Archives
begin:vcard
fn:Ibnu Jihad
n:Jihad;Ibnu
org:Manager Dompet Shalahuddin 1431 H;Jurusan Fisika, FMIPA UGM
adr;dom:;;Kricak Kidul, RT 33 RW 07, Tegalrejo, Sleman
email;internet:jeehad.physics@gmail.com
title:Mahasiswa Fisika, angkatan 2007
note:Terus berfikir, tiada henti...
url:http://alloh-only.blogspot.com
version:2.1
end:vcard
Dua syarat diatas harus memiliki status yang benar, ketika suatu pergerakan melakukan kegiatannya, atau memutuskan arah manhajnya, maupun fiqrohnya. Akhirnya, setelah melalui proses pemikiran yang panjang, penelaahan dalil-dalil maupun ijtihad yang dilakukan oleh para ulama, ataupun pelopor pergerakan, muncullah beragam harakah islam dengan masing-masing metodenya, namun mestinya memiliki tujuan yang sama. Perbedaan dalam tataran metode. Namun sama dalam tujuan.
Namun pada kenyataannya, perbedaan metode ataupun manhaj yang dimiliki pergerakan terkadang menimbulkan pergesekan yang tidak layak untuk muncul. Antar pengikut suatu harakah dengan harakah lainnya saling menghujat, saling mengkritik keras, dan bahkan saling menjegal dan menyikut pergerakan lainnya.
Ulama salaf rahimahumullah (salah satunya adalah Al-Imam Asy-Syafi’i rahimahullah, wafat 204 H.) berkata, ”Pendapatku, menurutku, adalah benar, tetapi ada kemungkinan salah. Dan pendapat orang lain, menurutku, adalah salah, namun juga ada kemungkinan benar”.
Barangkali ucapan ulama diatas perlu di lancangkan sekali lagi, agar para pengusuk pergesekan antar harakah kembali berfikir dan kembali mengintrospeksi perbuatannya. Saat mereka disibukkan dengan perbedaan antar manhaj, musuh-musuh diluar islam masih terus memperkuat serangan-serangannya ke Islam. Menghancurkan kita, sehancur-hancurnya.
Karenanya, perbedaan ini, meskipun sulit untuk disatukan, namun dapat diminimalisir dampaknya.
Masalah yang muncul hanya karena ada kekeliruan dalam mensikapi perbedaan. Terutama dalam tatanan metode dakwah. Padahal perbedaan ini merupakan hasil ijtihad masing-masing ulama. Karena di bangun dari dalil-dalil yang bersifat dzhan( sangkaan) yang memungkinkan adanya perbedaan pemahaman. Ada yang ikut Pemilu, ada juga yang enggak. Ada yang berorientasi pada dakwah fardhiyah(individu) seperti pembenahan akidah atau akhlak. Ada juga yang berorinetasi pada dakwah fikriyah(pemikiran) dan terjun di dunia politik, dsb. Dan tentunya waktulah yang akan berbicara, metode mana yang lebih tepat, efektif, efisien, dan tentunya sesuai syariat untuk membangkitkan Islam dan kaum muslimin di seluruh dunia.
Perlukah perbedaan ini dihilangkan dan disatukan??
Sangat bagus kalau itu bisa terjadi.
Namun nampaknya mustahil, karena masing-masing memegang keyakinan terhadap masing-masing metodenya dengan sangat kuat, mirip seperti meyakini aqidah kita. Jadinya, tak perlu bersusah payah untuk melakukan penyatuan itu.
Namun perlulah kita pikirkan langkah-langkah untuk meminimalisir dampak dari perbedaan tersebut.
Menyadarkan setiap muslim, bahwa tujuan Allah subhanahuwata'ala menciptakan manusia adalah untuk menjadi Khalifahnya di bumi. Jadi berfungsi sebagai wakil atau kepanjangan tangan Allah subhanahu wata'ala. Kitalah bertindak mestinya menjunjung tinggi Rabb kita. Menjunjung tinggi kepentingannya, tidak semata-mata berdakwa untuk mengharapkan surgaNya. Namun berdakwah untuk memperjuangkan eksistensiNya di dunia. Agar setiap thagut yang ada hilang dan hancur sepenuhnya. Hilang tidak ada syariat yang tegak selain milik Allah saja. Tidak ada hukum yang berlaku, melainkan bersumber dariNya melalui RasulNya.
Jadi, bukan semata-mata agar syariat tegak, namun Syariat yang tegak itu menandakan Kekuasaan Sang Pembuat SYARIAT telah tegak di muka bumi. Bukan perkara "yang penting syariat diterapkan", namun kenapa dan untuk siapa syariat tersebut diterapkan, itu lebih penting.
Terlepas dari metode yang kita pilih, mari saling bahu-membahu untuk mencapai tujuan kita bersama.
TEGAKNYA KALIMAT TAUHID
Ibnu Jihad
Mahasiswa Fisika 07
Manager Lembaga ZIS BSO Dompet Shalahuddin, dari Lembaga Dakwah Kampus Jama'ah Shalahuddin UGM
Jakarta - Kontribusi industri rokok terhadap perekonomian nasional sering dipakai sebagai argumen untuk tidak melarang penjualan dan peredaran rokok di Indonesia. Akan tetapi, sesungguhnya sumbangan industri rokok terhadap perekonomian Indonesia itu tidak sebesar yang didengungkan.
"Kita bagi kontribusi itu terhadap PDB, secara tenaga kerja, dan secara cukai," kata peneliti dari Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Abdillah Ahsan, usai mengikuti pertemuan Komisi Nasional Pengendalian Tembakau dengan Wapres Boediono di Kantor Wapres, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (12/11/2010).
Dimulai dari cukai terlebih dahulu, Abdillah mengatakan, cukai rokok sebetulnya bukan perusahaan rokok yang membayar, melainkan pembeli atau perokok. Artinya. pembayaran cukai itu dibebankan kepada konsumen, sehingga para perokoklah yang memberi sumbangan terhadap penerimaan negara.
Penerimaan negara dari cukai ini, ia menghitung sekitar Rp 56 triliun. Namun, jumlah tersebut hanya 5-7 persen dari seluruh penerimaan negara yang tahun ini berjumlah lebih dari Rp 1.000 triliun.
Kedua, sumbangan dalam bentuk pendapatan domestik bruto (PDB). Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 1995-2005, diketahui sumbangan dari industri rokok menurun. Ia mengaku tidak ingat secara pasti angka penurunan tersebut, namun sekitar 2 hingga 1 persen.
"Sehingga itu tidak sebesar yang diklaim oleh industri rokok," katanya.
Industri rokok, lanjutnya, selama ini hanya terpusat di Jawa Tengah, Jawa Timur, sedikit di Yogyakarta, Jawa Barat, dan Sumatera Utara. Artinya, dari 33 provinsi di Indonesia, hanya 28 daerah yang menjadi tempat memproduksi rokok.
Lalu mengenai lahan pertanian tembakau, menurut Abdillah, 90 persennya berpusat di Jatim dan Jateng juga. Itu pun tidak semua kabupaten di Jatim menanam tembakau dan memproduksi rokok. Hanya di sentral-sentral tertentu saja.
Bagaimana sumbangan industri rokok dalam hal penyerapan tenaga kerja? Abdillah menghitung, untuk tenaga kerja langsung, jumlah pekerja di industri rokok hanya sekitar 300 ribuan saja se-Indonesia. Sedangkan petani tembakau berjumlah 500 ribuan berdasarkan data BPS.
"Kenapa angka yang disodorkan dari industri rokok jauh lebih banyak? Karena mereka juga menghitung tenaga kerja tidak langsung kemudian dikalikan dengan jumlah anggota rumah tangga yg ditanggung. Jadi kalau satu petani tembakau menanggung 4 orang, maka yang dihitung 4 petani tembakau. Jadi dinaikkan seperti itu," tutupnya.
Sumber : detik.com
Ketika berbicara tentang kecepatan (sebagai skalar), akan lebih mudah kita memahami arti atau makna dari kata "kecepatan" tersebut. Kecepatan adalah suatu besaran yang menunjukkan besarnya jarak tempuh terhadap waktu. Dengan kata lain, jika motor kita bergerak dengan kecepatan 10 meter/detik, itu berarti selama 1 detik motor kita telah menempuh jarak 10 meter. Dalam 5 detik berarti telah menempuh jarak 50 meter.
Selama 1 jam?
