Archives

Menjadi seorang pemimpin yang dicintai

Menjadi seorang pemimpin adalah amanah yang besar, apapun bentuk kepemimpinan itu. Mulai dari pemimpin atas diri kita, menjadi pemimpin keluarga, pemimpin di kelas, HMJ, atau presiden bahkan yang lebih tinggi dari itu. Maka kesungguhan dan keseriusan adalah hal mutlak ketika kita menjadi seorang pemimpin. Jangan sampai pada masa pengumpulan LPJ kita nanti, LPJ tersebut ditolak karena kita dianggap tidak becus melaksanakan tugas kita. Baik itu LPJ ketika didunia, maupun LPJ akhir kita di yaumul akhir kelak. Sebelum kita melaksanakan tugas kita sebagai pemimpin, pastikan hulu dan muara dari kepemimpinan kita adalah untuk Allah subhanahuwata'ala semata . . .

Dalam suatu hadist disebutkan bahwa : "Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang paling dicintai oleh rakyatnya.". Hal ini tentu sangat masuk akal. Pemimpin yang dicintai oleh rakyatnya akan mendapat dukungan penuh ketika ia melaksanakan tugasnya. Rakyatnya akan memberi perhatian yang lebih kepada setiap keputusan yang diambil oleh pemimpinnya, dan tentu saja rakyat akan patuh kepada pemimpin tersebut.

Jika kita analogikan untuk lingkup kepemimpinan yang lebih kecil, di kelas misalnya, Seorang ketua kelas yang dihormati dan dicintai akan lebih mudah mengontrol kelasnya, dan lebih mudah melaksanakan tugas-tugasnya, karena adanya dukungan dari kelasnya. Ketika sang ketua melakukan kesalahan pun, akan segera muncul perbaikan dari penghuni kelas, baik berupa saran maupun kritik. Inilah pentingnya menjadi seorang pemimpin yang dicintai.

Untuk menjadi seorang pemimpin yang dicintai adalah penting kita selalu berusaha mendekatkan diri kepada Allah, selalu beribadah dengan sungguh-sungguh dan selalu memperbaiki diri. Tanpa daya dan upaya dari Allah, usaha kita untuk menjadi orang yang dicintai adalah mustahil . . . Setelah itu ikhtiar sekuat tenaga . . .

Agar kita bisa menjadi seorang pemimpin yang dicintai, kita perlu belajar bergaul dan menjadi orang yang diterima dengan baik dan menadi orang yang dicintai dalam lingkungan sosial kita. Satu hal penting yang harus kita ingat ketika kita bergaul (termasuk dalam menjadi pemimpin) adalah :

"Kita tidak mungkin meminta/memaksa orang lain mengubah sikapnya kepada kita! Tetapi justru kitalah yang harus berubah, dan bersikap lebih baik kepada orang lain!"

Dalam buku "Adab Bergaul, agar dicintai Allah dan kemudian dicintai manusia" karya Fariq bin Gasim Anuz disebutkan beberapa sikap yang disukai oleh manusia yang harus kita perhatikan dan kita terapkan yaitu :

