Archives

Free Ebook Dr. Majid Irsan Al-Kilani Misteri Masa Kelam Islam dan Kemenangan Perang Salib. Refleksi 50 Tahun Gerakan Dakwah Para Ulama untuk Membangkitkan Umat dan Merebut Palestina.

as


Shalahudin dan kemenangan perang salib merupakan bagian sejarah yang penting untuk dikaji. Namun kajian-kajian terhadap sejarah kemenangan perang salib ini, menurut Majid Irsan Al Kailani, seringkali sekedar menonjolkan aspek figuritas atau heroisme militer untuk memahaminya. Pendekatan seperti ini memiliki kelemahan. Setidaknya model pendekatan seperti ini akan menjauhkan perhatian dari penyakit utama yang ada dalam tubuh umat yang menciptakan mentalitas layak terbelakang dan kalah (al qabiliyah li at takhalluf wal hazimah). Pemahaman yang menonjolkan aksi individu juga bisa menjauhkan umat dari peran yang harus mereka ambil, mengandalkan atau menunggu-nunggu munculnya figur pemimpin untuk menyelesaikan masalah.

Studi yang dilakukan oleh Majid Irsan Al Kailani dalam Hakadza Zhahara Jilu Shaluddin Wa Hakadza ‘Adat Al Quds memberikan kita perspektif bagaimana perubahan sosial (atau rekonstruksi sosial) selama lima puluh tahun (jarak antara jatuhnya Al Quds ke tangan tentara Salib Eropa hingga kembali ke tangan Umat Islam) memberikan andil besar dalam melahirkan generasi Shalahudin. Shalahudin adalah wakil utama generasi hasil pendidikan atau gerakan reformasi (ishlah) sebelumnya.


Filsafat Sejarah

Majid Irsan Al Kailani menyandarkan penelitiannya pada filsafat sejarah berikut. Filsafat sejarah ini, hemat saya, merupakan filsafat sejarah Bennabi-an (filsafat sejarah berdasarkan pandangan-pandangan yang awal sekali dikemukakan oleh Bennabi).

  1. Sebuah masyarakat terdiri dari tiga elemen utama; pemikiran (afkar), individu manusia (asykhas) dan benda atau materi (asy-ya’). Masyarakat mengalami kesehatan jika individu dan materi berporos pada pemikiran yang benar.
  2. Matarantai kepelakuan manusia bermula dari niat, pemikiran dan kemauan yang kemudian menjelma menjadi perilaku praktis. Sehingga munculnya fenomena sosial berawal dari muatan-muatan pemikiran yang kemudian melahirkan tujuan, disusul kemauan yang kemudian melahirkan perilaku praktis.
  3. Perubahan sosial memiliki pola. Pola perubahan itu bermula dari perubahan yang ada pada diri manusia disusul perubahan pada bidang sosial, ekonomi, politik, militer dst, Muatan yang ada pada diri manusia meliputi pemikiran, nilai, budaya, kebiasaan dan tradisi. Perubahan pada diri (baik menuju keadaan lebih baik dan buruk) untuk efektif berlaku secara kolektif. Sejarah perubahan diri ini dapat dilacak pada keterkaitan perubahan pendidikan (pemikiran) dan fenomena-fenomena sosial yang mengikutinya. Dalam praktek strategi perubahan yang dilakukan bergantung dengan unsur keikhlasan dan ketepatan (strategi).


Pola Pemikiran Umat Menjelang Serangan Kaum Salib

Berdasarkan filsafat sejarah di atas, Majid Irsan, merekonstruksi kondisi atau pola pemikiran yang berkembang pada masyarakat muslim menjelang serangan kaum Salib. Hal pertama yang menjadi catatannya adalah terjadinya perpecahan pemikiran islam dalam tubuh umat. Fenomena ini bisa dideskripsikan pada munculnya mazhabisme (komunalisme pemikiran atau pemikiran partisan) yang berselisih secara hebat kala itu, dalam aspek aqidah maupun cabang fiqh. Perselisihan mazhab anarkis ini berdampak pada pola pemikiran yang dibentuk atas umat, rusaknya tujuan pendidikan, serta perpecahan dan anarkisme sosial-politik. Selanjutnya pola pemikiran tasawuf dan filsafat yang menyimpang juga memberikan andil besar dalam memformat pola pemikiran umat ketika itu. Iklim pemikiran seperti ini kemudian menjadikan institusi-institusi pemikiran Islam mengalami kejumudan dan menyimpang dari misinya untuk mengarahkan umat.

