah rusak."
[HR. Abu Amr Ad-Dani di Sunan Waridah fil Fitan 1/25, al Ajurri di Ghuraba' hal. 21 dan yang
lainnya, silahkan lihat; Silsilah Shahihah 3/267]
lainnya, silahkan lihat; Silsilah Shahihah 3/267]
3 hadist di atas, tidak akan saya bahas matannya, jika anda ingin mengetahui pembahasan lengkapnya silahkan mengunjungi
siapa mereka? orang - orang asing itu?
Orang yang baik diantara Orang buruk
Ia adalah permata di tumpukan sampah
Anda merasa seperti itu?
Saat ini senjata-senjata perang kaum kafir, telah mengenai tagetnya dengan telak. Efeknya, orang-orang islam yang menjadi targetnya, menjadi pelaku yang membuat Islam menjadi asing, menjadi barang aneh, bahkan bagi orang islam itu sendiri...
Jangan merasa bangga ketika anda menjadi orang baik di tengah-tengah kerumunan orang-orang baik dan shalih.
Itu biasa, saudaraku...
Itu wajar...
Jika anda merasa orang baik, cobalah untuk membayangkanmemasuki dunia yang di penuh orang-orang buruk di dalamnya. Mampukah anda bertahan?
Senjata kaum kafir telah membuat kita, umat muslim menjadi orang-orang yang lalai. Lalai terhadap urusan penting hidupnya, yaitu Visi dan Misi hidup yang harus ia tegakkan dan ia laksanakan. umat ini juga sudah lalai untuk mempelajari Islam, untuk memahami tabiat agama mulia ini. Sehingga orang-orang yang serius untuk beragama dianggap sebagai orang asing.
Coba saja, kita sebgaian besar pasti menonton televisi, mendengarkan radio dan membaca koran, dan yang paling dahsyat hantamannya adalah... Musik. nyanyian melenakan dan melalaikan. Kita menonton TV, hampir semua yang ia tampakkan adalah tumbukan sampah. Radio? gak jauh beda, tapi masih mending lah, soalnya radio gak terlalu ber efek ke kita sih... jdi gak heran kalo pertumbuhan radio dakwah bisa lebih semarak. Soalnya musuh kita itu juga gak terlalu khawatir dengan media ini. Media cetak? mayoritas setali tiga uang dengan apa yang televisi tampilkan, namun memang mendukung kemajuan intelektualitas bagi pembacanya, sembari memasukkan pemahaman-pemahaman aneh bagi pembacanya...
Contoh sederhana, makan dengan tiga jari, celana di atas mata kaki (putra saja), jenggot, tidak mau bersalaman dengan lawan jenis (bahkan dengan sepupu), jilbab yang syar'i, shalat harus berjamaah di masjid untuk laki-laki, anti pacaran, rokok itu haram, dll.
Sebagian yang saya sebut diatas memang sunah saja, itupun masih dalam status "ikhtilaf", sebagian lagi kewajiban. Dan banyak orang islam yang memandang negatif terhadap hal-hal di atas, mengatakan teroris lah, mengatakan aliran sesat lah..
atau di pergaulan biasa mengatakan pelakunya
SOK ALIM...
sehingga ia menjadi terasing...
Dan beruntunglah orang yang asing itu, karena ia terus berjuang memperbaiki Islamnya, memperbaiki kehidupanya, menjadi abdi Tuhannya, sementara yang lain hanya mengejar sesuatu yang keliatan nyata namun sebenarny sangat tidak jelas itu...
Mari sedikit berfikir, sedikit menggunakan sel-sel otak kita untuk berpacu intelektualitas...
dari hal-hal yang saya contohkan di atas, tentu kita sepakat dengan yang sudah jelas dalilnya, seperti berjabat tangan dengan non-mahram, tidak berpacaran, jilbab yang syar'i.
Kita sepakat itu wajib, silahkan lihat An-Nisa'a ayat 23 untuk masalah mahram.