  1. Manusia suka kepada orang yang memberi perhatian kepada orang lain
  2. Manusia suka kepada orang yang mau mendengar ucapan mereka
  3. Manusia suka kepada orang yang menjauhi debat kusir
  4. Manusia suka kepada orang yang memberikan penghargaan dan penghormatan kepada orang lain
  5. Manusia suka kepada orang yang memberi kesempatn orang lain untuk maju
  6. Manusia suka kepada orang yang tahu berterimakasih atau suka membalas kebaikan
  7. Manusia suka kepada orang yang menjaga perasaan orang lain
dan disebutkan pula sikap-sikap yang harus dihindari ketika kita bergaul dan menjadi pemimpin yaitu :
  1. Manusia tidak suka diberi nasehat dihadapan orang lain
  2. Manusia tidak suka diberi nasihat secara langsung
  3. Manusia tidak suka kepada orang yang selalu memojokkannya dengan kesalahan-kesalahannya
  4. Manusia tidak suka kepada orang yang tidak pernah melupakan kesalahan orang lain
  5. Manusia tidak suka kepada orang yang sombong
  6. Manusia tidak suka kepada orang yang terburu-buru memvonis orang lain
  7. Manusia tidak suka kepada orang yang mempertahankan kesalahannya atau orang yang berat untuk merujuk kepada kebenaran setelah dia meyakini kebenaran itu
  8. Manusia tidak suka kepada orang yang menisbatkan kebaikan kepada dirinya dan menisbatkan kejelekan kepada orang lain.
Sikap-sikap diatas perlu menjadi perhatian kita baik ketika mejadi seorang pemimpin agar dicintai oleh yang dipimpin maupun dalam bergaul dalam lingkungan sosial kita. Namun sekali lagi, yang mejadi fokus kita adalah Allah semata, hanya untuk Ia-lah kita mengemban amanah ini. Menjadi orang yang dicintai adalah suatu pelengkap agar kita mampu menjalankan amanah dengan baik. Terus sempurnakan ikhtiar, terus belajar, berdoa dan mendekatkan diri kepada Allah subhanahuwata'ala.

Allahu ta'ala a'lam

These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati

Islam dan Feminisme - Peringatan Hari Kartini 21 April

Bismillahirohmanirrohiim . . .
Beberapa waktu lalu kita telah merayakan tanggal 21 april sebagai hari Kartini, yang ditandai dan disemarakkan oleh berbagai upacara peringatan di sekolah-sekolah (yang petugas upacara adalah siswa perempuan), dan berbagai hal-hal yang dikaitkan dengan kesetaraan gender dan kesetaraan seksual. Beberapa hal yang cukup nyleneh pun terjadi pada perayaan hari kartini seperti seorang wanita menjadi supir bus kota.
Benarkah perayaan hari Kartini sesuai dengan hal-hal nyeleneh seperti itu? adakah kaitan antara ideologi feinisme dengan apa yang diperjuangkan oleh pahlawan kita RA Kartini? Bagaimana pandangan Islam terhadap feminisme dan kesetaraan gender?

"Malulah aku terhadap keangkaraanku. Aku renungi dan pikirkan keadaanku sendiri, dan di luar sana begitu banyak derita dan kemelaratan melingkungi kami! Seketika itu juga seakan udara menggetar oleh ratap tangis, erang dan rintih orang-orang di sekelilingku. Dan lebih keras daripada erang dan rintih itu, mendesing dan menderu di kupingku: Kerja! Kerja! Kerja! Perjuangkanlah kebebasanmu! Baru kemudian kalau kautelah bebaskan dirimu sendiri dengan kerja, dapatlah kau menolong yang lain-lain! Kerja! Kerja! Aku dengar itu begitu jelas, nampak tertulis di depan mataku...”.

Begitulah tulisan Kartini yang ditujukan kepada sahabatnya Ny. Abendanon yang kemudian dibukukan dalam Door Duisternis tot

Licht : Gedachten Over en Voor Het Javaansche Volk van Raden Ajeng Kartini (diterbitkan oleh G.C.T. van Dorp & Co) dan diterjemahkan oleh Armijn Pane menjadi ”Habis Gelap Terbitlah Terang”.Dalam surat-surat yang ditujukan untuk sahabat-sahabatnya di Belanda tersebut, Kartini tidak hanya mengungkapkan keresahannya terhadap akses perempuan ke pendidikan, namun juga mengungkapkan keresahannya terhadap struktur kelas, feodalisme, praktek-praktek poligami bahkan pendefinisian perempuan sebagai ibu dan istri. Seperti kata Sulistiyowati Irianto, Kartini adalah seorang cendekia pada zamannya, karena pemikiran feminis sudah dia baca sejak usia sangat muda (Kompas, 16 April 2007).