Kalikan saja dengan 36000. Maka didapat 36000 meter dalam 1 jam. Atau 36 km/jam.
Masih terasa lambat untuk bebek merah mempesonaku, Pesona 5.
Setidaknya kecepatan sebesar itu bisa membuat pahaku pegal-pegal ketika mengayuh kuda abu-abuku, Monarch. Polygon-ku tersayang.
Tulisan ini mencoba mengajak para pembelajar fisika untuk lebih memahami, bukan sekedar menghafal rumus, sehingga nantinya kita bisa dengan mudah menyelesaikan persoalan-persoalan yang kita jumpai, terkait dengan kecepatan.
apa sudah ada rumus yang tertulis sejak tadi?
nah, ini dia. v adalah kecepatan (skalar atau biasa disebut kelajuan). S adalah jarak tempuh (tentu saja skalar), dan t adalah waktu.
Itu rumus. dan rumus tidak berarti apa-apa kalau kita tidak memahami apa maksud dari kecepatan itu sendiri.
Let's try out with some examples.
Paijo mengendarai motor bebek sho*un dan sedang bergerak ke arah selatan diJalan Kaliurang (dalam perjalanan ketempat pengungsian, untuk membantu korban letusan gunung merapi).
Pagi ini
Jogjakarta berwarna
tidak lagi warna semarak, khas edupolitan
kusam
kelabu
gersang
kotor
merapi telah memberikan berkahnya
seluruh kota penuh abu
nafas tidak lagi bebas
mata terancam terkontaminasi
Jogja
Semoga Allah lekas menurunkan hujan
agar jogja kembali seperti dulu
kembali bersih
(Sentolo, pinggiran DIY, masih terkena dampak hujan abu)
Demokrasi di abad milenium ini telah menjadi mesin 'pembunuh' terhadap golongan yang tidak disukai. Dengan mesin propaganda media, dan seorang agitator yang ‘idiot’ sekalipun, asalkan mendapatkan ‘covered’ media akan menjadi seorang pahlawan. Berikutnya dia akan menjadi pemimpin politik, yang dapat bertindak sesuai dengan nalurinya. Inilah saat sekarang yang terjadi di di negara Barat, khususnya di Uni Eropa.
Tengoklah peristiwa yang terjadi di Belanda. Bagaimana Belanda sekarang berubah menjadi ‘big bang’ bagi seluruh daratan Uni Eropa. Semuanya bermula dari mulut seorang tokoh sayap kanan, Weelders, yang memimpin Partai Kebebasan (PVV), yang dengan lantang meneriakkan pengusiran kaum imigran dan muslim dari negeri itu. Weelders yang mula-mula sebagai tokoh phobia Islam, dan penghina Islam, terus beranjak, dan sekarang masuk dalam pemerintah Belanda, dan mempunyai posisi kunci, karena berhasil memenangkan sejumlah kursi, yang cukup signifikan. Sehingga, memiliki posisi tawar yang sangat kuat di dalam ‘mainstreams’ politik negeri Kincir ini.
Tetapi, gaung dan teriakan Weelders, yang sangat ekstrim, dan selalu meneriakan pandangan yang sangat benci terhadap imigran dan Islam, ternyata mendapatkan sambutan gegap gempita, di hampir seluruh daratan Uni Eropa. Indikasinya semakin nampak kasat mata. Perubahan-perubahan politik terus bergulir di seantero Eropa, dan dengan masuknya kelompok sayap kanan di hampir semua pemerintahan baru di Uni Eropa.
Partai-partai berkuasa di seantero Eropa yang dominan, seperti di Perancis, Jerman, Inggris, Swedia, Belanda, Austria, dan Spanyol, harus berkolaborasi dengan partai-partai baru yang berhaluan sayap kanan. Partai-partai yang berkuasa tak dapat membentuk pemerintah baru, tanpa harus mengikut sertakan partai baru yang berhaluan kanan. Sepanjang sejarah politik di Eropa, baru sekarang ini kaum sayap kanan,yang memiliki pandangan yang naif terhadap imigran dan Islam menjadi sebuah ‘mainstream’ baru.
Peristiwa WTC yang terjadi di New York, yaitu 11 September 2001, seperti dentang ‘lonceng’ di Gereja, yang menyeruak ke seluruh penjuru dunia, terutama di Barat, yang memberikan ‘warning’ tentang bahaya teroris dan fundamentalis Islam, yang akan menghancurkan Barat. Inilah yang sekarang terus berlangsung, yang disebut dengan perang global melawan terorisme.
Sekalipun sang pencetus telah turun dari tahtanya di Gedung Putih, yaitu George Walker Bush, dan digantikan Barack Obama, tetapi persepsi dan perasaan dikalangan masyarakat Barat telah tertanam adanya ancaman dari Islam dan umat Islam. Sekalipun, berulang kali para pemimpin Barat, selalu menegaskan perang melawan terorisme itu bukan perang melawan Islam dan umat Islam.
Tetapi, semua fakta telah membantah, dan semuanya menunjukkan, bagaimana Barat, termasuk Uni Eropa sekarang dibenak rakyat dan para politisinya telah tertanam dalam-dalam tentang ancaman dari funamentalis Islam. Belum lama ini, intelijen Inggris memberikan peringatan yang sangat signifikan tentang kemungkinan akan terjadi serangan teroris terhadap kota-kota penting di Eropa.
Semua bumbu-bumbu yang disuguhkan para pejabat intelijen Barat itu, semakin menambahkan kalangan politisi di negaranya meneriakan dengan teriakkan yang lebih lantang mengusir kaum imigran muslim yang sekarang telah berada di negeri-negeri Uni Eropa.
Mereka melupakan sejarah perkembangan negara-negara Eropa, yang sekarang menjadi modern dan makmur, dan dengan kehidupan yang sangat mentakjubkan, tak lain dari dari hasil merampok dan menjajah negeri-negeri muslim. Mereka tidak akan dapat sekaya seperti sekarang ini, tanpa mereka merampok dan menjajah negeri-negeri muslim. Mereka tidak mungkin mencapai peradaban industri seperti sekarang ini, tanpa mereka mengeksploitasi kekayaan yang dimiliki negeri-negeri muslim. Sampai hari ini. Para imigran itu mereka ikut andil dalam membangun Eropa.
Belanda menjajah Indonesia selama 350 tahun. Mereka telah menguras dan mengeksploitasi seluruh kekayaan yang dimiliki bangsa Indonesia. Perancis, Inggris, Jerman Itali, dan Spanyol, mereka telah pula menjajah dan merampok negara-negara Arab dan Afrika Utara, yang sampai hari ini masih bercokol. Berapa banyak kekayaan yang telah mereka rampas?
Weelders politisi sayap kanan Belanda, yang mempunyai cita-cita ingin mengusir imigran muslim dari negaranya, menunjukkan sikap yang sangat paradoks.
Weelders yang masih keturunan Yahudi, mempunyai pandangan yang tak berbeda dengan Perdana Israel Benyamin Netanyahu dan Menlu Israel Avigdor Lieberman, yang juga mempunyai sikap sangat rasis dan rasialis, dan akan mengusir seluruh orang Arab yang ada di Israel, termasuk di wilayah yang diduduki Israel seperti Jerusalem Timur dan Tepi Barat.
Jadi demokrasi yang didengung-dengungkan Barat itu, tak akan memberikan kesempatan secara ‘equal’ kepada penduduknya, khususnya terhadap umat Islam. Bahkan, sikap itu terjadi di negeri-negeri muslim, di mana para penguasanya yang merupakan kaki tangan penjajah itu, mereka tidak memberikan kesempatan secara ‘equal’ terhadap kelompok-kelompok umat Islam untuk eksis secara politik.