Tapi pernahkah kita melakukan aksi nyata dari konsekuensi ayat itu? Idul Fitri kemarin, berapa orang non-mahram yang kita salami? atau bahkan sampai berpelukan, karena menganggap ia masih keluarga?
Masihkah anda berpacaran, dengan segala definisi yang tercangkup didalamnya?
Bagi yang sudah berhenti, semoga terus istiqomah...
Bagi anda yang putri/wanita/akhwat, sudah syar'ikah jilbab anda?
Apakah anda merasa pakaian anda tidak akan mengundang pandangan orang untuk melihat anda?
saudariku... berpakaianlah sederhana, baik itu warna, corak, motif dll
sedang permsalahan yang masih abu-abu
makan dengan tiga jari, celana di atas mata kaki (untuk putra), shalat harus berjamaah di masjid untuk laki-laki, rokok itu haram
mari kita gunakan logika berpikir
tentang
CINTA
dan
Idola
Orang yang mencintai orang lain, ia rela melakukan segala sesuatu untuk membuatnya bahagia, perintahnya ia turuti dengan sebaik-baiknya, ia selalu memikirkannya
CINTA kepada Alloh harus lebih besar dari itu...
Kita bahkan rela mati untuk Allah
Idola adalah sosok idaman yang ingin kita tiru perilakunya, karakternya, kebaikannya, prestasinya..
Idola kita adalah Rasulullah Sholallahu 'alayhi wassalam...
Tentu perlakuan kita mengidolakan beliau harus lebih dari sekedar Idola pemain sepak bola...
Dua hal ini, jika menjadi frame berpikir kita, maka kita akan maklum dengan orang yang pro terhadap
makan dengan tiga jari, celana di atas mata kaki, shalat harus berjamaah di masjid untuk laki-laki, rokok itu haram
Karena ia berusaha mencintai dan berusaha mengikuti idolanya dengan sebaik-baiknya, maka ia menganggap anjuran Rasul untuk makan dengan tiga jari (meski banyak ulama yang berpendapat itu bukan sunah, melainkan kebiasaan) sebagai sunah Nabi yang patut di ikuti.
Ia menganggap meninggikan celananya adalah bentuk pernyataan Cinta dan ketundukkannya kepada Alloh azza wajalla, hanya karena Rabb-nya mengatakan mubazir itu saudara syaitan, sedang syaitan sangat ingkar kepada Rabb-nya, maka ia tidak ingin terjebak pada kemubaziran melebihkan pakaiannya dibawah mata kaki. Kecuali perempuan, ia memang harus menutupnya.
Ia menganggap shalat berjama'ah sebagai sesuatu yang wajib, meski kebanyakan ulama menganggap itu sunnah muakkad (sunah mendekati wajib/sangat dianjurkan). Karena ia begitu CINTA kepada Alloh ta'ala dan begitu mengidolakan Rasulnya.
Ia pasti juga segera setuju bahwa rokok itu haram, karena merek rokok pasti ada embel-embel
"merokok dapat menyebabkan kangker, gangguan pernafasan, gangguan kehamilan dan janin, dst"
Sebab Alloh subhanahuwata'ala memperingatkan kita untuk menjauhkan diri dari bahaya, dari kesia-siaan juga. Jelas, rokok bikin kantong jebol...
Kalau sudah berfikirnya bagaimana mengungkapkan rasa Cinta kepada Alloh dan Rasulnya dan menjadikan Rasulullah sebagai idola, maka semangat untuk menerapkan Islam dalam kehidupan sehari-hari akan bertambah.
Tidak banyak orang yang berfikir seperti ini, maka bersiaplah untuk menjadi orang asing. Yang ketika kita mencoba untuk memanjangkan janggut, meninggikan celana, orang akan men-cap kita saudara teroris, atau minimal, sependapat dengan terorislah...