Mari kita cermati kembali apakah benar paham feminisme itu yang diperjuangkan oleh Kartini?
apa sih feminisme itu??
Pengertian feminisme menurut Murtada Mutaharri adalah "suatu kesadaran akan penindasan dan pemerasan terhadap perempuan dalam masyarakat, baik itu di tempat kerja ataupun dalam keluarga, serta tindakan sadar oleh perempuan dan laki-laki untuk mengubah keadaan tersebut". Artian feminisme sedemikian ini biasanya tidak pilah dari artian gender; yaitu "kesadaran akan ketidakadilan gender yang menimpa para perempuan baik dalam keluarga maupun dalam masyarakat, dan tindakan sadar oleh perempuan ataupun laki-laki untuk mengubah keadaan tersebut".
Dalam Wikipedia, feminisme (tokohnya disebut Feminis) adalah sebuah gerakan perempuan yang menuntut emansipasi atau kesamaan dan keadilan hak dengan pria. http://id.wikipedia.org/wiki/Feminisme

Adanya gerakan feminisme ini nampakya cukup beralasan mengingat sejarah mengenai hak-hak perempuan yang terlalu rendah dibandingkan dengan laki-laki memang tidak baik. Pada sebagian bangsa Yahudi, seorang bapak diperbolehkan menjual anak perempuannya. Di Eropa, perempuan dipaksa menikah dengan lebih satu laki-laki (poliandri). Di Jazirah Arab, lahirnya bayi perempuan adalah kehinaan bagi keluarganya sehingga layak dikubur hidup-hidup. Di Mesir dan Persia , perlakuan terhadap perempuan tak kalah sadisnya.Kaum perempuan diperlakukan layaknya budak, yang dapat diperintah dan bahkan diperjualkan.

Berangkat dari pengalaman itulah gerakan feminisme muncul. Tercatat dalam sejarah terjadi dua kali gelombang pergerakan feminisme (Wikipedia). Melihat alasan-alasan tersebut mungkin kita beranggapan tidak ada salahnya kaum feminisme meneriakkan suara-suara mereka. Namun bila kita cermati lebih lanjut, tuntutan dari feminisme ternyata memberikan dampak negatif pada kaum perempuan dan juga pada kondisi sosial masyarakat. hal ini karena adanya pada perkembangannya kemudian paham feminisme berkembang terlalu berlebihan, sepert contohnya adalah pembebasan sama sekali perempuan (bahwa pemilikan suami atas istri dihapuskan, masyarakat yang tanpa kelas dimana perempuan dan wanita dianggap sama saja dalam semua hal). Bahwa perempuan tidak dibatasi oleh apapun kecuali kemampuannya, batasan-batasan agama pun tidak dihiraukan..Efeknya, kaum perempuan menjadi menyalahi kodratnya, mereka merasa menikah, berkeluarga, hamil dan mempunyai anak tidak lagi penting.

Sedangkan "emansipasi" yang diperjuangkan oleh kartini adalah usaha untuk mengembalikan kembali hak-hak kaum perempuan yang memang menjadi haknya. Tidak seperti konsep feminisme dari barat yang menghendaki kesamaan secara keseluruhan. Hak yang dituntut oleh adalah kesamaan harkat dan martabat perempuan yang selama ini tertindas di jaman penjahan dahulu, contohnya adalah kebebasan mengenyam pendidikan.

Kalau kita mencoba memperhatikan bagaimana Islam mengatur kedudukan perempuan dan laki-laki, akan kita dapati penempatan yang sangat adil dan tepat. Islam menganggap wanita sebagai adalah orang yang paling dihormati oleh putranya 3 kali lebih tinggi daripada ayahnya. Perbuatan durhaka kepada ibu adalah perbuatan yang sangat tercela, bahkan suatu hadist mengatakan surga ada ditelapak kaki ibu. Wanita adalah bagian penting dari sebuah keluarga, ia yang menentukan pendidikan anak, ia yang mengatur urusan keluarga (yang tidak bisa dibilang ringan). Dalam kehidupan masyarakat, wanita sangat dihormati dan dilindungi. Hadist yang lain pun mengatakan harta yang paling berharga adalah istri yang sholehah. Alasan yang serupa menjadi jawaban kenapa wanita harus repot-repot mengenakan pakaian tertutup dan sangat terjaga pergaulannya. Karena Wanita memang memiliki kedudukan yang sangat mulia, maka itu ia harus terlindungi.