Ini terbukti seperti yang terjadi di Aljazair, di mana saat FIS memenangkan pemilu, kemudian dibubarkan dan para pemimpinnya dipenjarakan. Di Palestina, Hamas tidak diberikan kesempatna untuk eksis, justru yang mendapatkan dukungan adalah kelompok Fatah yang dipimpin Mahmud Abbas, yang tak lain adalah boneka Barat. Begitulah demokrasi. Wallahu’alam.
www.eramuslim.com
Di antara Nubuwwah (prediksi Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam) ialah persoalan para pemimpin yang sebaiknya ditolak. Dalam hadits tersebut digambarkan bahwa suatu ketika di masa yang akan datang bakal muncul para pemimpin yang dikenal di tengah masyarakat namun tidak disetujui karena sikap dan perilakunya yang zalim dan fasiq. Kemudian Nabi shollallahu ’alaih wa sallam memberi tahu kita bagaimana sikap yang semestinya ditegakkan bila para pemimpin seperti itu muncul. Untuk lebih jelasnya inilah tex hadits itu secara lengkap:
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ سَتَكُونُ أُمَرَاءُ
فَتَعْرِفُونَ وَتُنْكِرُونَ فَمَنْ عَرَفَ بَرِئَ وَمَنْ أَنْكَرَ سَلِمَ
وَلَكِنْ مَنْ رَضِيَ وَتَابَعَ قَالُوا أَفَلَا نُقَاتِلُهُمْ قَالَ لَا مَا صَلَّوْا
Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: “Akan muncul pemimpin-pemimpin yang kalian kenal, tetapi kalian tidak menyetujuinya. Orang yang membencinya akan terbebaskan (dari tanggungan dosa). Orang yang tidak menyetujuinya akan selamat. Orang yang rela dan mematuhinya tidak terbebaskan(dari tanggungan dosa).” Mereka bertanya: ”Apakah kami perangi mereka?” Nabi shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: ”Tidak, selagi mereka masih sholat.” (HR Muslim 3445)
Dengan jelas Nabi shollallahu ’alaih wa sallam menyatakan bahwa orang yang membenci para pemimpin yang zalim dan fasiq itu akan terbebaskan dari tanggungan dosa. Orang yang tidak menyetujui mereka akan selamat. Berarti hadits ini menegaskan sikap yang semestinya dimiliki seorang mukmin ketika berhadapan dengan pemimpin yang memiliki penyimpangan akhlak. Berbeda sekali dengan anggapan sebagian orang yang mengatakan bahwa di dalam ajaran Islam bagaimanapun perilaku seorang pemimpin ummat harus tetap mematuhinya dan menganggapnya sebagai ulil amri minkum (pemegang urusan di kalangan orang-orang beriman). Hadits ini jelas membantah anggapan naif tersebut.
Lalu dengan tegas Nabi shollallahu ’alaih wa sallam memperingatkan mereka yang rela dan mematuhi para pemimpin zalim dan fasiq itu. Beliau mengatakan bahwa ”Orang yang rela dan mematuhinya tidak terbebaskan(dari tanggungan dosa).” Di sinilah ajaran Islam memandang bahwa urusan menyerahkan loyalitas dan kepatuhan bukanlah perkara ringan. Sebab tidak saja si pemimpin berdosa karena kezaliman dan kefasikannya. Tetapi rakyat ikut menanggung dosa juga bila mereka tetap rela atas kezaliman dan kefasikan pemimpin tersebut, apalagi kemudian mematuhinya. Sehingga Allah melarang seorang beriman untuk mentaati siapapun dan apapun tanpa ilmu dan kesadaran akan mana yang benar dan mana yang batil.
وَلا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ
وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولا
”Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.” (QS Al-Israa 36)
Namun suatu hal yang memang Nabi shollallahu ’alaih wa sallam juga anjurkan ialah agar ummat jangan berfikiran untuk memeranginya selagi si pemimpin tersebut masih sholat. Menarik untuk diperhatikan ialah pandangan Imam Nawawi mengomentari potongan hadits ini ”Apakah kami perangi mereka?” Nabi shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: ”Tidak, selagi mereka masih sholat.” Beliau menulis sebagai berikut:
وَأَمَّا قَوْله : ( أَفَلَا نُقَاتِلهُمْ ؟ قَالَ : لَا ، مَا صَلَّوْا )
فَفِيهِ مَعْنَى مَا سَبَقَ أَنَّهُ لَا يَجُوز الْخُرُوج عَلَى الْخُلَفَاء
بِمُجَرَّدِ الظُّلْم أَوْ الْفِسْق مَا لَمْ يُغَيِّرُوا شَيْئًا مِنْ قَوَاعِد الْإِسْلَام .
Maknanya ialah tidak dibenarkan keluar dari kepemimpinan khilafah hanya semata berdasarkan kezaliman dan kefasiqan selama para pemimpin itu tidak merubah sesauatupun dari kaedah-kaedah Al-Islam.
Ulama salaf ini dengan jelas sekali menggaris-bawahi bahwa selagi pemimpin masih menegakkan secara formal sistem kekhalifahan dan tidak merubah sesuatupun dari kaedah kaedah ajaran Al-Islam, maka tidak dibenarkan bagi seorang mukmin meninggalkan atau keluar dari kepemimpinan tersebut, walaupun akhlaq pemimpinnya zalim dan fasiq.
Saudaraku, permasalahan kita ummat Islam dewasa ini adalah bahwa bukan saja negeri-negeri Islam dipimpin oleh sebagian besar pemimpin yang berkepribadian zalim dan fasiq, tetapi sudah jelas mereka tidak menegakkan sistem kekhalifahan dan bahkan nyata benar bahwa kaedah-kaedah Islam telah banyak yang dirubah, baik oleh sang pemimpin tertinggi maupun oleh kepemimpinan kolektif kolaborasi lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif.
Untuk membuktikan kebenaran sinyalemen di atas tidaklah sulit. Karena dalam realitas keseharian terlalu banyak contoh kasus yang membenarkannya daripada membantahnya. Sungguh benarlah kita dewasa ini sedang menjalani masa fitnah sebagaimana telah disinyalir Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam.
بَادِرُوا فِتَنًا كَقِطَعِ اللَّيْلِ الْمُظْلِمِ يُصْبِحُ الرَّجُلُ مُؤْمِنًا وَيُمْسِي
كَافِرًا وَيُمْسِي مُؤْمِنًا وَيُصْبِحُ كَافِرًا يَبِيعُ دِينَهُ بِعَرَضٍ مِنْ الدُّنْيَا
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Bersegeralah beramal sebelum datangnya fitnah seperti sepenggalan malam yang gelap gulita, seorang laki-laki diwaktu pagi masih mukmin dan diwaktu sore telah kafir, dan diwaktu sore masih beriman dan paginya sudah menjadi kafir, ia menjual agamanya demi kesenangan dunia.“(HR Ahmad 8493)
رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا
وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
"Ya Rabb kami, tuangkanlah kesabaran atas diri kami, dan kokohkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir". (QS Al-Baqarah 250)
Artikel ini pernah terpasang di blog : http://alloh-only.blogspot.com, dan http://jemput-rizki.blogspot.com ,silahkan tambahkan link blog anda. mohon jangan dihapus sampai jumlahnya 10 link, kalau sudah mencapai 10 link, silahkan hapus link pertama, ini akan membantu penyebaran link anda. SAMBIL MEMBANTU, juga PROMOSI BLOG.!!!!
Mulai dari jumlah yang kecil
Lihat juga program kami lainnya di http://dompetshalahuddin.ugm.ac.id/login/index.php/kegiatan
kalau kita menjemputnya dengan syahid...
dan Allah pun meridhoi kita sebagai seorang syuhada
bahkan
kita akan dengan senang hati menyambutnya
dan kemudian
tersenyum gembira, begitu gembira
sembari mengucapkan....
Laa ilaaha illallaah...
Muhammadarrosuulullah...
Selamat jalan sang mujahid...
walaupun orang barat mengatakan engkau teroris
tapi kenapa aku harus percaya dengan orang-orang kafir itu...
http://www.eramuslim.com/berita/dunia/tersenyum-as-saddam-tersenyum-sebelum-dihukum-mati.htm
Tentara AS: Saddam Hussein Tersenyum Sebelum Dihukum Mati
Sebuah surat kabar Yordania melaporkan bahwa seorang tentara Amerika membenarkan bahwa mantan presiden Saddam Hussein terlihat tersenyum sebelum pelaksanaan hukuman mati terhadapnya dilakukan.
Surat kabar Iris Yordan telah mendapatkan sejumlah pesan media AS yang dikirimkan oleh seorang tentara AS kepada istrinya yang menggambarkan saat-saat terakhir dalam kehidupan mantan Presiden Irak Saddam Hussein.
Tentara AS tersebut menggambarkan pada saat akan dilakukan pelaksanaan eksekusi mati terhadap Presiden Saddam Hussein, tentara Amerika itu melihat Saddam lebih dekat dengan keajaiban dan tersenyum dalam menghadapi kematiannya.