Kita juga akan terkesan rewel dengan sesuatu yang kecil, misalnya, melihat lampu kamar tidur tetangga kost yang menyala ketika penghuninya tidur, lalu kita matikan. Ternyata penghuni kamar menilai kita rewel. Melihat orang lain makan banyak, kemudian kita mengingatkan. Melihat orang lain membuang sampah sembarangan, kita juga bereaksi...
itu dalam hal-hal kecil, namun, orang akan sukses melakukan perbuatan besar kalau ia terbiasa memperhatikan hal-hal yang kecil. Karena, hal yang besar itu merupakan akumulasi hal-hal kecil. Sepakat?
Jadilah orang yang terus bersabar dan terus bersungguh-sungguh berislam, sudah cukup banyak coretan noda di wajah Islam, karena umatnya yang berperilaku tidak Islami. Seenaknya saja, mengatakan Islam seperti ini - seperti itu, tanpa dasar Ilmu. Orang-orang yang sekedar mempunyai Islam sebagai pelengkap identitas saja.
Biarkan orang-orang tahu, bahwa Islam adalah agama mulia, yang membuat orang menjadi baik akhlaknya, menjadi profesional orangnya, menjadi orang yang tangguh ditimpa masalah, menjadi orang yang solutif, menjadi orang yang paling bermanfaat bagi orang dan lingkungan disekitarnya.
Mari perbaiki amalan-amalan kewajiban kita, baik ibadah ritual maupun non ritual.
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنَّ اللهَ تَعَالَى قَالَ: مَنْ عَادَى لِيْ وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْـتُهُ بِالْحَرْبِ ، وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِى بِشَيْئٍ أَحَبُّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْـتُهُ عَلَيْهِ ، وَلاَ يَزَالُ عَبْدِى يَتَقَرَّبٌ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبُّهُ ، فَـإِذَا أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِى يَسْمَعُ بِهِ ، وَبَصَرَهُ الَّذِى يُبْصِرُ بِهِ ، وَيَدَهُ الَّتِى يَبْطِشُ بِهَا ، وَرِجْلَهُ الَّتِى يَمْشِى بِهَا ، وَلَئِنْ سَأَلَنِى لأُعْطِيَنَّهُ ، وَلَئِنِ اسْتَعَاذَنِى لأُعِيْذَنَّـهُ .
(رَوَاهُ الْبُخَارِى)
Dari Abi Hurairah RA katanya, telah bersabda RasuLullah saw : Sesungguhnya Allah swt telah berfirman: Barangsiapa yang menyakiti wali-Ku , maka Aku isytiharkan perang kepadanya. Tidaklah hamba-Ku mendekati-Ku dengan suatu pekerjaan yang lebih Aku sukai daripada dia mengerjakan apa yang Aku telah fardhukan keatasnya. Dan sentiasalah hamba-Ku mendekatkan dirinya kepada-Ku dengan melakukan yang sunat sehingga Aku cinta kepadanya. Maka apabila Aku telah mencintainya, adalah Aku-lah yang menjadi pendengarannya yanq ia mendengar dengannya, dan penglihatannya yang ia melihat dengannya, dan tangannya yang ia tamparkan dengannya, dan kakinya yang ia berjalan dengannya; Dan sesungguhnya, jika ia meminta kepada-Ku, nescaya Aku berikan kepadanya; Dan sesunggunya, jika ia memohon perlindungan kepada-Ku nescaya Aku berikan perlindungan kepadanya.
( Hadis Qudsi – Riwayat Imam al-Bukhari )
http://alloh-only.blogspot.com
Teruslah menjadi seorang pejuang!!!
Dan beruntunglah orang yang asing itu, karena ia terus berjuang memperbaiki Islamnya, memperbaiki kehidupanya, menjadi abdi Tuhannya, sementara yang lain hanya mengejar sesuatu yang keliatan nyata namun sebenarny sangat tidak jelas itu...