Dampak Sosial Politik Pola Pemikiran Umat Menjelang Serangan Kaum Salib

Pola pemikiran di atas kemudian memberi dampak pada fenomena sosial umat. Rusaknya aspek ekonomi, karena tidak terformat secara tepat oleh pemikiran, dalam bentuk kemewahan sebagian kalangan konglomerat dan penguasa yang amat kontras dengan kemiskinan banyak rakyat, inflasi yang tinggi. Fenomena kelaparan menjadi gejala yang banyak terjadi kala itu. Anarkisme sosial karena perselisihan antar mazhab muncul dalam bentuk kekerasan-kekerasan yang muncul. Demikian pula aspek politik umat. Tidak banyak tokoh yang memiliki kelaikan untuk menjadi pemimpin umat kala itu. Perpecahan, perseteruan dan kudeta politik merupakan fenomena.
Dalam kondisi seperti ini serangan kaum Salib datang. Secara internal (pemikiran, sosial, politik, ekonomi dan militer) umat tidak memiliki kesiapan. Tidak ada pertolongan yang bisa diberikan untuk umat di sekitar Al Quds ketika itu.

Gerakan Ishlah (Reformasi)

Usaha untuk melakukan reformasi di tubuh umat pasca serangan tentara Salib berusaha dilakukan oleh beberapa tokoh melalui jalur politik, seperti yang dilakukan oleh Nizham Al Muluk. Tetapi efektifitasnya tidak berjalan.
Fase Pertama

Gerakan ishlah (reformasi) selanjutnya, yang dipelopori oleh Imam Ghazali, menggunakan metode al insihab wal ‘audah untuk melakukan rekonstruksi umat. Metodologi ini dilakukan melalui mundur dari lingkungan sosial politik yang penuh syubuhat, memfokuskan pada upaya membenahi diri untuk mengevaluasi dan memperbarui pemikiran, dan kemudian kembali (al a’udah) ke tengah masyarakat dan memulai proses ishlah.

Gerakan Imam Ghazali ini tidak menyentuh secara langsung jihad untuk membebaskan Al Quds, tetapi lebih ditekankan pada kritik diri untuk mengatasi kondisi kelayakan untuk kalah dari tubuh umat dengan melakukan rekonstruksi pemikiran sebagai langkah awalnya. Selanjutnya Imam Ghazali melakukan kritik sosial atas umat; mulai dari ulama-ulamanya, pemimpin-pemimpin sosial politiknya hingga masyarakat pada umumnya. Imam Ghazali juga mendirikan madrasah untuk mendidik kader-kader umat masa depan, dengan pola pemikiran yang baru.


Fase Kedua

Pada fase kedua ini pengaruh Imam Ghazali diteruskan oleh Syaikh Abdul Qadir Al Jilani dengan madrasah dan gerakan reformasinya. Aspek yang ditekankan sama seperti yang ditekankan oleh Imam Ghazali, dengan modifikasi strategi tertentu. Fase kedua reformasi ini persebaran madrasah islah menjadi kian masif dan distributif. Madrasah pusat (seperti madrasah Abdul Qadir Al Jilani) menjadi pusat pendidikan utama (kaderisasi), madrasah model ini tersebar di banyak kota-kota besar dunia Islam timur ketika itu. Sedangkan madrasah-madrasah yang terletak di daerah pedesaan berfungsi untuk membimbing umat.


Dampak Reformasi

Ketika Nurudin Zanki dan Shalahudin Al Ayyubi melakukan reformasi sosial politik ketika itu banyak alumni-alumni madrasah di atas yang mengisi banyak posisi penting. Para ulama (cendekiawan) bergabung dalam institusi politik dan militer. Masyarakat juga sudah memiliki kesiapan untuk menerima reformasi itu. Rekonstruksi sosial-ekonomi-politik kemudian menjadi mudah untuk dilakukan. Puncaknya adalah pada jihad militer untuk mengembalikan Al Quds ke pangkuan umat dengan keberhasilan yang spektakuler.


Catatan Rujukan
Menurut saya pemikiran filsafat sejarah yang mempengaruhi metodologi penulisan buku Dr. Majid Irsan Al Kailani ini bisa dilacak sampai ke Malik Bennabi [dan atau Jaudat Said] . Walaupun dalam daftar referensi di buku ini buku-buku Bennabi tidak disebutkan. Nama Bennabi muncul sekali ketika membahas gerakan reformasi Imam Ghazali ketika Dr. Kailani mengutip konsep Bennabi mengenai qabiliyah lil isti’mar (kelayakan untuk dijajah).
Edisi bahasa arab buku ini juga diterbitkan oleh IIIT, Virginia, USA. 1995.

link unduhannya
https://drive.google.com/file/d/1GQlRHET3mEvNuIFMeAWBf6g84rCSloyL/view?usp=sharing

These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati

Free Download Ebook DUNIA SOPHIE - SOPHIE VERDEN - Bahasa Indonesia - LENGKAP - no HIDDEN PAGE


Filsafat, sebagian orang tahu, namun tidak kenal.

