Pokoknya, surga itu harga mati deh, ndak bisa ditawar-tawar...
Bandingkan dengan hidup di dunia. Ndak ada yang enak.
Jadi anak-anak ndak selalu enak, selalu diatur-atur orang tua, dilarang begini, disuruh begitu, jail sedikit kena marah. Ndak mandi sore, kena marah, ndak enak deh pokoknya...
Jadi anak sekolah juga sama. Sama-sama ndak enak. Berangkat pagi, pulang sore, PRnya banyak, pelajarannya bikin pening, gurunya ada yang suka marah, harus pake seragam, banyak aturan . . . ndak enak deh pokoknya
source : http://warisanindonesia.com/wimedia/2011/06/sengsara-membawa-nikmat.jpg
Jadi mahasiswa, sama juga. Siapa bilang lebih enak, gara-gara ndak usah pake seragam, berangkat kuliah lebih bebas. Jauh dari orang tua. Tapi mahasiswa kudu siap jadi orang dewasa, diminta tanggungjawab, harus punya idealisme, harus berjuang untuk eksistensi dirinya. Mahasiswa itu super banget lho tanggungjawabnya, sampai-sampai mahasiswa itu bisa bikin presiden lengser dari kursi anget dan kinclongnya itu.
Kadang ada yang bilang enak jadi mahasiswa, maen game seharian ndak ada yang protes, lha iya, wong jauh dari orang tua. Tapi nanti kan kalau nilainya jeblok, baru tuh berasa, bapak-ibunya bak bison ngamuk di tengah-tengah pasar. Ditambah lagi kalau sudah di semester tua, kuping harus siap2 pedes dengan pertanyaan sakti "kapan lulus?", apalagi kalau yang tanya adek angkatan. hmmm...
Jadi mahasiswa aktivis rohis atau bem juga sama, meskipun aktivitasnya segunung, jalan-jalan tiap bulan. Rihlah berkedok tarbiyah jasadiyah, atau touring berkedok studi banding. Tetap saja, ndak enak, soalnya masih mikir tanggung jawab, masadepan, skripsi, nilai, dan "kapan nikah"...
Mahasiswa ibarat manusia setengah matang, sedang enak-enaknya, eh ternyata ditunggu untuk disantap
Sudah menikah juga sama, ndak enak, mikir nafkah, mikir tanggungan anak istri, bayar kontrakan rumah, sosialisasi sama tetangga, jadwah jaga ronda, nyumbang kalau tetangga hajatan. hmm saya belum pengalaman, tentang ini, tapi jelas kelihatan ndak enaknya...
Jadi orang kaya juga sama, kaya bannget, bisa stress, kapan bahagianya. Kaya-nya nanggung juga stress, aduh, belum mapan nih bisnisnya . . .
Sudah tua juga sama ndak enak, mulai pikun, mulai diangggap remeh sama anak, lingkungan dan keluarga. Badan mulai rontoh, mulai pikun, jalan susah, tidur ndak nyenyak . . .
Pokoknya, banyak deh keluhannya kalau di dunia, silahkan tambah sendiri kalau mau,
makanya
SURGA yang kekal, ndak boleh sampai lolos, HARUS DAPAT
Sabar dengan semua ketidak-nyamanan di dunia, bersyukur dengan apa yang ada, lalu gunakan untuk mendapatkan akirat, untuk mendapatkan ridho Allaah, lalu bersenang-senang di surga, selama-lamanya
sepahit apapun hidupmu, tak masalah, karena selalu ada hari akhirat yang lebih baik, bagi orang-orang yang pantas
المؤمن في الدنيا كالأسير يسعى في فكاك رقبته
Mukmin di dunia bagai tawanan yang berjalan, dengan belenggu di lehernya.
-Hasan Al Bashri-