Surat kabar itu menambahkan, mengutip perkataan tentara Amerika tersebut yang mengatakan: "Saddam tersenyum setelah pengucapan kesaksiannya sebelum eksekusi, terus tersenyum sampai dia meninggal, hal ini menunjukkan bahwa Saddam seperti sedang melihat sesuatu yang membuat hatinya senang dan karena itu mengulang pengucapan kalimat syahadatnya lebih dari sekali sampai dia meninggal."
Sebagian dari apa yang dinyatakan dalam surat itu, menurut surat kabar Yordania adalah: "Saddam terlihat tegar, sementara para eksekutornya terlihat takut, beberapa dari mereka gemetar ketakutan dan yang lainnya untuk menutupi ketakutan menutup wajahnya dengan penutup wajah menyembunyikan kepanikan mereka. Saya hampir keluar dari ruang eksekusi, ketika saya melihat Saddam tersenyum setelah dia mengatakan simbol kaum muslimin (Laa Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah/tidak ada tuhan selain Allah, Muhammad adalah utusan Allah) .. Saya berkata pada diriku sendiri, tampaknya tempat ini penuh dengan bahan peledak yang terkunci dalam eksekusi. Ini adalah kesimpulan yang normal. Hal ini tidak terbayangkan bahwa seseorang tertawa beberapa detik sebelum eksekusi terhadapnya dilakukan."
"Saya yakinkan Anda bahwa dia (Saddam) tersenyum seperti ia melihat sesuatu yang tiba-tiba muncul di depan matanya .. kemudian ia mengulangi simbol kekuatan umat Islam dan sejenisnya mungkin kejadian ini mempunyai pesan moral yang kuat .. Percayalah, aku telah melihat sesuatu!" tegas tentara AS tersebut.(fq/imo)
Sebenarnya ingin berbagi tentang pengalaman ber KKN-PPM di Gunungkidul. Namun tak kunjung punya kesempatan untuk menuliskannya. Akhirnya daripada tidak sama sekali, saya ingin membagikan evaluasi saya tentang KKN-PPM di Dukuh Banyumeneng, Kecamatan Panggang, GK, DIY.
Sebenarnya ini evaluasi saya untuk DPL (Dosen Pembimbing Lapangan), jadi bahasanya kaku. tidak menarik untuk di baca. Cukup panjang sekitar 5 halaman. Jadi saya ringkas tampilannya dalam bentuk spoiler.
EVALUASI KKN-PPM unit 30
antar semester tahun 2010
Penjernihan dan Pendistribusian air di Kecamatan Panggang
Ibnu Jihad
07/253220/PA/11570
Prodi Fisika, Jurusan Fisika
FMIPA UGM
Email : jeehad020190@yahoo.com
Website : http://alloh-only.blogspot.com
Evaluasi pada KKN-PPM di Dukuh Banyumeneng, Desa Giriharjo, Kecamatan Panggang, GUNUNGKIDUL
Dua bulan pelaksanaan KKN telah berlalu, selama 2 bulan itu pula mahasiswa dituntut untuk mampu memberikan konstribusi dan mampu berperan sebagai agen penggerak masyarakat atau empowerment agent. Mahasiswa yang telah kurang lebih 3 tahun menerima bekal keilmuan di kampus di terjunkan kemasyarakat untuk mulai belajar dan bekerja secara nyata, tidak melulu berhadapan dengan suasana ideal kampus dan perkotaan, mahasiswa pun dituntut untuk mampu beradaptasi dan juga menjadi empowerment agent yang mampu menghasilkan hasil-hasil kerja (berupa development / pengembangan) yang berdampak secara langsung pada masyarakat dan juga menghasilkan hasil kerja yang berkesinambungan atau sustainable.
Seperti itulah bayangan saya ketika dipertengahan jalan menempuh kegiatan KKN, sayangnya pemahaman ini belum saya dapatkan ketika awal pelaksanaan program, meskipun beberapa rangkaian pembinaan KKN telah di ikuti. Hal ini tentu saja berdampak pada pembuatan rencana program dan pelaksanaan program KKN yang di kerjakan oleh kami mahasiswa.
Beberapa evaluasi yang saya mampu kemukakan terkait dengan kegiatan KKN yang telah terlaksana saya urutkan sebagai berikut :
- Pra pelaksanaan
Secara Umum KKN-PPM dilaksanakan selama 2 bulan penuh di lokasi kegiatan. Namun beberapa tema KKN mempunyai kesempatan yang lebih untuk mempersiapkan program KKN yang dapat dilakukan sebelum mahasiswa berangkat dan mulai melaksanakan program KKN di lokasi.
Sebagian besar unit-unit KKN baru mulai terbentuk setelah LPPM mengumumkan daftar mahasiswa beserta unitnya. Namun sebagian lain, seperti unit KKN tematik, sudah mulai membentuk tim dengan cara open recruitment. Sama halnya dengan KKN ini.
Hal ini seharusnya memberikan keuntungan pada unit KKN kami. Kami memiliki waktu persiapan tambahan, yang dapat kami manfaatkan untuk mulai melakukan survey, mulai melakukan sosialisasi, bahkan mulai menyusun program-program yang akan dilakukan. Hal ini sudah dapat terlaksana jauh sebelum waktu pelaksanaan KKN. Namun sayang pada kenyataan di lapangan, tidak semua mahasiswa di unit ini terlibat untuk melakukan persiapan pra pelaksanaan ini. Sehingga hal-hal penting terkait KKN hanya diketahui oleh sedikit orang. Hal ini berpengaruh pada mahasiswa lain, karena mereka tidak mendapatkan informasi yang diperlukan untuk mempersiapkan KKN yang akan di jalani.
Pada pra pelaksanaan ini, sedikit orang, yang termasuk sebagai inisiator tema mulai melakukan survey ke lokasi. Mereka mulai melakukan identifikasi terhadap permasalahan yang ada dan mulai melakukan sosialisai awal (pendekatan) kepada masyarakat. Namun karena keterbatasan waktu mereka, (terkait jadwal perkuliahan) sehingga hal ini belum optimal.
Survey yang dilakukan hanya terbatas pada segelintir warga, dan data survey yang didapatkan pun kurang akurat. Seperti misalnya data tentang kondisi sosial warga hanya di dapatkan dari satu atau dua orang dan datanya kurang akurat. Terkait dengan kondisi sosial masyarakat tentang pendistribusian air dan percabangan pun seringkali data yang dipakai terpengaruh oleh prasangka dari mahasiswa yang melakukan survey, jadi kurang akurat. Mungkin dikarenakan keterbatasan waktu yang menyebabkan pendekatan awal ke warga kurang optimal dan mempengaruhi proses survey ini.
Pada KKN ini, tema utama yang diangkat adalah tentang Penyaringan dan Pendistribusian Air. Tema ini sudah cukup spesifik, sehingga membuat kerja mahasiswa menjadi terfokus. Namun ternyata menimbulkan beberapa kesulitan di lapangan. Seperti misalnya peran bidang Peningkatan Produksi yang kurang memiliki andil dalam tema besar. Hal ini berdampak pada kesulitan menentukan program pokok tema ketika proses pembuatan program KKN.
- Pelaksanaan : Survey awal
Pekan pertama, bertujuan untuk melakukan survey. Mirip seperti melakukan identifikasi medan yang akan di hadapi oleh anak-anak KKN. Kami dituntut untuk mampu beradaptasi dengan cepat dan di tuntut memiliki kepekaan yang tinggi, daya analisa yang tajam, dan wawasan yang luas untuk mampu mengidentifikasikan permasalahan yang ada di lokasi KKN.
Suatu hal di katakana masalah apabila ada ketidak sesuaian antara kondisi ideal dengan kondisi real di lapangan. Namun kondisi ideal yang di miliki oleh tiap persepsi bisa berbeda, hal ini juga mempengaruhi proses identifikasi masalah.
Bisa jadi menurut sebagian orang suatu fenomena merupakan masalah, namun menurut sebagian yang lain tidak.
Beberapa metode seperti melakukan survey terhadap stakeholder, masyarakat setempat, ataupun pengamatan langsung telah dilakukan. Hasil yang didapatkan bisa berupa permasalahan menurut pengakuan dari responden dan permasalahan yang di analisa oleh mahasiswa. Hasil ini harus diolah terlebih dahulu oleh mahasiswa agar di dapatkan identifikasi masalah yang tepat. Identifikasi masalah ini sangat penting, karena dari identifikasi masalah inilah kemudian mahasiswa akan mencari solusi untuk permasalahannya dan mewujudkannya dalam bentuk program.