Mari sedikit berfikir, sedikit menggunakan sel-sel otak kita untuk berpacu intelektualitas...
dari hal-hal yang saya contohkan di atas, tentu kita sepakat dengan yang sudah jelas dalilnya, seperti berjabat tangan dengan non-mahram, tidak berpacaran, jilbab yang syar'i.
Kita sepakat itu wajib, silahkan lihat An-Nisa'a ayat 23 untuk masalah mahram.
Tapi pernahkah kita melakukan aksi nyata dari konsekuensi ayat itu? Idul Fitri kemarin, berapa orang non-mahram yang kita salami? atau bahkan sampai berpelukan, karena menganggap ia masih keluarga?
Masihkah anda berpacaran, dengan segala definisi yang tercangkup didalamnya?
Bagi yang sudah berhenti, semoga terus istiqomah...
Bagi anda yang putri/wanita/akhwat, sudah syar'ikah jilbab anda?
Apakah anda merasa pakaian anda tidak akan mengundang pandangan orang untuk melihat anda?
saudariku... berpakaianlah sederhana, baik itu warna, corak, motif dll
sedang permsalahan yang masih abu-abu
makan dengan tiga jari, celana di atas mata kaki (untuk putra), shalat harus berjamaah di masjid untuk laki-laki, rokok itu haram
mari kita gunakan logika berpikir
tentang
CINTA
dan
Idola
Orang yang mencintai orang lain, ia rela melakukan segala sesuatu untuk membuatnya bahagia, perintahnya ia turuti dengan sebaik-baiknya, ia selalu memikirkannya
CINTA kepada Alloh harus lebih besar dari itu...
Kita bahkan rela mati untuk Allah
Idola adalah sosok idaman yang ingin kita tiru perilakunya, karakternya, kebaikannya, prestasinya..
Idola kita adalah Rasulullah Sholallahu 'alayhi wassalam...
Tentu perlakuan kita mengidolakan beliau harus lebih dari sekedar Idola pemain sepak bola...
Dua hal ini, jika menjadi frame berpikir kita, maka kita akan maklum dengan orang yang pro terhadap
makan dengan tiga jari, celana di atas mata kaki, shalat harus berjamaah di masjid untuk laki-laki, rokok itu haram
Karena ia berusaha mencintai dan berusaha mengikuti idolanya dengan sebaik-baiknya, maka ia menganggap anjuran Rasul untuk makan dengan tiga jari (meski banyak ulama yang berpendapat itu bukan sunah, melainkan kebiasaan) sebagai sunah Nabi yang patut di ikuti.
Ia menganggap meninggikan celananya adalah bentuk pernyataan Cinta dan ketundukkannya kepada Alloh azza wajalla, hanya karena Rabb-nya mengatakan mubazir itu saudara syaitan, sedang syaitan sangat ingkar kepada Rabb-nya, maka ia tidak ingin terjebak pada kemubaziran melebihkan pakaiannya dibawah mata kaki. Kecuali perempuan, ia memang harus menutupnya.
Ia menganggap shalat berjama'ah sebagai sesuatu yang wajib, meski kebanyakan ulama menganggap itu sunnah muakkad (sunah mendekati wajib/sangat dianjurkan). Karena ia begitu CINTA kepada Alloh ta'ala dan begitu mengidolakan Rasulnya.
Ia pasti juga segera setuju bahwa rokok itu haram, karena merek rokok pasti ada embel-embel
"merokok dapat menyebabkan kangker, gangguan pernafasan, gangguan kehamilan dan janin, dst"
Sebab Alloh subhanahuwata'ala memperingatkan kita untuk menjauhkan diri dari bahaya, dari kesia-siaan juga. Jelas, rokok bikin kantong jebol...
Kalau sudah berfikirnya bagaimana mengungkapkan rasa Cinta kepada Alloh dan Rasulnya dan menjadikan Rasulullah sebagai idola, maka semangat untuk menerapkan Islam dalam kehidupan sehari-hari akan bertambah.