Pada keadaan lain, Islam menetapkan pria sebagai pemimpin wanita, dengan alasan pria memang memiliki kelebihan dan kemampuan diatas wanita. Karena memangn secara kodrati kondisinya demikian. Untuk menjadikan seorang wanita sebagai pemimpin atau imam, perlu banyak syarat-syarat mutlak yang harus dipenuhi. Karena memang wanita tidak sesuai untuk menjadi seorang pemimpin. Wanita mempunyai resiko stress lebih besar dari pada pria. Dan berbagai alasan alamiah lain.

Islam sudah menempatkan wanita pada kedudukan terbaik, kedudukan yang tepat, kedudukan yang juga diingankan oleh RA Kartini dalam perjuangannya . .. .
Pertanyaannya maukah para wanita menempati kedudukan tersebut dan maukah masyarakat menjaga dan mengarahkan para wanita menuju singgasana kemuliaannya...???

Allohu'alam bishowwab

These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati

Kehendak dan kesabaran

Assalamu’alaikum wr wb . . .

Alhamdulillahirobbil’alamin, Allahumma sholli ‘ala Muhammad, wa ‘ala ‘ali Muhammad, wa ba’du

Seberapa besarkah kita? seberapa berkuasa kita? selama apa kita hidup? seberapa bermakna kita?

Inilah sederet pertanyaan yang perlu kita ajukan kepada diri kita, ketika kita mulai merasa kita mampu, kita merasa besar, kita merasa berkuasa, kita merasa pintar, kita merasa kita lebih . . . dan ketika kita merasa sombong dan merasa tidak memerlukan-Nya . . .

Beberapa waktu yang lalu saya berbincang-bincang dengan seorang saudara, tetangga kost saya, yang telah memberikan motivasi yang luar biasa dikala beliau melihat saya sedang terpuruk, sedang lunglai, ditengah aktivitas dan kesibukan saya. Tepat ketika saya sedang lesu, dan merasa sedang tak bergairah menghadapi hidup, dan sedang lupa dengan makna hidup itu sendiri.

Berkehendak kemudian bersabar . . .

Seringkali kita mampu membakar diri kita untuk melakukan sesuatu, kemudian kita mampu melakukannya dengan semangat membara luar biasa, dengan kesungguhan luar biasa. karena adanya kehendak yang kuat, dan keinginan yang kuat da;am diri kita. Namun . . . berapa lama semangat itu bertahan?? sehari? 1 minggu? atau hanya 30 menit saja? atau baru memulai membaca setengah halaman buku saja sudah mengantuk? padahal sebelumnya semangat itu amat besar?

Ternyata ada sesuatu yang terlupa, bahwa kehendak dan keinginan kuat saja tidak cukup . . .

Kehendak ataupun bisa disebut sebagai niat, memang merupakan suatu langkah awal yang sangat penting, yang akan memberikan nilai positif ataupun negatif, besar ataupun kecilnya perbuatan yang kita lakukan.

Dari Amirul Mukminin Abu Hafsh, Umar bin Al-Khathab radhiyallahu 'anhu, ia
berkata : "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Segala amal itu tergantung niatnya, dan setiap orang hanya mendapatkan
sesuai niatnya. Maka barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya,
maka hijrahnya itu kepada Allah dan Rasul-Nya. Barang siapa yang hijrahnya
itu Karena kesenangan dunia atau karena seorang wanita yang akan
dikawininya, maka hijrahnya itu kepada apa yang ditujunya". (Hadist 'Arba'in no. 1)

Dalam riwayat lain disebutkan

Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Allah Taala berfirman (kepada malaikat pencatat amal): Bila hamba-Ku berniat melakukan perbuatan jelek, maka janganlah kalian catat sebagai amalnya. Jika ia telah mengerjakannya, maka catatlah sebagai satu keburukan. Dan bila hamba-Ku berniat melakukan perbuatan baik, lalu tidak jadi melaksanakannya, maka catatlah sebagai satu kebaikan. Jika ia mengamalkannya, maka catatlah kebaikan itu sepuluh kali lipat.

Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 183

Inilah urgensi dari niat / kehendak, niat kita akan semakin kuat ketika kita menyebutkannya dengan lisan kita, selalu membicarakannya dan fokus pada niatan tersebut . . .

Namun niatan hanya 10% dari catatan kebaikan, sesuai dengan hadist kedua diatas. Niatan yang tak terlaksana hanya sebatas keinginan saja . . . tidak ada output yang jelas. Seringkali kita berkeinginan untuk “mendapat nilai bagus”, Peringkat 1″, “menjadi orang kaya” atau yang paling sering kita inginkan :”menjadi penghuni surga”, namun pelaksanaan dari niatan itu kadang kita lupakan, kita anggap remeh usaha dan tindakan menuju kesana.

Setelah niat hal lain yang harus dilakukan adalah mengucapkan / menjaharkannya untuk memperkuat kehendak atau niat tersebut, dan kemudian BERGERAK, BERTINDAK!!!

Pada taraf inilah “sabar” sangat diperlukan untuk menghadapi tantangan - tantangan selanjutnya dalam bertindak. Kurangnya sabar membuat kita semangat diawal namun lesu di kelanjutannya . . . Semangat belajar hilang karena kita kurang sabar dalam menjalani proses belajar tersebut. Sadarilah bahwa orang - orang hebat pada setiap jaman lahir dari kehendak dan kesabaran mereka yang luar biasa dalam melakukan sesuatu. Lihatlah suri tauladan kita, Rasulullah Muhammad sholallahu ‘alaihi wassalam beserta shahabat beliau yang luar biasa, yang sangat tinggi level kesabarannya dalam beribadah dalam menghindari maksiat dan dalam proses mulia yang sangat berat, yaitu berdakwah menegakkan kalimat tauhid yang amat mulia. Kesabaran tertinggi kita mungkin hanya sebagian kecil saja dari tingkat kesabaran Beliau dan shahabatnya . . . .

Lihatlah Einstein, Thomas A. Edison, Pangeran Diponegoro, dan pahlawan revolusi kita . . . dengan kehandak / keingan serta kesabaran yang luar biasa mereka mampu memberikan kontribusi terbaik mereka untuk ummat . . .

Kalau pada taraf seperti sekarang saja kita sudah merasa puas, pada sedikit tindakan ini kita merasa bangga . . . dimana rasa malu kita?

Sekarang sudah terlambat bagi kita untuk terus bersantai - santai, sudah saat untuk menata kembali niat dan perbuatan kita dan terus menempa kesabaran kita dalam menjalani hidup. Dalam upaya menjalankan amanah berat di pundak kita, sebagai seorang hamba dan sebagai seorang kontributor unggulan kepada Alloh, Rasul dan agama serta ummat ini. Temukan kembali motivasi tertinggi kita, motivasi hidup kita yang akan menuntun kita kepada kehendak dan kesabaran dalam bertindak.

BERUBAH SAAT INI JUGA!!!

Allohu ta’ala a’lam

Wassalamu’alaikum wr wb

These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati

Perjalanan hidupku...

Bismillahirrohmanirrohiim . . .
Melalui blog ini, setiap mozaik dari perjalan hidup yang telah terlewati akan tertulis. Mozaik-mozaik kehidupan dan keilmuan akan dipersembahkan . . . .
Sebagai kontribusi terbaik untuk-Mu . . .
Sebagai wujud pelaksanaan amanah . . .
Sebagai wujud cinta kepada-Mu

bi idznillah . . .
Insya Alloh.

These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati

Followers!!