Buku yang diunggah ini merupakan buku pengantar mengenal filsafat yang ringan, namun cukup berkualitas. Buku yang ditulis seperti novel ini telah berhasil menyajikan filsafat secara mudah, dan gamblang, sekaligus menarik untuk dibaca. Namun tentu saja pembaca yang pintar perlu berhati-hati. Sudut pandang filsafat yang digunakan, yang membumbui pemikiran-pemikiran di sana berasal dari barat, peradaban non-islam. Maka sebelum membaca, siapkanlah diri anda agar menjadi pembaca yang tidak mudah terpengaruh dan percaya dengan isi yang tidak benar.

sya ambilkan resensi buku dari kompasiana
http://media.kompasiana.com/buku/2013/08/19/dunia-sophie-ini-buku-yang-indah-584743.html

Judul Asli: Sophie’s World
Judul terjemahan : Dunia Sophie
Pengarang: Jostein Gaarder
Tebal : 561 halama
Penerbit : Mizan
Tahun Terbit :1996
- ini buku yang indah.. -
Setelah membaca sampai bab terakhir, inilah kalimat yang terpikirkan olehku untuk menggambarkan makna buku ini.

Dunia sophie adalah sebuah novel filsafat. berkisah tentang seorang gadis berusia 14 tahun yang sebelumnya hidup dengan wajar seperti anak-anak seusianya, hingga suatu ketika ia dikirimi surat misterius berisi pertanyaan-pertanyaan filsafat. Selanjutnya buku ini akan membawa kita ke dalam dunia filsafat, menembus sejarah mulai dari masa jahiliyah dimana orang-orang hanya percaya pada dewa hingga masa dimana kita berdiri saat ini.

Selama perjalanan kita akan disuguhi hidangan berupa pertanyaan-pertanyaan filosofis seperti; “siapa aku?”, “dari mana datangnya dunia ini?” dan tak jarang kita harus berhadapan dengan banyak pemikiran manusia untuk berusaha mencari tuhan.

Novel ini sangat padat makna dalam setiap kalimatnya, karena dalam novel ini juga ada banyak sekali kalimat berharga hasil pemikiran para filsuf seperti, socrates, plato, aristoteles, descartes, spinoza, hume, kant, hegel, marx, darwin, dll. yang bisa digaris bawahi.

Meskipun sebagian besar novel ini berisi bab-bab filsafat tapi untuk ukuran sebuah buku filsafat, penggunaan bahasa dan sudut pandang yang digunakan penulis membuat filsafat itu lebih mudah dipahami ketimbang kita harus membaca buku teks yang bahasanya sangat rumit.

Siapa pun yang tidak ingin keluar dari zona nyaman pemikirannya, tidak ingin Tuhannya diusik, tidak ingin ideologi yang sudah dibangun bertahun-tahun hancur, tidak ingin mengetahui makna hidup ini dan tidak ingin mengerutkan kening untuk menemui pertanyaan-pertanyaan filsafat lebih baik jangan membaca satu kalimat pun dari buku ini.

tapi jika seseorang suka berpetualang di alam buku dan bersikeras membacanya dari awal hingga akhir, selamat menjadi individu baru yang lebih memahami hidup ini.

Untuk yang terakhir, ada 1 hal dengan tegas ingin kukatakan jika kau membaca novel dunia sophie;
“jangan lupa untuk kembali ke kehidupan nyata..”

mungkin lebih baik kau membawa roti yang banyak, tapi bukan untuk menjadi cemilan ketika kau duduk manis membaca novel ini, melainkan untuk menabur remahnya di sepanjang perjalanan karena bisa jadi pikiranmu tersesat dalam jalan filsafat dan tidak tahu kemana harus pulang.. ^^

Beberapa potongan kalimat dalam novel ini:
“kamu tidak dapat merasakan hidup tanpa menyadari bahwa kamu nantinya harus mati. Namun sama mustahilnya bagi kita untuk menyadari bahwa kita harus mati tanpa memikirkan betapa menakjubkannya hidup itu.”

“pada suatu titik, sesuatu pasti berasal dari ketiadaan. Lalu bagaimana dengan tuhan sendiri? Apakah Dia menciptakan dirinya sendiri dari ketiadaan”

“orang yang tidak dapat mengambil pelajaran dari masa tiga ribu tahun, berarti dia hidup tanpa memanfaatkan akalnya”
-goethe- 

“kejahatan adalah ‘ketiadaan tuhan.’ Kejahatan itu tidak memiliki keberadaan yang mandiri. ia adalah sesuatu yang tidak ada, sebab ciptaan tuhan sesungguhnya hanya kebaikan.”

“Sebuah benda akan tetap berada dalam keadaannya, diam atau bergerak, selama tidak ada kekuatan luar yang memaksanya untuk berubah.”
-galileo lallilei- 

“ketika kita bermimpi, kita merasa sedang mengalami kenyataan. Apa yang memisahkan perasaan kita ketika kita terjaga dan perasaan kita dalam mimpi?”

“Langit berbintang diatasku dan hukum moral di dalam diriku.”

“Seniman menciptakan realitasnya sendiri sebagaimana Tuhan menciptakan dunia.”

“Kamu tidak dapat mengatakan bahwa pemikiran tertentu benar selama-lamanya. Tapi pemikiran itu bisa jadi benar dari tempat kamu berdiri.”


LINK UNDUHANNYA
 https://docs.google.com/file/d/0B8e2CzaWKTmqWUthUnpMX2tJWDQ/edit

These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati

Followers!!