Jadi program KKN yang ideal muncul karena ada permasalahan real di masyarakat yang diperlukan solusi pemecahannya. Hal ini penting untuk menghindari program yang muncul tanpa di dahului oleh permasalahan. Sehingga program tersebut tidak tepat sasaran, tidak efektif, dan tidak dibutuhkan oleh masyarakat.
Pada penyusunan identifikasi masalah, kami kurang mengetahui bagaimana seharusnya melakukan identifikasi masalah. Mahasiswa cenderung memikirkan terlebih dahulu program yang akan di lakukan, baru kemudian mencari masalah yang mendasari kenapa program ini muncul.
MISALNYA : pada permasalahan tidak mengalirnya air dari tandon utama ke tandon pak Paito, (penampung air yang paling tinggi diantara penampung air distribusi lainnya). Mahasiswa mengatakan permasalahannya adalah penempatan tandon pak Paito, karena sudah terbayang untuk melakukan program Pemindahan Tandon sejak di awal mulai. Padahal survey yang dilakukan belum cukup. Mahasiswa sudah terlanjur berkesimpulan letak tendon distribusi pak Paito ini kurang rendah.
Sebaiknya focusnya adalah pada “apa sebenarnya permasalahan yang terjadi”. Pada kasus ini permasalahan yang terjadi sebenarnya adalah “tidak mengalirnya air dari tendon utama ke tendon pak Paito”. Kalau ini masalahnya solusinya adalah mencari tahu apa penyebab air tidak mengalir dan kemudian menyelesaikan penyebabnya. Seperti misalkan melakukan pengukuran beda ketinggian antara kedua tendon tersebut. Atau melakukan survey terhadap perpipaan. Atau mungkin hal lain yang perlu dilakukan untuk mencari tahu penyebabnya. Dengan kata lain MENCARI AKAR PERMASALAHAN dari masalah tersebut. Karena permasalahan bisa saja akan terus muncul selama akar masalah belum terselesaikan. (Dikutip dari metode Analisa Sosial, LDK Jama’ah Shalahuddin UGM)
Setelah di ketahui akar masalahnya, baru kemudian di buat solusi-solusi untuk menyelesaikan permasalahan itu. Seperti misalnya pada kasus tidak mengalirnya air diatas, diketahui beda ketinggian antara kedua tendon adalah 1,5 m (dengan ralat sekitar 10%), dan jalur pipa sudah dibersihkan dari kotorans. Ketika diujicoba ternyata air bisa mengalir ke tendon pak Paito dengan syarat Tandon utama memiliki banyak air dan percabangan ketandon lain harus tertutup. Kenyataan di lapangan terjadi seperti ini. Dan dari hasil analisa ternyata tidak perlu memindah tendon pak Paito, sebab masalah dapat terselesaikan dengan menaikkan ketinggian tendon utama sekitar 0,5 m saja. Ini kenyataan yang terjadi, hal ini membuat rancangan program kerja “Pemindahan tendon” tidak terlaksana sama sekali.
Kesulitan kami untuk mengidentifikasikan masalah yang memang benar-benar masalah memang cukup membuat kami kerepotan dalam pelaksanaan. Banyak rancangan program kerja yang tidak terlaksana. Atau terlaksana namun hasil yang diharapkan tidak optimal.
Saya menyadari kekurangan demi kekurangan yang dilakukan juga muncul karena tuntutan dari kegiatan KKN yang mengharuskan kami melakukan survey dengan cepat, mengidentifikasikan dengan tepat dan membuatnya cocok dengan tuntutan jumlah jam yang diminta oleh LPPM. Karena tuntutan ini pun sebagian besar waktu pada pecan pertama hanya dihabiskan untuk mereka-reka program yang akan dilaksanakan dan mereka-reka jumlah jam agar sesuai dengan buku panduan LPPM. Jadi yang seharusnya waktu dihabiskan untuk melakukan survey dengan baik, mengidentifikasi masalah dengan baik , sehingga seharunya mampu memunculkan program yang tepat ternyata dimakan oleh penyusunan RPK yang berbelit belit dan yang sudah diotak-atik. Jadilah banyak program kami yang tidak terlaksana, atau dipaksa dilaksanakan meskipun masyarakat tidak membutuhkan.
Contoh lain misalkan pada program pemasangan filter. Program ini muncul terlebih dahulu sebelum diketahui data yang pasti tentang kondisi air yang dipakai warga. Jadi, saya selaku penanggung jawab program filter ini mengandaikan hasil akhirnya adalah akan ada pemasangan filter di lokasi KKN. Kemudian saya membayangkan filter ini dipasang karena dibutuhkan. Maka dibuatlah program : - Uji kelayakan air yang dipakai warga, - Sosialisasi Air sehat dan filter - dan pemasangan filter.
Namun hasil di lapangan menunjukkan kondisi air yang dipakai warga masih layak sesuai dengan standar kesehatan. Maka, untuk apa dilakukan pemasangan filter? Dan untuk apa dilakukan sosialisasi Air sehat dan sosialisasi Filter air? Sementara masyarakat ternyata belum membutuhkannya. Ini adalah hasil analisa saya, bisa saja tidak tepat. Namun yang jelas program-program seputar filter ini hanya berjalan sampai ujicoba saja. Yang lain batal karena beberapa alas an teknis.
- Pembuatan Rancangan Program Kerja
RPK dibuat berdasarkan identifikasi masalah dan solusi yang dibuat. Seperti yang saya kemukakan diatas, karena banyak kekurangan dalam identifikasi masalah, maka solusi yang muncul terkadang kurang solutif dan kurang tepat guna (banyak juga yang tepat guna). Sebagian waktu kami tersita untuk membuat “akal-akalan” agar program-program dalam RPK sesuai dengan jumlah jam minimal yang ditentukan oleh LPPM. Ada juga kasus bagi-bagi program bagi mahasiswa yang masih kekurangan jam. Karena sebagian besar waktu habis untuk ini, maka proses sosialisasi dengan warga pun terganggu. Dampak negative yang cukup besar adalah munculnya program-program tanpa memikirkan keberlanjutan dan kesinambungan program ini pada masyarakat (program yang menghasilkan sustainable development). Program seperti pemberian pakan, pembagian barang jadi, sifatnya hanya temporer dan kurang mendidik.
Dampak lain dari pembuatan RPK dengan metode bagi-bagi program adalah kesulitan dalam melakukan koordinasi ketika akan melakukan kegiatan yang nyata. Seperti misalnya PJ filter, ternyata harus berurusan dengan hal-hal lain. Kemudian program filter menjadi terpecah pada beberapa mahasiswa, dan kami sama-sama tidak mengetahui bagamana alur kerja yang harus dilakukan. Dampak negatifnya adalah setiap orang hanya tahu bahwa ia harus menyelesaikan program yang tertulis di RPKnya, terkadang tanpa berkomunikasi dengan pengampu program yang satu rumpun dengannya.
Idealnya terdapat PJ dan berfungsi sebagai pengatur dalam tiap kegiatan yang dilakukan yang bisa saja berbeda dengan yang tertulis pada RPK mahasiswa.
- Pelaksanaan
Pelaksanaan program telah saya cantumkan pada LPK saya, sehingga tidak saya bahas di sini.
Namun secara umum, saya mengevaluasi pelaksanaan program yang telah dilakukan oleh kami. Dalam pelaksanaan program, rasa “tertuntut” itu sering muncul. Seperti misalnya kami memiliki tuntutan sekian jam harus dikerjakan untuk memenuhi K- kami. Kami harus membantu rekan kami untuk memenuhi K-2 kami, dan kami harus mengisi waktu lain dengan kegiatan yang bermanfaat untuk mengisi K-3 kami. Seharusnya hal ini menimbulkan dampak positif yang baik. Namun ternyata muncul pula dampak negative seperti misalnya terlalu memikirkan program kerja sendiri sehingga kurang memperhatikan rekan-rekan lain. Sering kali misalnya salah seorang mahasiswa harus mengajar TPA sendirian karena rekan-rekan lain tidak membantu. Bisa jadi karena kesibukan mereka, bisa jadi karena kurangnya rasa tanggung jawab karena “itu bukan program saya”, jadi membantu sekedarnya saja. Dan beberapa contoh lain yang tidak perlu saya bahas.