Tidak banyak orang yang berfikir seperti ini, maka bersiaplah untuk menjadi orang asing. Yang ketika kita mencoba untuk memanjangkan janggut, meninggikan celana, orang akan men-cap kita saudara teroris, atau minimal, sependapat dengan terorislah...
Kita juga akan terkesan rewel dengan sesuatu yang kecil, misalnya, melihat lampu kamar tidur tetangga kost yang menyala ketika penghuninya tidur, lalu kita matikan. Ternyata penghuni kamar menilai kita rewel. Melihat orang lain makan banyak, kemudian kita mengingatkan. Melihat orang lain membuang sampah sembarangan, kita juga bereaksi...
itu dalam hal-hal kecil, namun, orang akan sukses melakukan perbuatan besar kalau ia terbiasa memperhatikan hal-hal yang kecil. Karena, hal yang besar itu merupakan akumulasi hal-hal kecil. Sepakat?
Jadilah orang yang terus bersabar dan terus bersungguh-sungguh berislam, sudah cukup banyak coretan noda di wajah Islam, karena umatnya yang berperilaku tidak Islami. Seenaknya saja, mengatakan Islam seperti ini - seperti itu, tanpa dasar Ilmu. Orang-orang yang sekedar mempunyai Islam sebagai pelengkap identitas saja.
Biarkan orang-orang tahu, bahwa Islam adalah agama mulia, yang membuat orang menjadi baik akhlaknya, menjadi profesional orangnya, menjadi orang yang tangguh ditimpa masalah, menjadi orang yang solutif, menjadi orang yang paling bermanfaat bagi orang dan lingkungan disekitarnya.
Mari perbaiki amalan-amalan kewajiban kita, baik ibadah ritual maupun non ritual.
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنَّ اللهَ تَعَالَى قَالَ: مَنْ عَادَى لِيْ وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْـتُهُ بِالْحَرْبِ ، وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِى بِشَيْئٍ أَحَبُّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْـتُهُ عَلَيْهِ ، وَلاَ يَزَالُ عَبْدِى يَتَقَرَّبٌ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبُّهُ ، فَـإِذَا أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِى يَسْمَعُ بِهِ ، وَبَصَرَهُ الَّذِى يُبْصِرُ بِهِ ، وَيَدَهُ الَّتِى يَبْطِشُ بِهَا ، وَرِجْلَهُ الَّتِى يَمْشِى بِهَا ، وَلَئِنْ سَأَلَنِى لأُعْطِيَنَّهُ ، وَلَئِنِ اسْتَعَاذَنِى لأُعِيْذَنَّـهُ .
(رَوَاهُ الْبُخَارِى)
Dari Abi Hurairah RA katanya, telah bersabda RasuLullah saw : Sesungguhnya Allah swt telah berfirman: Barangsiapa yang menyakiti wali-Ku , maka Aku isytiharkan perang kepadanya. Tidaklah hamba-Ku mendekati-Ku dengan suatu pekerjaan yang lebih Aku sukai daripada dia mengerjakan apa yang Aku telah fardhukan keatasnya. Dan sentiasalah hamba-Ku mendekatkan dirinya kepada-Ku dengan melakukan yang sunat sehingga Aku cinta kepadanya. Maka apabila Aku telah mencintainya, adalah Aku-lah yang menjadi pendengarannya yanq ia mendengar dengannya, dan penglihatannya yang ia melihat dengannya, dan tangannya yang ia tamparkan dengannya, dan kakinya yang ia berjalan dengannya; Dan sesungguhnya, jika ia meminta kepada-Ku, nescaya Aku berikan kepadanya; Dan sesunggunya, jika ia memohon perlindungan kepada-Ku nescaya Aku berikan perlindungan kepadanya.
( Hadis Qudsi – Riwayat Imam al-Bukhari )
http://alloh-only.blogspot.com
Teruslah menjadi seorang pejuang!!!