إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَتُوْبُ إِلَيْهِ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ عَلَيْهِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ.
أَمَّا بَعْدُ:
أَيُّهَا المُؤْمِنُوْنَ عِبَادَ اللهِ.. اِتَّقُوْا اللهَ رَبَّكُمْ وَأَطِيْعُوْهُ لِتَنَالُوْا بِتَقْوَاهُ وَطَاعَتِهِ سَعَادَةَ الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ، وَسَلُوْهُ جَلَّ وَعَلَا التَوْفِيْقَ وَالهِدَايَةَ وَالمَعُوْنَةَ عَلَى التَقْوَى وَالطَاعَةِ؛ فَإِنَّ الأَمْرَ كُلَّهُ بِيَدِهِ جَلَّ فِي عُلَاه
ba'da tahmid, shalawat dan wasiat taqwa
“Sesungguhnya Allah memiliki malaikat-malaikat yang senantiasa berkeliling di seisi bumi sebagai tambahan (selain dari malaikat-malaikat yang menyertai makhluk)”, demikian Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim. Beliau melanjutkan “Mereka (malaikat-malaikat itu) selalu mencari majelis-majelis dzikir. Jika mereka mendapatkan satu majelis yang di dalamnya mengingat Allah , maka mereka akan duduk beserta para ahlinya. Sebagian mereka melingkupi sebagian yang lain dengan sayap-sayapnya hingga memenuhi ruang antara majelis itu dengan langit dunia.”
“Jika orang-orang itu bubar berpisah” sambung Rasulullah, “maka para malaikat itu pun naik ke langit. Kemudian bertanyalah Rabb kita jalla jalaluhu kepada mereka, meski Dia Maha Tahu atas segala sesuatu : “Dari manakah kalian datang?”
“Kami datang dari sisi hamba-hamba-Mu di muka Bumi,” jawab para malaikat. “Mereka bertasbih, bertakbir, bertahlil, bertahmid dan memohon kepada-Mu.”
Allah subhanahu wata'ala berfirman, “Apa yang mereka minta kepada-Ku?”
“Mereka meminta surga-Mu,” jawab para malaikat.
“Apakah mereka melihat surga-Ku?”
“Tidak, wahai Rabb kami.”
“Lalu bagaimana jika mereka pernah melihatnya? (Pastilah mereka lebih-lebih lagi memintanya).”
Para malaikat itu melanjutkan, “Dan mereka pun memohon perlindungan-Mu.”
“Dari apakah mereka meminta perlindungan-Ku?”
“Dari neraka-Mu.”
“Apakah mereka pernah melihat neraka-Ku?”
“Tidak, wahai Rabb kami.”
“Lalu bagaimana jika mereka pernah melihatnya? (Pastilah mereka lebih lagi dalam memohon perlindungan).”
Para malaikat melanjutkan,”Dan mereka memohon ampunan-Mu.”
Maka berfirmanlah Rabb kita Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana, “Sungguh Aku mengaruniakan ampunan kepada mereka. Sungguh Aku menganugerahkan apa-apa yang mereka minta. Dan sungguh Aku melindungi mereka dari apa-apa yang mereka meminta perlindungan Ku darinya.”
“Wahai Rabb kami,” tukas para malaikat,”di antara mereka terdapat seseorang, dia adalah hamba yang banyak melakukan kesalahan (maksiat). Dan sungguh dia hanya melintas, lalu duduk bersama mereka.”
Allah subhanahu wata'ala berfirman, “Aku juga memberikan ampunan baginya. Sebab mereka ini (ahli majelis) adalah orang-orang yang teman duduknya tidak akan merasakan sengsara, siapapun dia.”
Allahu akbar, Allah Maha Besar, Maha Pemurah bagi hambanya..
Jama'ah jum'at rahimakumullaah
Sungguh benarlah perkataan Amirul Mu'miniin Umar ibn Khaththab radhiyallaahu 'anhu “Karunia terbaik bagi seorang hama sesudah keislamannya adalah : saudaranya yang shalih.”
Demikian pula perkataan imam Asy-Syafi'i yang dengan penuh kerendahan hati beliau berkata : “Aku mencintai orang-orang shalih, meski diri ini tidak termasuk bersama mereka. Semoga dengan begitu, aku akan menggapai syafa'at bersama mereka.”
jama'ah jum'at rahimakumullaah
“Engkau (di akhirat )akan bersama dengan orang-orang yang engkau cintai.”
أَقُوْلُ هَذَا القَوْلِ وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ فَاسْتَغْفِرُوْهُ يَغْفِرْ لَكُمْ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَحِيْمُ.
Khutbah Kedua:
الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. قَالَ تَعَالَى: {وَمَن يَتَّقِ اللهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا} وَقَالَ: {وَمَن يَتَّقِ اللهَ يُكَفِّرْ عَنْهُ سَيِّئَاتِهِ وَيُعْظِمْ لَهُ أَجْرًا}
Sebagaimana Imam Hasan Al-Bashri berkata : “Perbanyaklah kawan-kawan yang shalih. Sungguh mereka memiliki syafa'at di hari Kiamat.”
Seisi bumi adalah ladang yang membutuhkan keberkahan. Dan tanda kesuburannya yang paling besar adalah bertebarannya sosok-sosok kekasih Allah ini, makhluk-makhluk shalih yang melakukan ishlah, yaitu melakukan perbaikan dan kebaikan bagi hamba-hamba Allah lainnya.
“Shalihuun, yakni orang-orang shalih,” tulis Imam Ibnul-Jauzi dalam kitabnya Zadul Masir, “adalah nama yang disandang bagi setiap insan yang baik dalam batin maupun lahirnya.”
Imam Al-Alusi dalam tafsir ruhul ma'ani berkata :”Mereka adalah orang-orang yang mengerahkan seluruh usianya menuju ketaatan kepada Allah dan membelanjakan rizqi yang dikaruniakan pada mereka pada apapun yang di ridhaiNya.”
Keberadaan mereka menjadi pengundang rahmat Allah yang turun dari langit, sebab keberadaan merekalah Allah menjauhkan bencana, menurunkan hujan, memenangkan kebenaran dan ahlinya, tersebarkan yang ma'ruf dan tercegahlah apa-apa yang munkar, serta tertutuplah segala kekejian.
Maka sedemikian besar kebutuhan kita terhadap para shalihiin.
Jama'ah jum'at rahimakumullah, maka marilah kita menjadi orang-orang yang shalih, dan juga berusaha mencintai orang-orang shalih dan membersamai mereka, jika kita tidak mampu menjadi seperti mereka.
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ. اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ.
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا وَأَلْحِقْنَا بِالصَّالِحِينَ
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
وَصَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. وَأَقِمِ الصَّلاَةَ.