Kesimpulan saya, kami memang mengidealkan waktu KKN ini sebagai ajang kami untuk berkontribusi sebaik-baiknya. Namun seringkali idealisme ini tergerus dan tergadaikan oleh tuntutan nilai KKN ini, oleh tetek bengek administrasi KKN yang tanpa kami sadari membuat semangat kami luntur. Kami belum mampu membedakan mana yang urusan yang harus di utamakan sebagai kesempatan kami untuk berkontribusi dengan urusan nilai KKN.
Ternyata saya merasakan dampak dari rasa “kurang ikhlas” karena tuntutan ini cukup besar bagi kami. Namun saya juga merasa, bagaimana kalau kami tidak mendapatkan tuntutan, bisa saja kami bekerja sekenanya…
- Penutupan
Sebagai penutup evaluasi saya, yang terkesan hanya mampu “mengkritik tanpa memberikan solusi” ini, saya mengucapkan rasa syukur yang teramat sangat karena Allah subhanahu wa ta’ala telah menunjukkan jalan ke kegiatan KKN ini. Idealisme saya selama di kampus mengalami gempuran yang dahsyat. Kepekaan saya dipaksa untuk meningkat. Kemampuan sosialisasi saya dan kemampuan adaptasi saya pun terus di paksa agar berkembang. Kondisi yang lain dari biasanya di lokasi KKN telah menumbuhkan kedewasaan saya. Saya kira kami semua merasakan hal yang sama.
Saya merasa harus memberikan sumbangan yang terus terasa bagi masyarakat setempat, dan juga sebagai perwujudan sustainable development yang kami inginkan. Dan akhirnya kami bersepakat untuk terus mengawal beberapa program kami yang telah dimulai ketika KKN agar terus berkesinambungan. Beberapa program tersebut diantaranya pengontrolan dan pengawasan TPA di tiap masjid serta pengontrolan dan pengawasan perawatan pompa tenaga surya.
Rekomendasi : menurut saya, yang terpenting adalah mahasiswa harus benar-benar menyadari bahwa kegiatan KKN ini bukanlah ajang mencari nilai. Bila perlu, lupakan saja nilai itu, dan berkontribusi secara optimal. Konsentrasi penuh ke kegiatan KKN ini. Agar hasil yang didapatkan optimal, untuk pelaku dan untuk masyarakat. Artinya mahasiswa perlu memahami motivasi yang tepat sebelum melakukan KKN ini. Agar tidak lagi muncul pandangan pada masyarakat bahwa mahasiswa KKN itu sedang mencari nilai di tempat kita agar bisa lulus dari kampusnya.
Mungkin bukan evaluasi, cerita lebih tepatnya…
Malam, orang bilang ini saat untuk istirahat. Suara dengkur, selimut tebal dan bantal menjadi hal-hal yang banyak di pikirkan oleh sebagian besar orang. Malam. Terkadang dingin menggigit, terkadang sangat tenang tanpa angin. Ah, apa yang bisa dilakukan olehku malam ini?
Sedikit orang, dalam rasio yang sangat kecil dibandingkan dengan jumlah manusia di bumi ini. Mereka masih saja beraktivitas di malam hari. Kerja-kerja produktif tetap masih bisa mereka lakukan, meskipun malam hari. Aku tidak membahas orang yang memiliki kebiasaan berkeja di malam hari dan tidur di siang hari. Yang kumaksudkan di sini adalah, betapa luar biasanya orang-prang yang siang harinya dipenuhi dengan kerja keras, namun masih sanggup menghiasi malamnya dengan hal-hal produktif.
Kebiasaan kah?
Mngkin begitu, tapi usaha sebesar apa yang mampu membuat orang tersebut membiasakan diri untuk tetap bekerja di malam hari. Bukan usaha yang ringan pastinya.
Pernah ku dengar ucapan yang sangat inspiratif.
Ketika orang masih tertidur aku sudah bangun
Ketika orang mulai bangun aku mulai melangkahkan kakiku
Ketika mereka mulai melangkah dan berjalan
Aku sedang berlari
Dan ketika semua orang sedang berlari
Aku telah terbang melintasi samudra dan benua
Sangat inspiratif menurutku. Bagaimana menurutmu?
Mungkin, hanya sebatas kemungkinan. Hanya sebatas dugaan. Bisa jadi motivasi semacam inilah yang membuat orang-orang besar muncul dari berbagai penjuru dunia tanpa diduga sebelumnya. Mereka adalah orang-orang yang mempunyai daya saing teramat tinggi, mereka mempunyai semangat juang yang teramat besar.
Atau bisa jadi karena mereka benar-benar menyadari keterbatasan waktu yang mereka miliki, sehingga tidak ada pilihan lain selain memanfaatkan setiap detilnya sebaik mungkin.
Hanya Allah yang tahu.
Malam ini akan kuhabiskan dengan sedikit tidur, dan akan mulai kubiasakan menghiasinya dengan produktifitas. Sebagaimana para generasi terbaik menghabiskan waktunya dengan sedikit tidur. Insya Allah.
Mungkin sekedar menulis. Atau sekedar membaca.
Langkah kecil ini akan dimulai, karena aku tahu, hidupku terlalu singkat untuk sekedar bersantai-santai. Tugasku sangat berat, bahkan untuk sekedar mengeluh.
Kala bulan purnama menghias langit yang mendung
Celoteh tangan jahil
Aku yakin, hampir sebagian besar orang, kalau tidak semuanya, pasti memiliki potensi yang sangat besar. Yang semestinya mampu membuat prestasinya melangit. Atau setidaknya membuat seseorang mampu untuk memberikan kontribusi terbaik untuk lingkungannya. Manusia mempunyai potensi yang juga berpotensi untuk terus berkembang, sampai-sampai tidak pernah ku ketahui batasan yang pasti tentang kemampuan manusia. Rekor yang terpecahkan, itu salah satu buktinya. Keajaiban demi keajaiban yang terus bermunculan, bahkan dari suatu sudut dunia yang tidak pernah kita duga.
Otak kita, mungkin beratnya hanya berkisar 1,5 kg, cukup mudah untuk kita angkat dengan sebelah tangan, namun inilah factor penentu kekuatan terbesar manusia. “ Otak Anda terdiri dari triliunan sel otak. Setiap sel bagaikan gurita kecil yang begitu kompleks. Ia memiliki sebuah pusat dan banyak cabang. Setiap cabang memiliki banyak koneksi. Tiap-tiap sel otak tersebut jauh lebih kuat dan canggih daripada computer. Masing-masing sel saling berhubungan dan bertukar informasi dengan puluhan ribu sampai ratusan ribu sel yang lain. Jaringan ini paling memesona, begitu kompleks dan indah. Setiap orang memilikinya.”(Tony Buzan).
Jika keseluruhan sel otak saling berhubungan maka kombinasi hubungan tersebut sangat lah banyak. Dan semakin banyak kombinasi hubungan antara sel otak itu berarti kemampuan otak akan meningkat, kecerdasan seseorang akan bertambah pula. Kemampuan otak untuk membentuk kombinasi berkisar antara 100 miliar factorial kombinasi. Itu seperti menghitung 100miliarx(100miliar-1)x(100miliar-2)x . . . x 1. Itulah salah satu modal besar kita. Namun sedikit saja yang mampu di latih dan dibentuk oleh otak manusia pada umumya.
Kupikir, memang seperti itulah manusia. Ia telah diberi kesempatan. Aku tidak berani berkata kesempatan itu tak terhingga, karena hanya Allah saja yang tahu. Tapi yang jelas, kesempatan itu sangat besar. Sangat luas. Seluas bertera-tera pikiran dan ide yang pernah terlintas di pikiran manusia. Atau seluas alam semesta, yang masih sangat mungkin kita jelajahi.
Dari awal mula penciptaannya, manusia terus berkembang. Bersama berkumpul dan berinteraksi membentuk masyarakat. Kemudian membentuk suatu peradaban. Beragam peradaban yang pernah terbentuk. Masing-masing memiliki perkembangan yang unik dan luar biasa. Peradaban yunani yang memiliki sejarah filsafat yang sangat masyhur. Bangsa Viking yang pemberani. Dan juga peradaban paling spektakuler dan paling indah yang pernah terbentuk : Peradaban Islam. Sebuah peradaban dengan kekuatan militer dan semangat tempur yang membaja dan membara. Tak pernah kalah dalam perang panjang pada beberapa abad lampau, perang salib.
Aku hanya akan membahas sebuah kata, yang dengan kata tersebut bisa jadi peradaban luar biasa tersebut tidak akan pernah terbentuk. atau setidaknya : tidak pernah berkembang. Kata ini pula yang menyebabkan kita sulit untuk berprestasi. Kita sangat enggan untuk bergerak. Atau pun untuk sekedar belajar.
MALAS
Sadarkah? Ia adalah malas. Kata-kata yang terkadang, atau bahkan sering kita terapkan dengan sepenuh jiwa. Setiap sendi tubuh pun, tanpa perlu dikomando, ia dengan sendirinya akan menikmatinya. Kemudian tetap tersungkur dalam lubang kebodohan, keterbelakangan dan kemandekan.
Jagalah ia, kalau kau tidak pernah bosan untuk menjadi pecundang.
Tinggalkan ia, kalau engkau ingin menjadi luar biasa.
Menjadi secerah matahari, atau bulan, yang sinarnya membawa kebahagiaan pada manusia.
Atau pun, menjadi bintang, bersama-sama dengan orang lain,
dan beramai-ramai menerangi kegelapan malam.
Meski tanpa bulan, malam tetap indah, karena taburan bintang yang penuh kebersamaan.
Banyumeneng 1, aku tidak tahu kondisi langit malam ini, tapi aku tahu pasti bintang-bintang itu tetap berada di sana. Mungkin terlalu malu untuk muncul, karena awan atau terkalahkan oleh cahaya bulan.
ia memulai hidupnya dari sebutir benih,
kecil,
keras,
kering,
begitu mudah ia di patuk oleh burung,
atau tertiup oleh angin
atau di makan oleh tupai
kemudian ia tumbuh
menjadi tunas mungil
ringkih
sedikit saja terinjak
ia akan mati
tanpa air, ia akan mati
namun ia terus tumbuh
hingga batangnya mengeras
cabangnya menyeruak ditubuhnya
daunnya menghijau dan muncul di ujung2 cabangnya
hingga akhirnya
ia dewasa dan ia akan melaksanakan tugas mulianya
untuk berdzikir pada Rabbnya
untuk beribadah padaNya
dan untuk menyucikan penciptanya
ia pun berbuah....
dari sebutir telur,
atau dari rahim hangat sang bunda
hewan di seluruh dunia mulai menetas, lahir
dan mulai menghirup udara pertamanya
perih
kering
panas
namun ia tahu
tugasnya jauh lebih mulia untuk sekedar mengeluh
mereka tahu mereka harus tumbuh
mereka harus berlatih
burung yang mungil pun tahu
bahwa ia harus belajar menggunakan sayapnya
karena ia harus terbang!
kucing kecil pun tahu
tak masalah mengejar gulungan benang
atau mengejar ekor induknya
atau sekedar menubruk rumput kecil yang diam
ia hanya tahu
ia harus lincah, harus gesit dan harus secepat mungkin
karena ia akan berburu
rusa yang baru saja lahir pun tahu
bahwa ia harus segera berdiri
segera memulai langkah kecilnya
lalu mulai berlari kecil
karena ia tahu ia harus melesat
agar ia bisa bertahan dan melaksanakan tugas mulianya
atau ia hanya akan menjadi santapan singa
sang singa pun tahu dengan jelas
ia harus makan
makan sejak kecil ia akan mulai berlari dan terus berlari
Mereka semua tahu
tentang tugas hidup mereka masing-masing
itulah dzikir mereka
itulah ibadah mereka
"dan tidak Ku ciptakan jin dan Manusia melainkan untuk ber-ibadah kepadaku"
makan, minum, tidur, berkomunikasi, bersahabat, berbelanja,kuliah
dan segala macam perbuatan kita dalam rangka HIDUP
haruslah bernilai Ibadah
kalau tidak untuk apa kita hidup?
kitalah sang kholifah
makhluk paling berkuasa di bumi
tapi terkadang
kita tidak lebih pintar
dari pemilik otak udang
atau wajah kambing
atau badan kerbau
karena kita tidak mau tahu
KENAPA KITA HIDUP?
banyumeneng 1, giriharjo
Adil
Semakin lama, semakin mudah untuk memahami bahwa sesuatu itu dibuat sesuai dengan tujuannya tidak boleh lebih dari itu. Selebihnya adalah mubazir.
Dalam hal kehidupan pribadi misalnya. Kalau makan hanya di butuhkan separuh piring dengan lauk secukupnya namun sudah mampu menyuplai tenaga dan menyehatkan, kenapa harus makan banyak? Kalau hanya butuh hiburan sekedarnya, kenapa harus menghabiskan banyak waktu untuk mencari hiburan? Bahkan, dalam hal berwudhu pun, kalau bukaan kran yang kecil cukup, kenapa merasa tidak sreg jika alirannya tidak deras? Kalau tidur cukup dengan 4 jam sehari, kenapa harus 8jam sehari?
Sesuatu yang berlebih, artinya sudah tidak efektif lagi fungsinya. Itulah mubazir, dan mubazir itu membawa kepada keburukan semata.
Kelebihan makanan jelas memberikan peluang munculnya penyakit ditubuh kita lebih besar. Kelebihan makanan tidak membuat tenaga yang kita miliki berfungsi optimal, justru kelebihan makan membuat tubuh lebih mudah lesu, lemas, dan sulit untuk berkonsentrasi.
Kelebihan hiburan, membuat harta kita yang paling berharga hilang, yaitu WAKTU. Waktu yang kita miliki sekarang tidak akan pernah kembalil lagi, maukah kau menyesalinya?
Air yang terpakai untuk wudhu Rasulullah Muhammad Sholallahu'alaihi wassalam tidak mencapai satu liter. Percayakah anda?
Mandi Rasulullah hanya menghabiskan 1 gantang air saja. Itulah Efektif.
Tidur Rasulullah hanya sekedar melepaskan lelah saja, tidak pernah berlebihan. Beliau adalah orang yang paling efektif memanfaatkan waktunya. Setiap hak dipenuhi dengan adil. Hak untuk beribadah, untuk jasadnya, untuk keluarganya, untuk ummatnya.
Kuncinya adalah efektivitas.
Kalau bisa dipermudah, kenapa dipersulit?
Kalau bisa dipercepat, kenapa ditunda-tunda?
Kalau urusan bisa diselesaikan dalam waktu 1 jam, kenapa mengulurnya menjadi 1,5 jam?
MULAI DARI HAL YANG KECIL,
MULAILAH DARI DIRI SENDIRI,
MULAI SEKARANG JUGA
hanya sekedar coretan
juni 2010
Untuk pembaca yang masih pacaran silahkan di baca sampe tuntas, habis itu putusin deh pacarnya... atau ajak nikah aja langsung. Sip kan?
Allahu ta'ala a'lam
Buat komporin aja nih yang belum juga putus sama “pacar”nya, santai aja lagi kalo “pacaran” cuma buat seneng-seneng waduh yang cewek jangan mau coz, kalian yang dijadikan “objek” untuk kesenangan para kaum adam, dan para cowok kaya ga ada “maenan” lain apa?, ngapain bales dendam karena pernah disakitin (ga baik loo!). Lagi pula siapa suruh “pacaran” weeeeeeeeeeee.....
Kalian mau kenal pasangan lebih “dalam”? Buat apa? Kecocokan? Bullsh*t semua tuh (mode sensor on).dalam islam tuh ga ada namanya pacaran sebelum nikah bahkan ta'aruf pun ga ada. Jadi putusin aja si doi deeh, dunia ga bakalan kiamat kok (suer deh!)
“Mencari jodoh yang baik adalah senantiasa memeperbaiki
diri hari demi hari. Lalu kita menjemputnya dari tangan
Allah diiringi senyuman sang bidadari”
(Salim A. Fillah, gue never die)
Followers!!
Nice Quote
Artikel Terpopuler
-
Cuma manusia kayaknya, yang sifat malasnya itu sudah teramat sangat, belum lagi suka mengeluh di sembarang tempat di berbagai kesempa...
-
Setelah menjalani proses belajar, membaca, merenung, berguru dan lain sebagainya, saya telah sampai pada kesimpulan yang meyakinkan, ba...
-
Pagi ini aku mendapatkan sms : "TES ANALOGIKA, Baca baik2.. "Pagi-pagi aku ada 2" "Siang aku cuma ada 1" "Kal...
-
Filsafat, sebagian orang tahu, namun tidak kenal. Buku yang diunggah ini merupakan buku pengantar mengenal filsafat yang ringan, namun c...
-
Hamba memohon perlindungan pada Mu ya Allah... dari kebodohan dan kekufuran Ini adalah artikel yang di tulis oleh Dai Keliling, Ahmad Tukira...
-
Referensi ebook kali ini, adalah buku tentang Matematika untuk Fisika, kalo di tempat sya kuliah dulu, ada 3 kali 3 sks kuliah ini, Matfis I...
-
as Rekonstruksi Sejarah Kembalinya Al Quds Kepada Umat Islam, Studi Kasus Perubahan Sosial, oleh Budiman Shalahudin dan kemenanga...
Mari berlangganan artikel blog ini
Categories
- 24 Ilmu Milyader (1)
- Bebas - Arti sebuah blog (2)
- Bebas - hanya forward (1)
- Bebas - Hanya nulis (35)
- Blogging - Blog Award (1)
- Blogging - Monetize your blog (1)
- buku bagus (2)
- Ebook Fisika (4)
- Fiksi - Ketika mas aktivis pergi (1)
- Fiksi - Suri (1)
- Fisika (5)
- Gayus Tambunan (1)
- Islami (12)
- Islami - "Hilal" dari sudut pandang berbeda (1)
- Islami - Jadilah istimewa (1)
- Islami - Saksikan bahwa aku seorang muslim (1)
- Islamic - Arti Islam dalam pandanganku (1)
- Islamic - Berpikir dan berakidah (1)
- Islamic - Islam dan Feminisme (1)
- Islamic - Islam Komprehensif (1)
- Islamic - Kehendak dan kesabaran (1)
- Islamic - Pacaran (1)
- Islamic - Pemimpin yang dicintai (1)
- Islamic - Pemimpin yang sebaiknya ditolak (1)
- Islamic - Realita Dakwah itu (1)
- Islamic - Revolution (1)
- Islamic - Sadarkah kita? (2)
- Kontes - Wisata SEO Sadau (1)
- Kontribusi (1)
- Motivasi (2)
- Pembahasan Soal (2)
- Pembukaan (1)
- Physics (3)
- Terkini - Download gratis BUKU GURITA CIKEAS (1)
- Tutorial - Tips dan Trik SEO tercanggih (1)
Archives
-
►
2018
(8)
- ► 12/02 - 12/09 (4)
- ► 05/27 - 06/03 (1)
- ► 05/20 - 05/27 (2)
- ► 03/11 - 03/18 (1)
-
►
2017
(3)
- ► 12/10 - 12/17 (1)
- ► 06/18 - 06/25 (1)
- ► 01/22 - 01/29 (1)
-
►
2016
(5)
- ► 12/18 - 12/25 (1)
- ► 11/13 - 11/20 (1)
- ► 06/26 - 07/03 (1)
- ► 02/28 - 03/06 (2)
-
►
2015
(13)
- ► 11/15 - 11/22 (1)
- ► 10/18 - 10/25 (1)
- ► 09/27 - 10/04 (1)
- ► 09/06 - 09/13 (2)
- ► 07/19 - 07/26 (1)
- ► 07/12 - 07/19 (1)
- ► 06/28 - 07/05 (1)
- ► 03/08 - 03/15 (2)
- ► 03/01 - 03/08 (3)
-
►
2014
(14)
- ► 11/16 - 11/23 (1)
- ► 11/02 - 11/09 (2)
- ► 10/26 - 11/02 (1)
- ► 10/12 - 10/19 (1)
- ► 09/28 - 10/05 (3)
- ► 09/21 - 09/28 (1)
- ► 09/14 - 09/21 (4)
- ► 05/18 - 05/25 (1)
-
►
2013
(7)
- ► 12/22 - 12/29 (2)
- ► 07/21 - 07/28 (1)
- ► 04/28 - 05/05 (1)
- ► 03/24 - 03/31 (1)
- ► 03/10 - 03/17 (1)
- ► 01/20 - 01/27 (1)
-
►
2012
(19)
- ► 12/30 - 01/06 (2)
- ► 12/23 - 12/30 (1)
- ► 12/02 - 12/09 (1)
- ► 11/25 - 12/02 (1)
- ► 11/04 - 11/11 (1)
- ► 10/28 - 11/04 (1)
- ► 10/21 - 10/28 (2)
- ► 10/07 - 10/14 (1)
- ► 09/09 - 09/16 (1)
- ► 09/02 - 09/09 (1)
- ► 06/17 - 06/24 (1)
- ► 05/20 - 05/27 (2)
- ► 05/06 - 05/13 (1)
- ► 03/18 - 03/25 (1)
- ► 02/26 - 03/04 (1)
- ► 01/15 - 01/22 (1)
-
►
2011
(25)
- ► 12/25 - 01/01 (1)
- ► 11/27 - 12/04 (1)
- ► 10/30 - 11/06 (2)
- ► 08/28 - 09/04 (1)
- ► 07/17 - 07/24 (1)
- ► 07/10 - 07/17 (1)
- ► 05/08 - 05/15 (1)
- ► 05/01 - 05/08 (1)
- ► 04/03 - 04/10 (1)
- ► 03/27 - 04/03 (1)
- ► 03/20 - 03/27 (2)
- ► 02/27 - 03/06 (4)
- ► 02/20 - 02/27 (1)
- ► 02/13 - 02/20 (4)
- ► 02/06 - 02/13 (1)
- ► 01/16 - 01/23 (1)
- ► 01/09 - 01/16 (1)
-
▼
2010
(23)
- ► 11/07 - 11/14 (3)
- ► 04/11 - 04/18 (1)
- ► 03/14 - 03/21 (1)
- ► 01/31 - 02/07 (1)
- ► 01/24 - 01/31 (1)
- ► 01/10 - 01/17 (1)
-
►
2009
(35)
- ► 12/27 - 01/03 (1)
- ► 12/13 - 12/20 (1)
- ► 11/22 - 11/29 (1)
- ► 11/08 - 11/15 (3)
- ► 10/25 - 11/01 (1)
- ► 10/11 - 10/18 (1)
- ► 10/04 - 10/11 (1)
- ► 09/27 - 10/04 (2)
- ► 08/23 - 08/30 (1)
- ► 08/16 - 08/23 (2)
- ► 08/09 - 08/16 (1)
- ► 08/02 - 08/09 (1)
- ► 07/26 - 08/02 (1)
- ► 07/19 - 07/26 (2)
- ► 06/14 - 06/21 (1)
- ► 06/07 - 06/14 (1)
- ► 05/31 - 06/07 (1)
- ► 05/24 - 05/31 (3)
- ► 05/17 - 05/24 (2)
- ► 05/10 - 05/17 (1)
- ► 05/03 - 05/10 (1)
- ► 04/26 - 05/03 (2)
- ► 04/19 - 04/26 (4)
Saya itu . . .
- Ibnu Abdillah
- Yogyakarta, DIY, Indonesia
- Sudah 23 tahun. Meskipun sudah sarjana, tapi masih terus belajar...
Link Sahabat
-
Menuju AKHIRAT
Hikmah Teladan
Vibramusica
Rengzzone Unique art Galery
Indonesia Times
Martial Arts (budi-boy)
Download e-book GRATISS!!!
Uswah Islam
Bintang Air
Ponsel HP
Tamilthrill
Blog Buat Blogger
Ahlus sunnah
Health up your life
raini-aikidoka.blogspot.com
The Nature Friendship
Platinumcentre.co.cc
ERLAMBANG.COM
VOLVERHANK
Tempat LINK
Suara Ummat
ART.YELLOW.ROOM
ISLAM UNIK
Kutak-ketik's Blog
OrLaNd
OT-indo
Imam Wildan's Blog
Kencus's Area
Hapiamesir's Blog
Free Game
BISNIS PULSA
Kanzenk, Belajar melalui Blog
Be Relax
Blog Peri Kecil
Kumagcow's Blog
Trading Auto Adviser
Rumah Islami
Portable SOftware
Griya Informasi
Resep Makanan
Toko Online Adhiet
E-hadir
Layanan Data
Blog Pemula
Siais
Goesphin
Hengky Blog's
Anda di Palangkaraya
Antivirus Info
Belajar SEO
iq-network.blogspot.com